Kita butuh banyak anggaran untuk penanganan #COVID19, tapi hal itu tidak serta merta menjadi pembenaran untuk melakukan utang negara. Mari disimak~ Alih-alih melakukan renegosiasi utang kepada kreditur agar beban utang (yang ada sampai saat ini) lebih ringan, pemerintah malah ingin menambah pinjaman dari kreditur asing serta menerbitkan Global Bond yang lunasnya baru 50 tahun ke depan.

Mengapa pemerintah harus segera menghentikan bantuan keuangan dari kreditur asing (IMF, World Bank, ADB, AIIB) dalam menghadapi keadaan ekonomi di tengah pandemi ini? Ya karena peningkatan utang negara ini tentu akan menyebabkan beban berat bagi generasi mendatang. Padahal jumlah utang negara sampai Januari 2020 saja sudah mencapai Rp4.948 T, yang mana artinya tiap kepala menanggung beban utang sekitar Rp19 juta.

𝐇𝐀𝐒𝐈𝐋 𝐊𝐀𝐉𝐈𝐀𝐍 𝐎𝐌𝐍𝐈𝐁𝐔𝐒 𝐋𝐀𝐖 𝐎𝐋𝐄𝐇 𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍𝐒𝐈 𝐑𝐀𝐊𝐘𝐀𝐓 𝐁𝐄𝐑𝐆𝐄𝐑𝐀𝐊
Berikut hasil analisis kami mengenai Omnibus Law yang begitu problematis.
Sila diunduh melalui tautan:
archive.org/details/kajian… Hasil kajian inilah yang pada akhirnya mengukuhkan urgensi tiap-tiap dari kita untuk turut mengambil peran dalam menggagalkan bualan rongsok Omnibus Law.