DOSA AYAH JOHANES SURYO PRABOWO (KOL. NGAERAN) TERHADAP UMAT ISLAM DI INDONESIA.
Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyeayang. Serta junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Izinkan saya untuk mentasbihkan satu sejarah kelam.
1. Hari ini gue akan coba uraikan catatan hitam Kol. R. Ngaeran yang notabene Ayah kandung dari Johanes Suryo Prabowo dgn akun @berteman_mari . Ok, gue mulai dari kedekatan Ngaeran dengan Operasi Khusus Ali Moertopo. Baru kemudian keterlibatannya dalam pecah belah Umat Islam.
2. Ini berawal dari agenda Penunggangan DI/TII, untuk melakukan penumpasan terhadap PKI. Saat pecah 65', Ali Murtopo salah satu orang yang dipercaya Suharto utk menjalankan misi-misi rahasia. Operasi penggembosan Soekarno sdh dilakukan Ali Moertopo sejak 1955.
3. Pembangkangan terhadap Soekarno oleh Ali Moertopo memang dilakukan diam-diam. Aktivitas intelijennya tidak muncul keluar permukaan. Karena itu bersamaan dengan kasak-kusuk ReRa Militer pasca tragedi Madiun 48. Bersamaan juga dengan lahirnya Gerakan Permesta.
4. Ali Moertopo, merekrut Rakimin Ngaeran, Pitut Soeharto, Soedjono Hoemardhani, belakangan ada nama Aloysius Sugiyanto (CSIS). Orang-orang ini tidak semuanya muncul kepermukaan dalam kancah jabatan militer dan politik. Yang tidak muncul, bertugas dalam dunia bisnis.
5. R. Ngaeran (Ayah Johanes Suryo Prabowo) adalah perwira militer yang bekerja dalam dunia bisnis. Wajar jika belakangan ketika operasi Seroja (Tim-Tim) pada thn. 1975. R. Ngaeran memerankan sebagai pebisnis dari Surabaya. Dia masuk sebagai kedok pebisnis.
6. Balik lagi ke tahun 65, Ali Moertopo sudah berada persis dibelakang Soeharto. Maka, Pitut Soeharto dan Rakimin Ngaeran bertugas membangun komunikasi dengan DI/TII untuk melakukan agenda pembersihan PKI. R. Ngaeran punya prestasi besar disitu. Karena aksi pelenyapan PKI sukses.
7. Pasca 68' sebenarnya Pitut Soeharto dan Rakimin Ngaeran adalah tokoh Opsus penting dalam membangun komunikasi dengan DI/TII. Dan dlm momentum itulah mereka membuat Komando Jihad. Bentukan Pitut dan Ngaeran. Hingga akhirnya mereka nanti akan menumpas balik DI/TII, di era 80'an.
8. Dalam pembetukan 'Komando Jihad' Rakimin Ngaeran cukup aktiv dalam melakukan konsolidasi logistik yang didapat dari memajaki pengusaha2 konglo. Pitut Soeharto muncul sebagai ahli strategi dibalik itu. Komando Jihad dibuat untuk melokalisir persoalan utk menghadapi pemilu 1971.
9. Rakimin Ngaeran berkedok sebagai sipil, untuk tetap membina eks DI/TII. Karena ketokohan Pitut Soeharto sudah begitu kental di Militer. Ngaeran tidak menonjol diutus untuk tetapenyusup di dalam aktivitas orang-orang DI. Bahkan orang DI tdk tahu bahwa Rakimin seorang Katolik.
10. Gue lanjut setelah Ashar yaa, sambil nyari Ilham membongkar dosa-dosa yang lain..
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Saya dengar Pak Firli selaku pimpinan @KPK_RI, menawarkan kepada pegawai yang dipecat untuk masuk @KemenBUMN. Saya rasa ini saran yang konyol. Saya mendukung Menteri @erickthohir untuk menolak secara tegas.
SEBUAH UTAS, JIKA SEPAHAM BANTU RT TEMANS!! 🇮🇩🇮🇩
1. Secara prinsip saya sangat menghormati proses penilaian yang dilakukan oleh pimpinan @KPK_RI terhadap keputusan memecat 56 pegawai. Sejauh ini saya tidak pernah berkomentar hal tersebut karena menghormati otoritas pengelolaan KPK yang di pimpin Pak Firli.
2. Terlepas banyak beda pendapat terhadap proses Penilaian TWK di mata publik. Bagi saya sebagai proses demokratisasi itu wajar saja. Namun, kita juga sadar bahwa publik sudah memberikan penilaian yang lebih tajam dari hasil akhir TWK. Bahwa mereka terpapar radikalisme.
Saya banyak mendengar dari birokrat di lingkungan @DKIJakarta, bahwa Bang @ArizaPatria selaku Wakil Gubernur banyak memberikan solusi ditengah pandemi. Bahkan hal itu saya dengar ditingkat kelurahan. Hal ini bagus bagaimana kepemimpinan DKI harus ada sosok eksekutor cepat.
Disamping Gubernurnya Mas @aniesbaswedan sangat sibuk pencitraan 2024. Ditambah juga sedang kelilit potensi korupsi APBD @DKIJakarta Formula-E yang makin ruet. Alhamdulillah Bang @ArizaPatria punya cara cerdas untuk mengisi kelambatan Gubernur. Untung Wakil Gubernur lebih cerdas.
Selain lebih cerdas, Bang @ArizaPatria juga lebih tangkas dalam menghadapi masalah. Gak ada salahnya kalau @Gerindra secara serius dan konsisten mendorong kinerja Wagub yang sudah baik.
Beberapa minggu ini saya menahan diri untuk menunjuk hidung kelompok yang terus-terusan menghasut rakyat untuk mengkacaukan situasi. Saya mengajak teman-teman secara volunteer melawan orang-orang jahat ini. #LawanPenghasut
Bantu RT Keras teman2
1. Tanpa ragu, saya menduga kuat bahwa Partai Demokrat secara serius dan intensif ada dibalik mobilisasi masa aksi yang terjadi beberapa waktu lalu. Sebagai sebuah instrumen politik, harusnya mereka malu jika mengambil manfaat dari situasi sulit. #LawanPenghasut
2. Seandaipun situasi hari ini pemerintah merangkul Partai Demokrat untuk sama-sama mencari solusi. Saya berfikir itu akan lebih banyak modarat dari pada manfaat. Nampaknya, partai ini dijubeli manusia-manusia berhati sesat. #LawanPenghasut
Sudah lama gak cuit rada serius. Pagi ini saya menanggapi secara akademik perdebatan publik terkait permintaan pemerintah yang secara terbuka untuk dikritisi. Akan ada 3 terma sy jelaskan untuk membuat jernih.
1. Diskursus Publik - dalam perbincangan publik juga perlu jelas dan lugas dlm membabaca. Ruang publik memang diperbolehkan untuk membahas apa saja. Karena setiap orang memiliki posisi setara dalam berpendapat. Entah dia pejabat, rakyat ataupun penjahat. motiflah yang mbedakan.
2. Karena begitu setaranya, seringkali kita luput pada bentuk2 narasi. Mana yang kritik, mana yang tuduhan, mana yang argumentasi, mana yang insinuasi provokasi. Mana yang kebebasan berpendapat, mana yang kebablasan menghujat. Seakan-akan semua itu dianggap sama nilainya.
Sebagaimana janji saya tadi bahwa saya akan mengulas UU Cipta Kerja dalam aspek penguatan UMKM. Kita juga harus jujur, bahwa penguatan UMKM yang sedang dilakukan pemerintah adalah salah satu upaya penyerapan pengangguran tenaga kerja.
1. Ternyata UU Cipta Kerja yang selama ini menjadi ujung dari demonstrasi di jalan berjilid-jilid, bukan saja berkaitan dengan hak-hak pekerja. Protes dan perdebatan di kancah akademik terkait UU Cipta Kerja memang memuncak pada urusan hak pekerja.
“Indonesia tidak dalam kondisi perang, bukan dalam kondisi ketidakpastian. Oleh karenanya Pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah sebuah pemerintahan yang sah, dan berdaulat."