Profile picture
PS
, 22 tweets, 3 min read Read on Twitter
SETELAH ABU BAKAR BAASYIR DIBEBASKAN, BAGAIMANA SELANJUTNYA?
Konstelasi politik Indonesia memang mengalami perubahan drastis sejak Pilkada DKI. Suka tidak suka harus diakui Pilkada DKI adalah momentum menguatkan posisi politik golongan konservatif. Meskipun dibalik itu ada proses panjang radikalisasi yg dibiarkan berpuluh tahun sebelumnya
Dalam perubahan konstelasi politik ini Jokowi dihadapkan pada pilihan sulit. Memilih posisi berhadap2an dengan kekuatan konservatif atau menjalankan politik tarik ulur dengan memberi sebagian sambil mempertahankan sebisa mungkin tatanan yg sudah ada
Mengapa Jokowi berada pada posisi sulit ini? Bkn sepenuhnya salah beliau juga. Sebab golongan moderat apalagi minoritas tak melakukan perlawanan berarti atas golongan konservatif ini.
Jk golongan konservatif dikenal sangat militan maka kaum moderat justru lebih banyak cari aman
Agak kurang fair juga jika kita mengharapkan Jokowi berjuang sendiri menghadapi kaum konservatif ini namun kita sendiri tak mau berjuang semilitan mereka. Alih2 militan malah sibuk cari amannya sendiri.
Contohnya pada Pilkada DKI kami dapat cerita tentang seorang keturunan Tionghoa yg lebih memilih untuk mencoblos Anies-Sandi drpd Ahok-Djarot, semata karena menganggap dengan memenangkan Anies-Sandi golongan mereka bisa lebih aman dari ancaman persekusi
Meskipun mengakui bahwa keputusan mengorbankan Ahok tersebut bertentangan dengan hati nurani namun kepentingan pragmatis mengalahkan idealisme.
Tak aneh mengapa golongan konservatif bisa sedemikian kuat. Karena mereka memang menang militan.
Pilkada DKI sudah lewat dan sekarang saatnya Pilpres, namun kondisi serupa terulang lagi.
Apa pilihan yg tersisa bagi Jokowi? Mengulang kekalahan Ahok dengan percaya pada 'silent majority' yg pragmatis dan suka cari amannya sendiri itu atau menempuh cara lain?
Tampaknya Jokowi sudah memutuskan menempuh cara yang berbeda. Terasa sekali sejak Pilkada DKI terjadi perubahan orientasi politik yg cukup drastis dari Jokowi. Mulai dari merekrut Ali Ngabalin hingga menyetujui Cawapres Ma'ruf Amin.
Banyak pendukung Ahok yg protes, namun apa daya? Mereka sendiri tidak cukup militan memperjuangkan Ahok. Jangan salahkan Jokowi jika sekarang memilih menempuh cara yg berbeda.
Yg jadi pertanyaan adalah apakah golongan konservatif ini akan berbalik mendukung Jokowi atas merubahan sikap politik beliau? Jawabannya tegas, TIDAK!
Namun bukan itu poinnya. Banyak yg salah mengerti tentang ini.
Jokowi sadar betul golongan konservatif ini tak akan berbalik mendukung beliau.
Bahkan orang macam Abu Bakar Baasyir ini bukan saja tak akan dukung Jokowi, berterima kasih pada Jokowi pun tidak!
Yg dilakukan Jokowi adalah menutup lubang2 sekecil apapun yg berpotensi dijadikan alasan penggalangan 'sentimen massa'.
Perlu dicatat golongan ini adalah golongan hidup dan besar dari memprovokasi massa atas sentimen agama.
Mereka butuh isu untuk bisa bangkit sebagai kerumunan yg tersingggung.

MEREKA SANGAT INGIN TERSINGGUNG!

Isu inilah yang disediakan Ahok dan sebisa mungkin sedang dihindari oleh Jokowi.
Dalam kasus Abu Bakar Baasyir kita harus cerdas melihat bahwa Solo sekarang dijadikan pusat pergerakan kubu Prabowo dan Abu Bakar Baasyir markasnya di Ngruki.
Solo sedang di obok2!
Dan selain Jakarta Solo adalah barometer politik di Indonesia. Kita ingat saat kerusuhan Mei 1998 dulu awal mula bakar2an terjadi pada pagi hari yang sama antara kota Jakarta dan Solo.
Sesuatu yg tidak mungkin tanpa ada komando.
Maka bayangkanlah apa yg akan terjadi di Solo dan Jakarta jika terjadi apa2 pada Abu Bakar Baasyir di penjara? Entah karena sebab alami atau karena rekayasa pihak2 yg sangat menginginkan chaos.
Dan apa yg akan terjadi pada Indonesia jika itu terjadi?
Kembali ke pokok permasalahan. Setelah Abu Bakar Baasyir dibebaskan, bagaimana selanjutnya?
Pertanyaan ini ditujukan pada sebagian pendukung Jokowi dan mereka yg masih belum memutuskan pilihan.
Apakah kita akan memilih kubu yg membebaskan Abu Bakar Baasyir atau memilih kubu yg didukung oleh Abu Bakar Baasyir?
Apakah sikap kecewa kita atas pembebasan Abu Bakar Baasyir cukup membuat kita batal memilih Jokowi dan beralih dukung Prabowo atau golput?
Mana pilihan yg lebih membuat pengikut2 Abu Bakar Baasyir ini makin leluasa menyebarkan ideologinya?
1. Jokowi
2. Prabowo
3. Golput

Kami tak akan mengarahkan, silakan membuat keputusan yg paling bertanggung jawab demi bangsa dan negara Anda.
Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terima kasih.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to PS
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls (>4 tweets) are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!