ia jawab, awalnya menulis bertujuan ilmiah tapi ketika saya semakin menyelami lebih dlm tumbuh rasa ttg kebesaran Sayyidina Husein pd diri saya.
*Dalai Lama*
*Bib Haidar Baqir*
(Karbala Padang Cinta, Husayn Imam Cinta)
•••bersambung🖤
saya berhusnudzan
smoga bib @Haidar_Bagir redha posting ini saya lanjutkan🙏🙇♂️
*Karbala Padang Cinta, Husayn Imam Cinta*
*by Haidar Bagir*
”Agama adalah cinta dan cinta adalah agama”
(Imam Ja’far al-Shadiq)
ia mampu
membalas-dendam”
(Imam Husayn)
(fitrah)-nya,
Persis inilah yang dilakukan Imam Husayn ketika ia meninggalkan Makkah untuk pergi ke Kufah, dan akhirnya syahid di tengah perjalanan – Karbala –
Imam Husayn, seperti ayahnya, pastilah seorang fataa. Seorang kesatria-sufi.
Karena, bukankah Nabi yang sama mengatakan tentang sang putra, bahwa ia Tuan dari seluruh martir (sayyid al-syuhada)?
Tapi, seperti ayah, ibu, dan kakeknya pula, dia adalah teladan ”penyangkalan diri” sempurna, dan simbol-puncak kecintaan kepada Tuhan.
”Butalah mata seseorang yang tidak menganggap bahwa Engkau mengawasinya. Merugilah peniagaan seseorang yang belum memperoleh cinta-Mu sebagai labanya”
”Apakah gerangan yang diperoleh seseorang yang kehilangan Diri-Mu? Masih adakah kekurangan bagi seseorang yang mendapatkanmu?”
sakti mandraguna dlm menaklukkan musuh-musuhnya. Sama sekali tak bisa diperbandingkan dgn itu semua, fataa adalah penakluk diri sendiri, ego angkara-murka yang selalu cenderung mendorong ke arah pembangkangan kepada Allah.
Kepada teladan kecintaan sempurna kepada Tuhan dan kemanusiaan universal, serta penyangkalan diri habis-habisan di hadapannya.
Sehingga, seperti kata Rumi tentang peristiwa ini :
Semoga Allah Swt. membuka dada kita selapang-lapangnya untuk dapat merasakan luapan cinta Imam Husayn, dan meneladaninya, meski mungkin besarnya cuma setetes dibanding samudera yang dibentangkannya.
Ini bukan perang, ini adalah pengejawantahan cinta”
“Kesusahan syahadah, dengar!, adalah hari suka-cita.
Kematian adalah hujan untuk anak-anak Ali”
“Kesusahan syahadah adalah seluruh musim hujan penuh suka-cita
Yazid tak temukan jejak-jejak cinta ini
sejak mula-mula sekali”
“Surga adalah kediaman mereka
dalam kejayaan mereka telah mangkat ke surga
Mereka telah malih fana dalam Tuhan
dengan-Nya mereka telah jadi Dia”
(Abdul-Lathif dari Bhit,1689-1752)
*skali lagi saya mohon maaf pada beliau yg hanya dpt ruhsah dari
Mr. SAM (Solo) utk posting ini🙏🙇♂️😍