Thread by @Rpratita

Dulu pas jaman sekolah gw inget banget sempat diajarin soal asas pemilu yaitu LUBER JUDIL: langsung, umum,bebas, rahasia, jujur, dan adil yang ternyata tercantum di UU No 22 (belum diganti kan ya?).

Beberapa tahun belakangan kok rasanya sifat rahasia itu udah gak berlaku ya? Sekarang orang2 malah kaya saling pamer atas pilihannya? Monmaap anda timses ato bujjer?

Yang makin menyebalkan adalah ketika pilihan kita berbeda dengan teman, keluarga kita lalu mereka heran. "kok milih No 1, kok No.2?".
Dan seakan over proud ketika pilihan kita ternyata sama dengan kelompok tertentu.

WHY???

Bangga tuh yaaa misalnyaa.. ketika bisa bantu menyebrangi nenek2 di zebra cross, bangga ketika terima nobel perdamaian, atau ketika lo menemukan obat kanker, ya atau apa kek gitu..

Pemilu mau milih si Satu atau si Dua ya biasa aja gitu. Gak perlu ada yang harus diheranin atau harus dielukan (heran tuh sama mereka yg golput).

Lalu saling cibir lah mereka, bikin label ke pendukung satu dan dua. Lalu terjadilah polarisasi. Makin terkotak-kotakan lah kita.

Ehm.. Harusnya gw ga perlu heran sih dengan fenomena ini. Melihat behaviour orang2 jaman sekarang ya dikit2 update di socmed, sampai hal pribadi juga diupdate..

Jadi nunjukin pilihan kita sepertinya bukan sesuatu yg bersifat "rahasia" lagi. Begitu kali ya?

Tapi kalau ada yang tanya "trus kamu pilih siapa Rekha?"

Sini..sini ta' bisikin aja lalu bilang.. "RAHASYAA LAH".

Please roll @threadreaderapp