Khususnya dalam hal kerusuhan rasial yg bernuansa politik kota Solo bisa dibilang merupakan kawah panas yg setiap saat diledakkan.
Memasuki bulan Mei 1998 demo2 mahasiswa di Jakarta (dan kota2 lainnya) makin marak. Mahasiswa yg sebelumnya hanya boleh demo di lingkungan dalam kampus kini mulai turun ke jalan2.
Maka situasi pun makin menjadi2 dan tak terkendali. Hanya menunggu pemicu saja untuk terciptanya chaos!
Apakah peristiwa penembakan tsb suatu peristiwa spontan atau merupakan bagian dari skenario besar utk 'mematangkan' kondisi?
Mengapa mereka ditembaki? Bukankah mereka berada di dalam kampus? Apa tujuan penembakan itu?
Mengapa Solo?
Mahasiswa yg tadinya hendak meneruskan demo memilih mundur karena massa yg anarkhis tidak terkendali.
Dan rupanya apa yg terjadi di Solo sama persis dengan yg terjadi di Jakarta.
Demo2 untuk membuat kota Solo menjadi seperti Pilkada DKI sudah dimulai!
Entah besok mempermasalahkan apa lagi?
Membebaskan Abu Bakar Baasyir sama sekali tidak menguntungkan Jokowi secara elektoral, bahkan merugikan.
Ingat, kondisi Solo sekarang sedang panas2nya. Dan Ngruki meskipun berada di Sukoharjo tapi masih masuk wilayah Solo Raya.
Jokowi sedang berusaha keras menghindari trigger yg dapat membuat suasana tak terkendali.
Jika itu sampai terjadi, kira2 siapa yg paling dirugikan?