Tujuannya Rumoh Geudong di Desa Bilie Kemukiman Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie.
Mereka diperiksa satu per satu. Pertama sekali diperiksa Nyak Maneh, ibu Rasyidah. "Nyak Maneh turun," kata tentara.
"Kemudian kedua puting payudara saya dipotong," kisah Rasyidah kepada Asumsi, Kamis 12 Juli.
Pertemuan itu berlangsung singkat, tentara malah menyuruh Rasyidah untuk keluar dari rumah. Dia diperintahkan untuk mencuci di sumur depan rumah.
Mak sempat bilang kepada saya, Mak tidak ada lagi hari ini.Saya sempat ingin memeluknya, tapi saya dilarang dan diboyong ke atas. Kemudian dibilang apa kamu enggak perlu bebas, kata dia.
Hingga sekarang, Rasyidah tidak pernah tau lagi keberadaan ibunya. Sedangkan kakaknya duluan dibawa pulang lebih dulu. Ibunya mendapat penyiksaan paling parah.
"Waktu diambil disebut bijeh (keturunan) PKI, tidak pernah disebut GAM. Kami memang tidak terlibat GAM."
Sedangkan di dalam sumur tempat ditimbun orang hidup-hidup.
Rumah berbentuk khas Aceh itu dibakar saat DOM mulai dicabut, namun masih banyak kerangka bangunan yang tersisa.
"Sampai hari ini tidak ada persis berapa jumlah korban Rumoh Geudong.
Tim Pencari Fakta Komnas HAM yang dipimpin Otto Nur Abdullah pada 2013 lalu mengeluarkan hasil penyelidikannya....
Ada juga komandan itu yang sekarang di masa tuanya sakit, ada yang kena parkinson, dan rata-rata yang berindikasi pelaku pelanggaran ham berat itu sakit.
Itu mungkin hukuman Tuhan, kita tidak tahu.
Tidak jauh dari sana, bekas lantai dan dinding beton sudah dipenuhi semak belukar. Lokasinya sekitar seratus meter dari jalan nasional Medan-Banda Aceh.
"Di situ dulunya kolam tahi tempat penyiksaan, di situ sumur orang ditimbun hidup-hidup, batang kelapa tempat ditembak korban, gudang penyiksaan."
Di bagian atas tugu, tertulis "Jangan kubur kebenaran, Bersuaralah! Meskipun Tak Jadi Kata
FB : Denise All