Thread by @PartaiSocmed

@opposite6890 @AkunTofa 1. Kami beritahu siapa ownernya, ownernya adalah yg bikin hoax tentang Shambar itu. Agar tidak terdeteksi maka registrant domain tersebut dirahasiakan.
Dan jika tujuannya cuma sebagai alamat download saja mengapa tidak pakai dropbox atau google drive saja?

@opposite6890 @AkunTofa 2. Menggunakan website publik untuk tempat dowload aplikasi yg katanya rahasia adalah konyol sekonyol2nya. Kesannya kok seperti sengaja ingin ditemukan?
Lalu registrant domain sengaja dibuat rahasia agar setelah 'ditemukan' kalian bisa secara bebas menuduh pihak lain.

@opposite6890 @AkunTofa 3. Yg tidak kalah konyolnya adalah sekelas Polri kok lebih memilih nama domain MyShambar.com padahal nama domain "Shambar.com masih tersedia dan bisa dibeli.
Kelompok mana yg suka pakai domain abal2 macam itu?

@opposite6890 @AkunTofa 4. Lalu bagaimana dgn umur domain yg baru sebulan? Menurut versi kalian sudah berapa lama kegiatan ngebajer anggota Polri yg kalian tuduhkan itu? Tanggal berapa pelatihannya? Bisa sebut tanggal?

@opposite6890 @AkunTofa 5. Lalu bagaimana dengan akun IG AlumniShambar yg sengaja kalian hapus sendiri setelah bikin hoax itu?
Apakah umurnya juga baru satu bulan juga atau rename dari akun lain sekedar untuk bikin fitnah?

@opposite6890 @AkunTofa 6. Di video memang benar ada request ke IP polri dan dalam Apk-nya juga ada IP tersebut tapi port yg di request itu tertutup (3080).

Artinya bisa saja kalian buat aplikasi lalu aplikasi tsb melakukan request ke IP tertentu yg tidak aktif atau tidak ada hubungannya sama sekali

@opposite6890 @AkunTofa 7. Kesimpulan 1. Domain baru myshambar.com adalah milik si pembuat hoax. Domain itu dibuat satu bulan lalu semata2 untuk kepentingan produksi hoax untuk tujuan delegitimasi pemilu.
Jika hanya utk tempat download tidak perlu repot2 bikin website.

@opposite6890 @AkunTofa 8. Kesimpulan 2. Aplikasi MyShambar dibuat dgn sengaja melakukan request ke IP Address Polri semata2 untuk memfitnah institusi agar dituduh tidak netral.

Hestek #WasitRasaTimses sudah kalian suarakan sejak Januari lalu. Dan hoax tentang alumni shambar ini adalah kelanjutannya

@opposite6890 @AkunTofa 9. Kesimpulan 3. Baik akun IG maupun website yg kalian pakai membuat hoax ini cepat2 kalian hapus untuk mempersulit pengujian kebenaran atas hoax yg kalian sebarkan.
Modus ini sudah beberapa kali dilakukan. Salah satunya dalam kasus hoax tentang Stanley Greenberg di wikipedia

@opposite6890 @AkunTofa 10. Terakhir, kami harap kamu @AkunTofa dan @opposite6890 berani bertanggung jawab secara hukum atas fitnah2 yg kalian lakukan. Terima kasih.