How to get URL link on X (Twitter) App

Beberapa orang yang saya temui, menceritakan pengalamannya terkait tempat ini. Saya secara khusus tidak mau menyebutkan tepatnya dimana, karena saya tidak ingin menyinggung siapa pun, saya hanya ingin bercerita pengalaman saat datang ke lokasi ini.

Ini adalah cerita dari Bapak, saat lelaku bersama temannya, tapi temannya ini malah memilih jalan yang salah, tergoda dengan nafsu dan bisikan setan. Satu persatu nyawa dipersembahkan. Tukar Nyawa Keluarga, hingga dia duduk di atas mayat istri dan anaknya.

Panggil saja ia Rumi, teman yg kemudian membagikan ceritanya saat mondok di salah satu pesantren dulu. Dia mengalami hal ganjil saat kali pertama masuk.
Ini adalah cerita yang dialami oleh Wulan, bukan nama sebenarnya. Pikirannya dirasuki laki-laki yang tak diinginkannya. Hatinya menolak keras, tapi entah bagaimana caranya melawan laki-laki ini. Dia selalu hadir di setiap detik hidupnya, pikirannya, bahkan leluasa dalam mimpinya.
Bapak membuka obrolan malam itu, setelah aku bertanya kembali, bagaimana kita semua akhirnya bisa diterima untuk tinggal dirumah itu. Rahasia yang selama ini disimpan, akhirnya berani beliau ceritakan, terkait seorang perempuan.
Para warga yang sedari tadi berkumpul, mulai meninggalkan makam satu persatu. Esok harinya berita ini menjadi perbincangan banyak orang di pasar.
“Ini aib mas, berat sebenarnya untuk saya ceritakan, tapi jika tidak saya ceritakan, nantinya akan ada orang-orang yang mungkin mengalami nasib seperti keluarga saya” ucap Surya, seseorang yang saya temui beberapa bulan lalu.
Hai, apa kabar semua? Semoga selalu rahayu ya? lancar melaksanakan ibadah puasanya bagi yang menjalankan. Lama juga saya tidak bercerita di sini, maaf kegiatan lagi banyak-banyaknya. Tapi saya mencoba untuk bisa meluangkan waktu, bercerita di rumah ini.
Halo semuanya, semoga diberikan kebaikan dalam menjalani hidup. Bertemu dengan taman lama, kala tiba di tempat saya menempuh pendidikan saat kuliah dulu, membuat kami bercerita banyak hal, sampai akhirnya teman saya ini menceritakan satu cerita yg tak masuk akal, pernah ia alami.
Halo Mas, perkenalkan nama saya Yudha, saya ingin menceritakan sebuah cerita yang saya alami saat melakukan perjalanan bersama teman-teman saya, waktu itu rencananya kami ingin datang ke sebuah acara festival yang diadakan di salah satu komplek candi yang berada di Jawa Tengah.
Saya tidak tau harus menceritakan ini dari mana, karena cerita yang saya bawakan ini bisa saya katakan sangat sensitif. Dimana terjadi bias antara kebaikan dan keburukan, ada orang tak hanya melakukan segala cara dalam mendapatkan harta,
Hai semua, semoga selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalani hidup. Berbeda dari biasanya, kali ini saya akan membahas sebuah peistiwa kelam yang pernah terjadi di tempat saya lahir. Banyak hal dari beberapa sumber saya rangkum dan coba hadirkan kali ini.
“Pan, Odi kenapa? Jelasin ke kita, ada apa sebenarnya?” tanya Tika menunggu jawaban dari Topan.
“Cerita apa Pak? tumben tiba-tiba Bapak minta cerintanya dibagikan? Tanpa saya minta lagi...” tanyaku yang penasaran.
Halo semua, pertama saya ucapkan terima kaih untuk yang sudah menikmati cerita saya, baik di twitter atau keryakarsa, terima kasih membuat akun ini terus berkembang. Silakan tinggalkan like, qrt, rt untuk cerita saya, terima kasih untuk semangatnya.
Saya akan menceritakan sebuah pengalaman saat saya masih kecil, peristiwa ini terjadi pada tahun 2005. Ini adalah cerita pribadi saya, di masa lalu.
Sebelumnya saya mohon maaf, jika cerita ini harus mundur dan baru update hari ini, terima kasih untuk teman-teman yang sudah membaca, memberikan like, QRT, RT dan mendukung saya, untuk terus berkembang. Tanpa menunggu lama, kita lanjutkan ceritanya...
Hai, maaf sebelumnya. Hari ini badan baru saja pulih, segala kegiatan akhirnya bisa dilakukan. Terima kasih untuk yang sudah menunggu, cerita akan segera berlanjut. Silakan berikan like, RT atau QRT postingan ini.
Halo teman semua, maafkan saya yg telat update cerita jumat kemarin. Malam ini Part 2 baru bisa sy update.
Saat menulis ini, saya teringat kembali akan kejadian lama. Kejadian dulu sewaktu keluargaku berada di tengah himpitan ekonomi, kejadian dimana perut harus diikat kencang untuk menahan lapar.