How to get URL link on X (Twitter) App

Malacia berdiri sejajar dgn Lisandro & Varane, guna atasi 2 presser dari Arsenal. Varane arahkan bola ke Dalot yg sedikit naik, Zinchenko step up press Dalot. Sehingga menimbulkan space bagi Antony di sisi tersebut. Pergerakan winger jadi senjata dari masing2 pelatih. 

Lautaro mampu menarik 3 pemain Milan, sehingga memberikan space bagi Correa maupun Brozo yg ikut support attack dari belakang. Correa berhasil berikan through pass ke Brozo, 2CB Milan terlambat untuk kembali ke posnya & terjadilah gol. 



Intensitas pressing yg di tunjukkan oleh Brighton cukup menyulitkan bagi MU. Mereka langsung menekan dgn minimal 5 pemain, guna batasi distribusi bola dari MU. Hal ini lah yg harus di evaluasi oleh ten Hag, supaya MU tidak mudah terkunci dari pressing lawan.



Zinchenko punya peran untuk lebih naik ke depan, hal ini membuat Ben lebih sering stay di belakang guna memperkuat space meski posisinya RB pada formasi default. Zin akan bertukar posisi dgn Xhaka, untuk mengeliminasi pressing Palace. Xhaka pun akan back up sisi kiri. 


Turun dgn 4231 di atas kertas, nyatanya MU lebih bermain dgn skema 4141 dgn Pogba lebih advance. Pogba bahkan bisa masuk ke lini depan dan berubah struktur nenjadi 235. MU coba support DM tunggal mereka, McTominay dgn memanfaatkan 2 FB yg inverted ke tengah. 

Sheriff turun dgn skema 4231 dengan double pivot yg bertugas mengamankan ruang antar lini dan merapatkan barisan pertahanan mereka. Jika dilihat dr attacking momentum ini, Sheriff memang lebih sering ditekan oleh Madrid disepanjang laga. Bagaimana mereka bertahan? 


PSG menekan dgn sangat baik pada laga ini, skema pressing mereka sempat persulit upaya build up City di awal laga. 2 pemain menekan si pemegang bola & pemain lain man marking pemain yg ada di sekitarnya, serta sudah ada pemain yg siap untuk antisipasi long ball. 
Kita bahas dari formasi. Spalletti cenderung memakai skema 4-3-3 dengan 3 gelandang yg memiliki peranan yg berbeda namun bisa saling mengisi. Kedatangan Anguissa dari Fulham nyatanya sukses memberikan tambahan amunisi bagi Napoli. 


3 MF yg diturunkan Sarri sukses jalani perannya dgn baik. Dengan ketiganya, shape Lazio saat menyerang bisa berubah menjadi 3-3-3-1 dengan memaksimalkan 2 FB yg bisa naik dan SMS yg support 2 winger di belakang Immbobile. Peran 3 MF ini pun terbagi dan saling mendukung.

Ketika kehilangan bola, Bayern akan melakukan high pressing ke pemain Gladbach. Hal ini memaksa mereka untuk bermain direct sehingga bola kerap lepas dan Bayern bisa segera memulai serangannya kembali. 
Brentford menerapkan defensive low block. Sehingga, Spurs juga tidak mudah untuk dapat membongkar pertahanan mereka. Di momen ini, pemain depan Spurs cukup fluid pergerakannya. Kane drop, Son free role & Ndombele yg naik ke depan.

#Pirlo pasti sudah menganalisis kelebihan Milan yg mana sering kali double pivot mereka terlibat dalam skema build up.