Mari resapi kata demi katanya. Mengharukan. Tulisan jujur apa adanya dari Bpk Muh. K Anwar.
Semoga kesaksian Bapak bisa jadi inspirasi & berkah buat banyak orang. Ãmīn
Saya bukan pendukungmu, bahkan sy pembencimu. Sy tak rela engkau kembali jadi presiden. Bukan karna harga2 pada mahal spt kata orang, toh kami masih pada mampu untuk belanja, padahal kami bukan orang mampu.
Bapak presiden ikut merebahkan badannya, ikut bersama kami merasakan dinginnya malam.
Sewaktu bapak presiden pamit untuk melanjutkan perjalanannya, barulah sy mendekat untuk ikut menjabat tangan itu.
Dgn lirih sy ucapkan terimakasih dan kata maaf yg mungkin tdk dimengerti oleh bapak presiden.
Hanya itu yg keluar dari mulut sy, karna bapak presiden dgn cepat menjabat tangan2 yg lain.
Sy melihat punggung itu menjauh ditemani bapak gubernur kami TGB.
Tanjung, Lombok Utara.
Agustus 2018
Muh. K. Anwar