Thread by @jakejf89

Mereka yang Hadir dalam Cerita

@bacahorror #bacahorror #threadhorror @ceritaht

Mohon maaf sebelumnya bila berantakan, maklum, ini utas pertama saya. Mohon maaf juga utas ini juga tidak berisi cerita horor seperti kebanyakan. Hanya paparan personal tentang apa yang terjadi saat cerita2 horor dibacakan.

Sepertinya penulis yang perlu minta izin pemilik cerita, baik yang tampak atau tidak sepertinya sudah jadi kewajiban sebelum cerita dimulai.

Saya yakin banyak dari kita sudah paham betul tentang hal itu.

Meskipun beberapa yang lain mungkin masih bingung atau beranggapan hanya sebagai bumbu cerita, atau sekedar efek psikologis saja.

Tidak salah juga memang anggapan seperti itu, namun sepengatuhan saya sejak zaman para sesepuh, meminta izin sepada sang empu cerita atau yang diceritakan sudah lazim dan bahkan wajib dilakukan apalagi untuk kisah2 yang dianggap sakral

Dan ya yang diceritakan juga seringkali datang dan ikut membaur bersama yang nonton atau mendengarkan.

Pantun Sunda mengenal rajah pamuka dan rajah pamunah. Wayang Kulit pun kalau tidak salah ada 5 macam mantra yang perlu dibaca sebelum pertunjukkan.

Tujuannya ya apalagi kalau bukan meminta izin dan doa agar pertunjukkan berjalan aman tentram tanpa gangguan fisik dan gaib.

Saya pribadi percaya hal tersebut, itu bukan semata mitos belaka.

Sama seperti halnya kita, "mereka" pun tertarik untuk datang bila kisahnya diceritakan dalam media apapun. Termasuk media digital seperti twitter ini.

Meskipun kalau langsung, biasanya kehadirannya lebih frontal

Bagi tidak merasakan kehadiran mereka mungkin itu jadi kebahagian karena bisa anteng menyimak cerita, apalagi bisa bebas bersompral ria.

Sebaliknya, kalau sedikit peka bisa jadi kehadiran "mereka" berlanjut meski cerita telah usai.

Saya bukan menakut-nakuti, hanya sekedar berbagi. Soalnya saya pun pernah merasakan hal yang seperti itu. Atau lebih tepatnya kedatangan "mereka" karena teman saya asal komen ketika melewat kediamannya.

Hasilnya yang disebut ikut duduk anteng sebelah dia sepanjang jalan. Untungnya ga ikut sampe rumah dia dan malah ikut ke saya. Haseum.

Atau pernah juga atau ketika sedang kumpul dan cerita kisah horor, saudara saya malah ketawa2. 10 menit kemudian kita semua bubar, ga kuat merinding.

Gimana ga merinding, yang dibicarakan dari awal sudah nongkrong bareng.

Sementara bagi orang lain mungkin kehadiran "mereka" dalam cerita seperti sambal dalam hidangan yang membuatnya lebih nikmat, saya sih malah sedikit takut. Takut kalau mereka malah tersinggung karena merasa diolok2 untuk sekedar kesenangan semata.

Untung kalau cuma ikut, kalau lebih jauh dari itu bisa lebih bahaya. Semakin masuk semakin susah dikeluarkan

Sekian dulu utas singkatnya, maaf bila tidak seram karena memang lebih izin berbagi pandangan personal saya. Semoga kita semua dijauhkan dari gangguan2 yang demikian ketika menikmati cerita2 horor.

Salam