My Authors
Read all threads
Hallo semua,,
Disini saya akan membawakan cerita yang tidak pernah saya lupakan,,karna kejadian ini bertempat di desa saya sendiri..

Kejadian memang sudah lama tapi masi saja membekas di fikiran semua warga kampung disini,
Tentang teror kuntilanak jadi jadian yang meneror dan meresahkan warga kampung..
Karna dia mengincar bayi yang baru lahir dan mencelakai warga kampung.

Nyupang kuntilanak (pesugihan kuntilanak) adalahcra instan untuk mendapatkan kekayan dengan ilmu hitam dan ritual2 tertentu
Ketika keadaan memaksakan manusia intuk melebihi batas segala,,semua cara di lakukan untuk membalas kejamnya dunia,,

Tak peduli walau harus bersekutu dengan setan dan haris memakan daging bayi yang masi hidup,
Semua di lakukan hanya untuk kekayaan...
Well langsung aja gass lah...
Beberapa bulan sebelum Tahun 2005 berakhir,, keadaan desa nampak dilanda kecemasan dan keresahan karna teror sesuatu yang menyerankan yang mengusik ketenangan sebuah desa di pesisir pantura jawa barat,,

Cuaca sedang terik teriknya ketika mang jono mencangkul sawah garapanya
Matahari yang begitu angkuh memancarkan sinarnya tanpa kenal ampun membuat siapapun merasa terkahlakan dengan sinarnya,,

Begitu pun dengan jono yang memilih berteduh di bawah pohon pidang di pinggir tanggung di sebelah sawahnya,,

Di tempat yang berbeda pak kirman sedang sibuk
Dengan kebun singkong miliknya yang sudah siap untuk di panen,,

Kih panas temen kaya wong di wayu ( nih panas bgt kaya orang di seingkuhi) gumam nya dalam hati,,

Pak kirman pun beristirahat sambil membersihkan singkongya yang berselimut tanah..
Tak terasa matahari sudah tergelincir ke arah barat,,
Waktu sudah menunjukan petang ketika pak jono mengakhiri pekerjaanya hari ini..

Pak jono pun membersihkan cangkulnya dan mengambil bekal yang sesari tadi ia bawa dari rumah,,

Ya memang bukan bekal yang mewah hanya singkong
Rebus dan air putih dalam kemasan botol 600 ml..

Segera dia beranjak menuju rumahnya,,

Di rumah istri pak jono tengah melamun dan merenung dengan nasib dan keadaan yang begitu menghimpit tubuhnya,,

Di pandanginya rumah yang tak lebih baik dari kandang kambing tetangga nya
Rumah yang masi berlantai kan tanah,,berdinding pager dari bambu serya potongan kayi yang di tata cukup rapi namun tetap berlubang di sanah sini yang mana ketika hujan udara dingin dapat mudah masuk dan memhampiri keluarganya,,
Sumber penerangan hanya berasal dari lampu petromak yang bisa padam ketika malam belum berganti siang,,

Beras di kendi yang hanya tinggal sepojokan,,sarang laba laba yang menghiasi setiap sudut rumahnya,,serta gendeng lapuk yang telah menghitam dan berlumut membuat tetanganya
Yang ingin bertamu mengurungkan niatnya karna takut kerubuhan rumah pak jono dan bi asih,,

Urip kih kaua kenen temen,,due beras kaya wong makani ayam,,masih akeh gah wong makani.ayam dari pada beras sing kita due mah,,
Klambi siji teles lan garing ning badan,,duh gusti
( hidup kaya gini banget,,punya beras kaya orang ngasih makan ayam,,sedangkan saya harus di makan sekeluarga,,masi banyak orang ngempani ayam berasnya malahan,,
Baju satu basah dan kering di badan,,,duhh gusti) kersahan hati bi asih tentang sulitnya hidup yang ia jalani
Hanya menangis yang ia bisa seakan itu cara dia melampiaskan kekesalan pada dunia yang kejam menusuknya,,

Mbok knang apa nangis sesegukan ning arep umah kuh,,ana sing ngomong blenak tah, apa ana sing nyakiti tah atau karna pyen mbok,,
(Mbok knpa nangis sampai terseguk seguk seperti itu,,apa ada yang ngomong ga enak,,apa ada yang nyakiti atau karna apa mbok) tanya mirna yang baru pulang dari sekolahnya dan langsung menghampiri ibunya,,

Ora ppa nok,,sembok cuma lagi ngersula ning uripe dewek
( gak papa nak,,ibu cuma mengeluh tentang hidup ibu sendiri)
Llah lah pada apa ning arep umah kaya men kih,,
Segae mateng drung sih,,ngeli mngan kih ts balik sing sawah,,
( lah knpa ini pada di depan rumah,,
Nasinya sudah matang belum sih,,saya lapar pulang dari sawah)
Ucap jono yang kakinya masi kotor karena tanah,,

Sing di pikiri mangan bae,,delengen beras kari pojoke bae,,anake dwek gh Drung mngan Drung apa,,drung biaya sekolahe sing wis numpuk drung di bayari,,kula kuh pegel mas urip mlarat bae kaya men,,
( yang di pikirin cuma makan aja,,liat beras yang cuma tinggal sepojokan,,anakmu juga belum makan sama sekali dari tadi,,belum lagi biaya sekolahnya yang belum di bayar sama sekali,
Saya tuh capek mas hidup miskin kya gini)

Lah trus priben,,y wis di sukuri bae,,ws takdire
( lah trus gimana,,y udah di syukuri ajah,,udah takdirnya) ucap jono yang malah tak membuat istrinya tenang,,

Asih pun sejenak memikirkan tentang tawaran teman masa kecilnya yang sekarang sudah bergelimang harta dan kuasa namun bukan dengan cara yang biasa pada umumnya..
Asih teringat ajakan lastri yang membujuknya untuk mencari harta dengan cara yang instan..bersekutu dengan setan lewat perantara mbah darman dukun sakti di sebelah desanya,,

Terjadi perdebatan yang amat sangat sengit antara asih dan jono dengan masalah hidup yang kian pelik
Perdebatan dan cekcok sepasang suami itu di akhiri dengan ucapan 'Kita pan mngkat adoh kang pirang pirang dina,,tolong jagaen senok,,aja kelangan'
( saya mau pergi dulu mas beberapa hari jangan kehilangan,,tolong jagain anak kita)

Lah lah arep mngkat mendi sih
Lah lah mau kemana kamu sih tanya jono penuh curiga,,

Kita pan luri angin dikit ngademaken ati lan pikiran,,
( saya mau cari angin dulu buat ngademin hati dan pikiran),,

Asih pergi tanpa membawa bekal appun ,,bahkan sendal pun tak ia pakai,,
Dia berlalu sambil menahan tangis
Namun terpendam karna rasa malu akan usia yang sudah paru baya,,

Asih pergi menuju tempat yang sedari tadi ia pikirkan
Rumah mba darman ,,itulah tujuan langkah kakinya,
Sore telah berganti malam,,langit telah menghitam menemani langkah asih yang di rundung nestapa peliknya hidup yang selama ini dia jalani,,

Setelah beberapa lama asih berjalan akhirnya dia sampai di penghujung desa,,
Rumah pak darman sudah tak terlalu jauh namun ia harus masuk ke dalam hutan pinggiran desa yang membuat siapapun ngeri ketika memasukinya,,

Di tengah gelapnya selimut malam di meraba raba pepohon dan semak berharap tak tergelincir ataupun masuk kedalam jurang jurang kecil
Pembatas rumpun bambu,,

Gigitan nyamuk dan gangguan.serangga malam tak di hiraukanya,,langkahnya tergoppoh menahan sakit di kaki dan lelah dari perjalanan yang di tempuhnya,,

Dari kejahuan terlihat sebuah gubuk beratapkan ijuk,,berdindingkan potongan dan anyaman bambu..
Hanya lampu teplok dari minyak sebagai penerangan di depan rumah tersebut,,

Asih nampak ragu dan bimbang,,seakan tak percaya pada keputusan yang di ambilnya..
Namun tekad yang membulat serta keadaan yang kian mendesak membuat asih menyirkan segala keraguan dan kebimbagan,,
Tok tok pintu yang terbuat dari triplek yang di rapihkan di sana sini di ketuk secara pelan oleh asih,,
mbah darman,,kulo asih mbah,,mriki wonten keperluan saking mbah darman,
(Saya asih mbah,,saya kesini mau ada keperluan sama mbah darman) ucap asih dengan suara pelan..
Manjing cah ayu,,mbah ws weruh yen awakmu bakal mene,,
( masuk saja,,mbah juga sudah tau kalau kamu bakal kesini)

Asih nampak kaget dan berpikir bagai mana mbah darman bisa tau kalau dirinya mau kesini atau mungkin itu memang itu sedikit kesaktian mbah darman,,
Di singkirkanya segala keraguan dan tanda tanya yang belum terjawab,,
Asih melangkah masuk sambil membungkuk dan menundukan kepala nya,,

Ngih mbah ucap asih pelan,,terlihat mba darman sedang duduk bersilah,,di depanya sudah ada sajen yang berupa kembang kamboja dan kanthil
Kepulan asap dari menyan dan rokok kretek dari kediri memenuhi rumah yang tak lebih besar dari ruang tamu keluarga di setiap rumah desa ini..

Terlihat pula tokek yang masih hidup..kain kafan yang di lipat rapih,,jeroan ayam yang mentah yang masi berlumur darah,,
Satu mangkuk darah ayam dan tanduk kerbau jantan,,

( ini bukan.syarat yang sebenrnya,, saya cuma ngarang ajh karna memang biar ga trjadi hal yang tidak di inginkan atau di salah gunakan )

Lungguh nduk ( duduk nak)
Perintah mba darman dengan suara yang serak
Dan tatapan tajam ke arah asih,,
Asih sedikit merasa takut,,
Namun ketakutan terbesarnya adalah kemiskinan dan kesusahan hidup yang akan terus ia jalani,,

Anu mbah' ucapan asih terpotong ketika mbah darman memotong perkataan asih,

Aku ws weruh apa tujuan lan karepmu,,
Naning apa deweke sanggup dalani ritual,syarat lan akibate?
( aku sudah tau keingin dan harapanmu,,tapi apa kamu sanggup menjalani ritual..syarat dan akibatnya?) Mbah darman menyakinkan..
Sanggup mba' karo apa bae syarat lan resikoe'
jawab asih dengan suara yang bergemuru
(Apapun syarat dan resikonya saya Sanggup mbah)

Iki ana tumbale,,ndase menusa tumbal unggal tahune baka pengen gelis sugihe,,
( ini ada tumbalnya,,
Kepala manusia setiap tahunya kalau ingin cepat kaya)

Asih terbelalak dan terkejut dengan syarat yang di minta mbah darman,,
Iki apa laka syarat sejene mbah,,ko ya sampe mateni menusa,,
( ini ga ada syarat lainya mba,,ko ya sampai membunuh manusia) jawab asih yang nafasnya tidak beraturan antara kaget dan takut,,

Menusa iku kudu mngan sedulur mbuh batit kanggo nyelamataken awake dweke,,yen ora mkonon
Awake kitae sing di pangan ning kawan kabeh,,pengen gelis sugih tapi smno wae ora tegel( manusia itu harus saling mengorbankan untuk menyelamtkan dieinya sendiri,,kalo ga begitu berai dia yang di korbankan oleh orang lain,,
Katanya ingin cepat kaya tapi segitu ajah ga tega
Mbah darman meninggihkan nada bicaranya,,

Tapi mbah' ucap asih,,
Wis laka tapi tapi nek gelem kita lekasi rituale,,
( ga pake tapi tapi kalo mau kita mulai ritualnya) ..asih kembali ragu dengan jalan yang di tempuhnya,,dia pun berniat mengurungkan jalan sesatnya dan kembali
Hidup normal dengan takdir yang mencekiknya,,
Namun lagi lagi mbah darman seperti sudah membaca isi kepala asih yang mulai ragu dan bimbang
Ya wia skien tak pai tumbal aing gampang bae,,( y sudah sekarang saya kasih tumbal yang gampang ajh ) tetang mbah darman..

Apa itu mba' tanya asih yang mulai legah akan keringanan tentang tumbalnya,

Kucing tumbale,,lirua kucing sakarung koe patenana karo di pukul
Ning jero karunge..
(Tumbal kucing,,cari sampai satu karung trus bunuh dengan cara di pukul di dalam karungnya..)

Mbah darman mmneri.syarat lebih mudah dan tanpa tumbal manusia tapi tentu saja ini kuga bukan tumbal yang mudah dan melegahkan hati,,
Namun apa mau di kata
Semua keraguan di tranas,,semua norma di tentang,, semua rasa kasihan di kesampingkan ,,yang ada sekarang adalah nagaimana mendapat harta dengan cara yang cepat,
Saya Siap mbah' ucap asih sembari menganggukan kepalanya,,

Tapi syarate ana 3,,skien lakonana syarat
Sing gampang dikit sing ana ning kene,,
Dweke saiki panganen kembang kamboja,,kanthil,jeroan ayam iki,,bari ngombeh hetih ayam sing abang ikih, panganen bari di mamah lan ngombene karo getih ayam iki mben ora seret,
Tapi syaratnya ana 3,,skrang lakukan syarat yang gampang dulu ajh,,makanlah kembang kamboja,kanthil dan jeroan ayam ini bersamaan,,makan nya di kunya pelan,,sama di minum darah ayam yang merah ini, juga supaya kamu tidak serat tenggorokanya, )
Mbah darman lagi lagi menyuruh
Hal yang gila pikor aaih saat itu,,melihatnya saja audah bikin mau muntah apalagi harus memakanya secara mentah dan minum dengan darah,,

Asih pun lagi lagi ragu atas ketentuan yang harus dia penuhi.

Perlahan asih mengambil bunga kamboja,kanthil dan jeroan ayam yang masi mentah
Sambil menahan nafas,,aaih membuka mulutnya dan memasukan ketiga bahan tersebut ke mulutnya,,

Ketika jeeoan bertemu dengan lidah dan gigi asih mulai mengunya bau amis seketika menusuk hidungnya,
Rasanya begitu menjijikan sehingga membuat isi perutnya bergejolak ingin keluar,
Huweehhhh,,asih menahan rasa amis dan menjijikanya,,
Asih memegangi perutnya, menahan isi perutnya agar tidak keluar dan membatalkan semua usahanya,

Batinya berfikir,,sing gampang kih kaya kenen ?,, sing gampange bae angel setengah mati apa maning sing angele',,,
( yang gampang kyak gini?
Segini yang katanya gampang ajh susah setengah mati apalagi yang susahnya ),,batin asih berbicara dengan menahan rasa menjijikan di mulutnya,,
Skrang mulutnya penuh dengan bunga dan jeroan ayam,,lehernya tercekat,,segerah di ambil darah ayam tadi
Ini ceritanya masi panjang,,
Semoga kalian ga bosen, ini baru tahap permulaan,,,yuk lahh Lanjott
Dengan mulut yang berhenti mengunyah diminumlah darah ayam tersebut yang di tampung di piring plastik tersebut,,

Darah menetes dari mulut asih dan sisah jeroan yang sedikit keluar dari dari mulutnya karna tak mampu menampung jeroan ayam dan darah tersebut,,
Di usapnya darah yang menetes dan di masukanya kembali usus ayam yang sedikit keluar dari mulutnya,,

Mbah darman hanya tersenyum puas atas apa yang asih lakukan,,

Setelah tingga sedikit lagi menghabiskanya mbah darman menyuru asih menhan kunyahanya,,

Mandeg disit sedelat
Bukaen cangkeme,,
( berhenti dulu sbentar,,buka dulu mulutnya) perintah mbah darman,,

Asih tak mmpu menjawab apalagi bertanya perihal apa yang akan terjadi lagi pada dirinya,,

Lebokna menyan sapringkil iki, mamahen bareng karo jeroan lan getih mau,,
( masukan menyan seujung
Jari ini kunya sama darah dan jeroan tadi) perintah mbah darman,,)
Pulang dulu lahh,,
Gmna jalanya asik kan?
Asih hanya mengangguk pasrah atas apa yang akan terjadi,,dia sudah terlanjur basah untuk kembali kering,
Rasa mual yang sedari tadi di rasakanya semakin memuncak,,dia sudah tidak tahan lagi akan rasa di mulutnya,,

Tahan sih lamun di mutahaken dweke kudu mngan utahane,, kabeh
Kudu entok,,kudu di nikmati
( Tahan sih,,kalo kamu memuntahkanya maka kamu harus memakan muntahanya,,
Semua harus habiss,,harus di nikmati)
Ucap mbah darman menyudutkan,,

Ucapan gila macam apa ini batin asih yang sangat tertekan karna semua ini,,
Tak terasa air mata keluar
Mengalir begitu pelan,,rasa marah,.kecewa,,tak tahan,,sedih dan penyesalan hanya mampu ia ungkapkan lewat air matanya
Tangisnya tertahan dengan segala penyesalan dan sudah tak berguna lagi,,,

Sekien ws ntok,,tapi Drung paragat,,masi ana ritual sejene meneh,,skien dweke ngedem jwro sumur sampe wayah solah solah ning sumur tengah makam blarak,,
(Skrang sudah habis kan, tapi belum selesai
Masi ada ritual lainya,,skrang kamu berendam di dalam sumur tengah kuburan blarak sampe saat mau sholat subuh tiba)
Asih kembali terkejut dengan persyaratan selanjutnaya,,
Bagaimana mungkin.dia bisa bertahan lama merendam di dalam sumur di malam yang dingin ini..

Ws bukaen klambie,,salina karo kain kafan kien,,yen ana sing beluk,,ana sing ngadang,,ana sing medeni aja ilok di ladeni
Mlaku bae terus ko gah ana sing baturi
( sudah sekarang buka dulu bajunya,,ganti sama kain kafan ini,,kalo ada yang manggil,,ada yang menghadang atau ada yang nakutin jangan di gubris, lanjut ajh terus,,ntar di sanah ada yang nemenin) mbah darman menerangkan,,
Sopo sing mbaturi mbah ( siapa yang nemenin mbah) asih bertanya penuh curiga,,

ws mlakua wae ko gah weruh dewek
( sudah jalan ajh ntr juga tau sendiri)..

Asih pun mengangguk,,dia berganti di krobong ( kamar mandi yang ternuat dari anyaman bambu,,daun pisang kering
Dan daun kelapa yang sudah berwarna kecoklatan,,

Udara dingin menyergap begitu asih berganti pakain,,di tanggalkanya pakaian yang menempel di tubuhnya dan berganti dangan kain putih tipis yang sekarang menyelimuti tubuhnya,,
Ko yen ws paragat dweke balik meneh mne maning ( ntar kalo udh selesai kamu balik lagi kesini) mbah darman memberi pesan sebelum asih pergi,,

Ngih mba jawab asih pelan,,

Di tempuhnya perjalanan dengan bertelanjag kaki,,
Rasa mual di perut yang belum kunjung reda
Bahkan membayangkanya pun membuat asih bergidik,,
Dalam pekatnya malam asih berjalan sendiri namun sedari tadi seperti banyak sosok yang memperhatiakan langkahnya,,

Sihh asihh,,suara seperti seseorang perempuan yang memangil namanya,,
Asih tak menggubris dan trus melanjutkan
Perjalananya,,suara burung yang serak menemaninya sepanjang jalan menuju kuburan blarak,,

Langkah asih terhenti di depan pohon asem besar menuju kuburan,,di lihatnya tangan yang terbakar dan mengelupas kulitnya hingga hanya menyisahkan daging yang sepertinya sudah busuk
Melambai lambai kepadanya,, dengan kuku yang hitam dan oanjang namun jari jemarinya hanya ada 3,,berselaput seperti kaki bebek,,
Saya pake bahasa indonesia saja yaa biar lebih ringkas dan mudah di mengerti ,,

Yuk lanjooot
Di tatapnya tangan tersebut dengan perasan ngeri dan takut,,namun pesan mbah darman kembali ia ingat agar tak menggubris apapun yang akan terjadi pada malam ini..

Asih sedikit memutar menghindari tangan tersebut,,

Kini suara yang memangil manggil namnya semakin ramai dan keras
Asih tak sedikitpun memalingkan pandangannya,,dia terus menunduk dan berjalan sambil menahan sakit di kakinya karna ranting pohon di yang melukai kakinya sepanjang perjalanan
Hingga ia tiba di sumur yang di perintahkan,,anehh terasa hening dan senyap ,
Bahkan binatang malampun dan seakan lenyap di telan kegelapan,,
Ia melihat keadaan sekitar dan ke dalam sumur yang sepertinya airnya tinggal sedikit,,ia sempat ragu namun belum keraguanya sirna
Dia menengok kesebelah kiri,,ia tertegun dan mebatu karna sekarang ada sosok berkain hitam dengan rambut gimbal sampai ke tanah,,sosokya tinggi 3 meter lebih,,
Namun yang menguntungkan sosok terebut membelakanginya,,
Sehingga yang terlihat hanya bagian belakang
Dan rambutnya penuh dengan darah segar yang masih menetes,,

Mngkin mahkluk ini yang akan menemaninya,,asih menyakinkan hatinya atas ucapan mbah darman tadi
Dia pun bergegas masuk kedalam sumur yang cukup dalam,,dingin, gelap,,dan pengap.
Tubuhnya hampir jatuh tercebur karan licinya lumut pada bata yang menyusun sumur tersebut,,
Sedikit demi sedikit tubuhnya masuk ke dalam sumur di iringi senandung kidung jawa yang
Entah asih pun tak mengerti..

Byurr,, setelah skian lama menuruni sumur kini tubuhnya sudah terendam air yang dingin,,
Tak ada sepatah kata uanh terucap pada mukutnya,,dia seakan tenggelam dalam malam DI iringin kidung yang seakan memecah kesunyian malam ini
Skipp,,

Setelah skiam lama suara kidung tak lagi terdengar,,kini di kejahuan samar samar terdengar suara sholawat dan puka puni dari mushola yang kembali memecah malam,,tanda tugasnya malam ini sudah berakhir,,
Asihpun bergegas naik
Dan kembali kerumah mbah darman,,
Tak ada gangguan apapun selama perjalanan pulangnya,,

Mbah,,pintu di ketuk 3 kali dengan nada cepat,,

Masuk nak suara dari balik gubug tersebut,

Asih pun bergegas masuk sambil menahan dinginya embun yang sudah jatuh
Silahkan ganti pakaianya dulu nak,
Mbah darman menyuruh asih berganti,,

Skrang kamu sudah lulus ritual peryama,,tinggal 2 ritual lagi. Apa kamu maaih sanggup?

Ngih mba sanggup, jawab aaih pasrah,
Y sudah swkarang kamu baca mantara ini, di hafalkan,,setiap seratus kali
Bacaan kamu harus meminum darah unggas seteguk,,sekarang kamu pergi ke arah uatara deaa,,di pohon beringin kembar,,kamu duduk bersila sambil membaca mantra dengan mata terpejam
Lakukan itu sampai matahari surupnya matahari.
Perintah mba darman yang tanganya memegang kertas kecil yang sudah berwarna kecoklatan,,

Tapi mbah kalau ada yang lihat bagaimana? Asih meminta penjelasan dengan hal yang akan di lakukan,,

Susah tenang saja kamu tidak akan
Terlihat oleh siapapun, bahkan hewan pun takan melihatmu mbah darman menjelaskan,,

Bawa darah entok ini sebagai pelengkap ritualmu,,mbah darman menyodorkan serantang darah entok yang masih segar,,

Tak ada waktu istirahat untuk asih, kini ia harus siap menjalani ritual lainya
Matahari masi enggan menampakan dirinya,,
Dingin embun yang jatuh membasahi pohon masi terasa dingin ketika bertemu kulit asih..

Kini tujuanya adalah pohon beringin tua di timur desa
Matanya memerah menahan kantuk dan amarah itu terlihat dari Pak jono yang tak tidur semalam ini karna mencari dan menunggu kepulanganya istrinya..

Pak ibu kemana sih ko gak balik balik,,desi bertanya kepada bapaknya yang terlihat duduk di bale bambu depan rumahnya,,
Bapak juga gak tau nak,, bapak sudah mencari dan bertanya kepada tetangga dan saudara saudara ibumu tapi tak kunjung ketemu juga,,

Y sudah sekarang kamu siap siap brangkat sekolah saja,,bapak sudah rebusin singkong buat bekalmu biar kamu kenyang dan ga jajan,,
Maafkan bapak ya nak yangtak mampu memeberi makanan yang layak dan tidak bisa selembut ibumu,,tapi percayalah bapak akan terus berjuang sekuat tenaga untuk menghidupi kamu..membahagiakan kamu dan membuatmu tidak merasa kesusahan,,maafkan bapak yang masi belum bisa melakukan itu..
Peluk dari pak jono menenagkan asih untuk sesa'at.

Ya sudah sekarang kamu brangkat sekolah yaa. Belajar yang rajin biar jadi orang pinter dan bener,,jangan cuma pinter saja nanti membohongi banyak orang tapi juga harus bener,,
Di lepaskanya pelukan,,
Di usapnya air mata desi yang menetes dari matanya,
Udah sekarang jamu brangkat sekolah jangan mikirin biaya nanti pasti bapak lunasin,,

Desi pun masuk untuk berganti pakaian dan mempersiapkan segala kebutuhan untuk belajarnya,,
Pak kirman menghampiri pak jono bermaksud untuk mngajaknya memanen singkong di kebunya.

Pak jono pun meng'iyakan ajakan pak kirman dan bergegas masuk untuk mengambil cangkul dan topi dari anyaman bambunya,
Sebelum brangkat pak jono menitip pesan pada desi untuk mengunci rumah
Dalam perjalana ke kebun pak kirman menanyakan perihal keadaan pak jono yang di rasa kurang sehat,

Pak jono pun menjawab bahwa dia baik baik saja, hanya kurang tidur dan kurang istirahat saja,,
Matahari masi enggan menampakan wujudnya karna tertutup awan tebal,,
Begitu teduh dan masih sepi saat asih sampai pada tempat tujuanya,,

Asih segerah duduk di tanah dan di lipatkanlah kakinya seperti orang yang sedang bertapa,,
Asih membaca kertas yang mbah darman berikan tadi
Ia nampak tak begitu mengerti isi tulisan tersebut karna memang menggunakan aksara jawa kuno,,
Asih mulai membaca dengan terbata bata,,setelah skian lama barulah dia mulai lancar membacanya,,

Semakin lama membaca semakin membatu tubuhnya,,

Krasak krasak suara langkah kaki
Di sebelah kananya,,
Asih membuka mata dan nampak terlihat warga kampung sebelah yang memulai aktifisnya,,
Namum meeeka seolah tak melihat asih yang tengah dudk diantara dua pohon beringin besar tersebut,,meeeka berlalu begitu saja seperti tak ada apa apa,,
Saat hitungan keseratus asih mulai meminum darah entok tadi seteguk dan terus ia lakukan selama sehari ini,,asih nampak fokus pada bacaanya yang sekarang dia mulai menghafalnya,,

Tak di hiraukan warga kampung yang berseliweran karna pohon beringin ini adalah akses para warga
Untuk menuju sawah dan kebun mereka,,

Bahkan seorang pencari rumput pun tak melihat keberadaan asih yang tepat di depanya,,

Saat itu asih di temani penunggu pohon yang berwujud muka sebesar tempayan,,

Leherya sangat panjang dari atas pohon hingga sampai ke tahan,,
Menggantung menghadap asih yang sedang bertapa.

Sore menjelang magrib susana justru semakin ramai dari para penunggu daerah ini,,mereka semua seperti sedang menonton asih layaknya sebuah pertunjukan,,
Mulai dari yang kecil yang di kenal dengan nama setan ongkek,
Sosok tinggi besar hingga yang tak karuan bentuknya,,semua berkumpul menjadi satu saling menatap asih
Setiap darah di tengguk setiap itu pula para mahluk tersebut berdatangan dan bergelak tawa sekaan mentertawakan apa yang asih lakukan,,

Hingga waktu yang di syaratkan tiba,,asih menyudahi ritualnya untuk hari ini,,ia pun bergegas bangkit dan aneh sekarang tubuhnya kembali normal
Tidak membatu seperti seharian ini,,

Asih berjalan sambil menundukan kepalanya karna tak kuat melihat makluk yang begitu banyaknya,,
Hari sudah semakin gelap ketika pak jono berjalan pulang kerumahnya,,
Di bawa nya cangkul dan singkong hadia dari pekerjaan tadi serta upah yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,,

Tok tol tok pintu di ketuk jono..

Eh bapak sudah pulang,,masuk pak makan dulu
Saya sudah masak buat bapak,,' ucap desi

Lahh dapat dari mana kamu? Tanya jono sedikit curiga..

Tadi desi cari ikan pak di pinggir kali dapet lumayan banyak jadi sekalian desi jual ke tetangga lumayan bisa buat beli beras dan tempe,,
Pinter anak bapak,,
Tapi jangan di ulangi lagi ya takut kamu nanti malah hanyut di di kali..

Ia pak,,' jawab desi singkat..

Lah ibumu sudah pulang apa belum?
Tanya jono..

Belum pak,, engga tau belum pulang juga.
Kmna sih ibu tuh pak? Desi berbalik bertanya..
Y udah makan dulu ajah,,nanti bapak akan cari lagi,,

Di tempat berbeda..

Tubuh asih merasa sangat lelah ,,untuk berjalan pun rasanya sudah tak kuat,,entah ritual apa lagi yang akan di jalaninya setelah ini..dia sudah terlalu maju untuk mundur,
Ia memaksakan tubuhnya untuk bisa kerumah mbah darman menuntaskan apa yang sudah ia mulai..
Tapi ini sudah di batas kemampuan tubuhnya,,
Mbah darman nampak sudah menunggu asih di tengah pintu masuk gubuk nya..
Bagus bagus ,,mbah darman seakan puas atas apa yang asih lakukan..
Sekarang kamu harus siap untuk ritual terakhir,,

Apa itu mbah,,suara asih memelan menandakan ia sudah terlalu lelah untuk semua ini..

Kamu harus menggali kuburan untuk dirimu sendiri,,

Asih nampak kaget
Wajahnya menegang,,Mulutnya keluh atas apa yang akan terjadi selanjutnya,,

Bawa cangkul ini,,galilah tanah di sebelah selatan kuburan pandan,,setelah semuanya siap mbah akan menemuimu.
Asih pun hanya bisa pasrah,,tak mampu dan tak kuasa untuk menolak,,
Tak ada gunanya meratapi dan menyesali apa yang telah terjadi,,
Di seretnya cangkul tersebut menuju kuburan pandan di selatan desa,,

Wajahnya menampakan lelah yang teramat sangat,,
Tak di hiraukanya
Sosok sosok yang menemani dan menatapnya,,asih seperti sudah kehilangan rasa takutnya,,

Satu yang pasti dia harus menyelesaikan tugasnya..
Ketuka sudah sampai di tempat yang di tuju,,asih mulai memilih tanah yang sedikit lapang untuk mulai menggalinya,,
Perlahan nan pasti
Mata cangkul mulai membuka tanah,,di temani ratusan sosok yang melihatnya asih teeus menggali dan menggali,,tangan yang sakit dan kram membuat usahanya terasa sangat lama karna ia harus sesekali menyudahi pekerjaanya untuk sekedar menghilangkan rasa kram dan sakit di tanganya
Semakin ramai karna skarang begitu banyak sosok yang sedang melihat asih,,

Asih terus menggali hingga tubuhnya pun ikut masuk ledalam lubang galian,,

Setelah di rasa cukup dalam ia berhenti untuk menyenderkan punggungnya pada dinding tanah lubang galianya,,
Begitu memelahkan semua ini hingga nafasnya tersenggal senggal,,

Dari bawas terlihat mbah darman yang sudah datang,,asih pun mencengkram dinding tanah untuk membantunya berdiri,,

Terlihat mbah darman membawa membawa tikar dari anyaman daun pandan,,ember yang berisi air
Gayung dari batok kelapa,,kain kafan yang di pakainya kemarin dan plastik hitam yang entah apa isinya,,

Udah ga usah bangun,,tikar ini kamu pakai sebagi alas untukmu berbaring di dalam lubang,,sama pakailah kain kafan ini,,
Mbah akan membungkusmu dengan kain kafan dan
Akan memandikanmu dengan bunga bakung dan bunga soka.

Asih pun menurut,,di letaknya tikar tersebut dan di pakainya kain kafan tadi membungkus dirinya,,

Mbah darman pun mencampur bunga dengan air di ember,,di bacanya mantra mantra,,
Asih pun sudah berbaring di dalam lubang
Mbah darman pun mengingkat tubuh asih dengan tali jarik dari sobekan kain kafan, persis seperti pocong,,

Mbah darman kembali naik ke atas dan menyiram tubuh asih yang ada di bawah..
Ketika air bertemu dengan tubuhnya,,asih merontah kesakitan,,berteriak sekencang kencangnya
Tubuhnya seperti di bakar hidup hidup,,setiap siraman yang datang iti seperti api yang di lemparkan kepadanya.

Namun tak ada warga yang mndengar seperti suara asih hanya tertahan di lubang tersebut,,
Jeritan hingga rontahan tubunya terus terjadi seperti tanpa akhir baginya ..
Mbah darman terus merapalkan bacaanya sembari terus mnyiram tubuh asih dari atas,,

Hingga saat yang menyakitkan itu berakhir tepat ketika jam 3 dini hari,,asih nampak.lemas dan berdaya,,ia seperti di ujung hidupnya,,ia pun pingsan saat itu juga,,

Mbah darman pun mengeluarkan
Tubuh asih dari dalam lubang, di bopongnya tubuh tersebut ke rumah mba darman,,

Bagian pertama sudah usai..nanti saya akan lanjut lagi ke bagian kedua namun tetap dalam satu thread
Lanjut sebentar sebelum tidur,,

Spre menjelang senja asih nampak perlahan Asih membuka matanya ,
Rasa kantuk fan lelah masih mngelayutinya karna slama 2 malam ini dia tidak tertidur bahkan untuk istirahat pun waktu tak mengizinkanya..
Asih bangun dari tempat tidurnya yang hanya beralaskan tikar tipis yang sudah usang,,
Tubuhnya sempoyongan berjalan meraih gagang pintu,,

Sekarang kamu sudah bisa pulang' ucap suara lelaki tua dari belakang tubuhnya yang ternyata itu adalah mbah darman
Saya sudah bisa pulang mbah?
Sudah selesai semuanya?
Tanya asih kepada lelaki tua tersebut,,

Kamu bawa ini untuk pulang kerumah,,kamu sekarang sudah bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan dwngan cara yang mudah.

Tugasmu sekarang hanya perlu memakan daging bayi
Yang baru lahir ..setiap kamu mendapatkanya maka kamu juga akan mendapat harta yang berlimpah,,
Kamu pakai kain kafan ini ketika menjalankan pekerjanmu,,
Sekarang kamu sudah menjadi kuntilanak,,kamu juga sudah kebal akan senjata tajam namun
Akan berakibat fatal ketika kamu trrkena sabetan bambu kuning atau sapu lidi,,
Kamu bisa merubah wujudmu menjadi kuntilanak setelah memakain kain ini..
Kamu juga bisa berubah menjadi entok untuk kabur dan mengelabuhi ketika ada orang yang mengejarmu..

Sekarang kamu boleh pulang
Asih hanya meng'angguk tanda mengerti,,
Ia pun berpamitan kepada mbah darman dan mengucapkan banyak terima kasih,,

Mbah ingin apa,,nanti saya bawakan kalau saya sudah punya banyak uang,,
bujuk asih yang merasa berhutang budi kepada mbah darman,,
Sya tidak minta apapun,,untuk apa lelaki tua seperti ini mengharapkan sesuatu pada dunia yang tak kenal kasihan ini..
Saya hanya meneruskan generasi pesugihan ini,,,
Berarti mbah,, belum sempat asih melanjutkan perkataannya mbah darman memotong omongan asih,,

Ia saya dulunya
Menjalankan pesugihan mayit ireng..
Tok tok tok,,yem katiyem,,, buka pintu yem ..

Tok tok tokk..
Ini aku asih,,,

Iya sebentar,,jawab suara dari dalam rumah..
Eh mba asih,,masuk mba..

Ada apa ini kya orang kesetanan gitu tanya iyem yang melihat asih sangat gelisah,,
Aku mengikuti saranmu yem'
Jawab asih,

Jadi kamu sudahke rumah mbah darman?,

Iya yem saya baru saja menuelesaikan ritual,,,
Setelah selesai saya langsung teringat kamu..

Wah inget apa nih,,?
Tanya iyem.

Saya masi binggung harus bagaimana,,saya kuga sudah bawa kain kafan ini.
Asih menunjukan plastik hitam besar yang ia bawa sebagai pembungkus kain kafanya.

Apa yang mau kamu tanyain sih,,?

Saya binggung cara kerjanya gimana kain ini..

Ikut aku,,bisik iyen pelan..

Meewka berjalan menuju sala satu kamar di pojokan rumah iyem yang besar ini,,
Knapa asoh menemui iyem?

Ya larna iyem adalah senior pesugihan,,
Rumah besar,,mobil..sawah dan ladangya sangat luas dan ada di mana mana..
Semua berkat usaha pesugihanya..
Dulu rumahnya sama seperti asih,,reot dan tak layak
Bahkan norip seperti gubug di tengah sawah,,
Namun meski terpandang dan bergelimang harta iyem tetap dermawan dan todak sombong,,
Entah hanya sebagai topeng atau memang sifat aslinya iyem..
Hampir sepuluh tahun iyem menjalankan aksinya,,
Itulah mengapa asih harus banyak bertanya seputar apa yang ia akan jalani kedepannya..

Bau kemenyan begitu sengak menusuk hidungnya ketika iyem membuka pintu kamar yang ia tuju
Gelap..pengap..tanpa ventilasi dan jendela..tak ada cahaya di kamar ini.

Dindingnya di hiasi kain berwarna hitam dan merah gelap.
Di tengah ruanganya tampak tempayan yang terbuat dari anyaman bambu dengan bwragam bunga,,dan tempat pembakaran menyan dan dupa
Di sini biasanya saya mempersiapkan segalanya ..
Iyem menjelaskan kepada asih yang masi menutup hidungnya.

Coba saya lihat kain kafan mu,,
Iyem meminta asih membuka bawaan di plastiknya..

Ini,,asih menyodorkan plastik dengan tangan kananya..

Kamu akan menjadi kuntilanak sih..
Iya begitu yang mbah darman katakan juga terang asih,

Kao kamu.uem jadi kuntilanak juga?

Asih bertanya dengan wajah yang penuh tanda tanya..

Tidak sih,,aku beda dengan dengan mu..

Lalu apa yem?

Ketek ireng,,suara iuem yang tegas menjawab membuat asih sedikit takut
Karna konon pesugihan ini yang paling agresif dalam hal meminta tumbal,,

Kamu harus punya ruangan tersendiri sih buruk memulai ritual mu..
Tapi kan kamu tai sendiri yem rumahku sangat kecil dan hanya ada dua kamar,,
Wajah asih nampak putus asa,,

Y udh kalau begitu
Kamu pakai kamar ini saja,, aku masih punya kamar yang lain,,
Iyem mnyerahkan kamar ini untuk asih,
Tapi bagaimana nanti kalau suami mu sampai tau,,apa dia tidak pernah curiga tentang apa yang kamu lakukan yem,,

Tidak,,karna suamiku pun sama..
Jawab iyem singkat nan tegas
Lusa malam kamis kamu datang lah kesini,,aku akan mmpersiapkan segala sesuatu untuk ritualmu,,sekarang kamu pulang dulu saja suamimu sudah beberapa kali mencarimu kesini..

Abaikan saja semua pertanyaan suami mu,

Biar aku antar kamu pulang sekalian aku juga
Ingin mengingat masa kecil kita yang sering jalan jalan memutari kampung,,
Nanti aku yang akan menjelaskan kepada suamimu sih,,
Merwka pun berjalan kaki melewati pekarangan dan pinggiran sawah yang sudah mulai menguning,,

Yah rumah asih memang berada di pojokan desa yang sepih dan jauh dari tetangga karna memang desanya masi sepih pendusuk hanya ada puluhan rumah dan jaraknya yang sedikit berjahuan
Monggo pak,,
Iyem menyapa pak kirman yang berjalan menuju kebunya..

'Ngiih monggo' pak kirman menjawab singkat namun dengan senyuman ramah,
Tak beberapa lama mereka sudah sampai di depan rumah asih,

Dari mana saja kamu?'
Tanya pak jono dengan ekspresi muka menegang,

Dia nginep si rumah saya mang jon.
Iyem menjelaskan,
Asih hanya ingin menengkan pikirannya saja,,

Ibuuu..teriak desi anak semata wayangnya,,
Ibu kemana aja,, desi sangat kehilangan bu,,

Asih berjongkok dan mengelus rambut asih
Gak papa nak,,ibu hamya cari angin saja sama bi iyem,,
Melihat hal itu jono menurunkan tensi omongan dan emosinya,,
Ya sudah saya pulang dulu ya sih..mang jono.

Sini salim dulu sama bi iyem,,
Perintahnya kepada desi..
Setelah iyem pergi asih mengajak desi dan suaminya untuk masuk ke rumah,

Ada beras gak pak..saya mau masak buat kalian,,

Asih bertanya kepada mang jono..
Mang jono yang masi emosi sejenak berfikir,,untuk apa dia marah malah akan.menambah masalh lebih baik saya pendam saja amarah saya..
Batin mang jono berbicara kepada dirinya sendiri..
Hari ini di tutup dengan pulasnya tidur asih..

Malam yang di nanti tiba,,
Asih meminta izin kepada suaminya untuk pergi kerumah iyem,,

Walau tanpa persetujuan pun asih akan tetap kerumah iyem..

Rintik hujan menemani langkahnya,,
Kilatan petir dari kejahuan
Membuatnya mempercepat langkahnya

Seakaan sudah di nanti
iyem menyambut asih di depan rumahnya, Mereka pun langsung masuk kedalam dan mengunci pintu depan rumah.

Gimana sudah siap kamu sih? Tanya iyem menyakin kan..

Asih hanya mengangguk ,,
Baringkan tubuhmu di atas kain kafan ini..ucap mantra yang sudah kamu hafalkan kemarin

Aku akan membakar kemenyan dan membaca matra juga.

Asih memejamkan matanyamantra mantra di baca dengan tempo yang cepat ,
Bau kemenyan menyeruak memenuhi ruangan pengap ini
Seketika juga kain kafan melipat tubuh asih,,seperti melekat dengan tubuhnya,
Rasanya begitu panas dan sesak,,kesadarannya mulai hilang

Kini di rasa ada jiwa lain yang ingin masuk ke dalam tubuhnya,,

Tubuh Asih melayang keatas masi dalam keadaan terbaring
Sementara bacaan iyem semakin intens dan cepat..

Kini di depanya bukan lagi tubuh asih yang nampak sekarang adalah kuntilanak berbadan besar,,
Bertaring panjang,,mata yang hitam dan muka yang penuh dengan borok,,kuku hitam nan tajam serta tangan yang bersisik
Iyeem,,,,,
Terima kasih,,,
Ternyata itu adalah perwujudan asih,

Apa kamu sudah punya calon mangsamu asih?

Makhluk itu hanyya mengangguk,

Sekarang brangkatlah dan pulanglah sebelum subuh iyem menyuruh asih untuk menghindari wakti subuh karna jika melewati waktu itu maka
Asih tidak dapat kembali ke wujud manusianya hingga malam selanjutnya.
Di depan pintu sebuah rumah
Bi imah sedang menengok ke kanan dan kekiri
Menanti kehadiran suami nya yang tak kunjung pulang dari pekerjaanya,

Di lihatnya jam di dinding model lkeluaran lama
Waktu menunjukan jam 22:30 malam.

Bi imah memegangi perutnya yang sudah memasuki
Usia kandungan 9 bulan.
Tak baik baginya berada di luar rumah terlalu lama pada malam hari karna konon sangat beresiko untuk keselamatan cabang bayinya.

Mar marni,,imah memanggil anak perempuanya.
Tolong kamu carikan bapakmu,,
Udah malem begini ko belum pulang pulang juga
Perintahnya kepada marni..

Iya buk' marni mengangguk dan mengiyakan perintah ibunya.

Marni pun keluar rumah dan bergegas menuju tempat di mana bapaknya bekerja di penggilingan padi
Asih yang sudah berubah wujud menjadi kuntilanak mencium bau mangsanya dari kejqhuan karna konon ibu yang sedang hamil memiliki aroma yang menarik untuk para makhluk halus
Brukk,,suara genteng yang di hantam benda tumpul

Lalu terdengar bunyi ngoshh ngoshhh seperti suara entok jantan atau ular kobra yang sedang mendesis..

Merasa ada pertanda buruk bi imah merafalkan doa doa dan surat surat pendek yang ia bisa rasa kecemasan dan ketakutan melanda
Tok tok tok,,
Suara daun pintu di ketuk dengan keras
Imah menyudutkan dirinya di pojokan tembok berharap mendapat raaa aman dari gangguan,
Ketukanya berlangsung secara intens dan berulang sampai 3 kali.

Sunyi senyap yang terasa sekarang,

Imah berharap agar anak dan suaminya
Segera pulang

'hihihihihiii' suaranya berasal dari atas,,
Tiba tiba wajahnya tertutup kain putih yang sangat berbau busuk
sosok itu melayang di atas tubuh imah dan turun perlahan,

Wajah mereka berhadap hadapan,,imah membatu ,,mulutnya seakan kelu tak lagi bisa membaca doa doa
Yang sedari tadi ia rafal kan,

Kuntilanak itu hanya tersenyum kegirangan.

Dalam keadaan sadar perutnya di tusuk oleh kuku kuku panjang dari kuntilanak itu,,
Bermaksud untuk merobek dan membuka paksa perut imah,,

Darah mengalir dengan derasnya membasahi kaki dan lantai
Di tempat yang berbeda pak baskoro suami imah merasakn forasat yang sangat tak enak,,yang sedari tadi ia rasakan

Ia pun meminta izin untuk pulang lebih awal malam ini dari para pekerja lainya.
Maaf saya apdet sedikit sedikit karna kesibukan pekerjaan
Yang sedang banyak banyaknya
Di tengah perjalanan pulang pak baskoro berpapasan dengan marni anaknya..

Eh bapak,,ayo cepet pulang pak
Marni melihat ayahnya yang menuju ke arahnya,

Kamu kenapa ninggalin ibu sendirian mar,
Tanya pak baskoro

Tadi ibu yang nyuruh cari bapak ke pabrik,
Ya sudah ayo cepat kita pulang,,

Pak baskoro berjalan dengan tergesah gesaj menggandeng tangan anak nya.

Langkah di percepat karna prasaan tak enak sedari tadi ia rasakan.
Imah meraung dan menangis kesakitan,,
Sementara kuku kuku panjang kuntilanak terus merobek perutnya,,
Hingga pada saat bayi yang ada di perutnya di keluarkan secara paksa membuat imah lehilangan darah dengan hebat,
Tubuhnya melemas dan kematian seakan dekat denganya..
Perlahan makhluk itu memakan tubuh bayi yang masi berlumuran darah tersebut,,
Janin nya sudah meninggal dan imah sudah berkulit pucat tanda azal telah datang padanya..

Mulut kuntilanak asih mengunya dengan rakusnya,,
Sementara di kamar iyem terlihat harta yang perlahan
Menumpuk dan semakin banyak saja ,,semakin bertambah setiap kali asih memakan tubuh bayi tersebut,

Asih menoleh kearah pintu yang terbuka..
Marni berteriak sejadi jadinya melihat ibu yang sudah tergeletak dengan bekas luka robek besar di perutnya.

Ya ampun bayinyaa..
Di makan,,ibuu,,,'haaaakkk'
marni berteriak histeris,,
Pak baskoro yang ada di belakang anaknya sesaat mematung dengan keadaan yang terjadi dan langsung kalap berlari mendekati makhluk tersebut.

Namun makhluk tersebut segerah menghilang meningalkan kepulan asap tipis
Pak baskoro menangis sejadi jadinya meratapi tubuh istrinya,,
Semntara Marni jatuh lemas melihat jenazah ibunya,

Selang beberapa lama asih yang masi dalam wujud kuntilanak sedang duduk di ranting pohon randu di tengah pekarangan.
Menghabiskan memakan si cabang bayi
Selang beberapa lama sesudah asih menghabiskan manhsanya,,
Ia kembali terbang mencari calon mangsa lainya..

Imam yang sedang bermain kartu dengan teman temanya merasa malam ini begitu panas dan gerah,,
Di kibaskan sarung yang menggantung di lehernya berharap mendapat
Angin untuk menghilangkan rasa gerahnya,,

Wan saya balik dulu lahh,,udaj ngantuk,,
Ucap iman kepada wawan lawan bermain kartunya..

Lah masi sore gini udh mau pulang ajh
Jawab wawan ketus

Ah ngantuk woyy..
Saya pulang duluan ya,,
pamit iman kepada teman teman tongkronganya..
Ya udah hati hati di ikutin demit yaa
ejek teman temanya

Ga takut jing,,kelakar imam

Imam berjalan pulang kerumahnya yang lumayan jauh dari tempat tongkrongan.

Ia harus melewati jalan sepih dengan lampu penerangan yang redup
Kok gerah banget yaa batinya berkata

Hingga di ujung gang yang sepih terdengar suara klotang,,
Seperti batu yang jatuh di atas genting rumah salah satu warga,,
Imam mulai merasakan merinding di sekujur badanya
Ia mempercepat langkah kakinya untuk segerah sampai rumahnya
Hihihihihihi...
Suara wanita tertawa yang begitu dekat dengan telinga nya..
Imam menoleh mencari sumber suara tersebut,
Ia menengok kanan dan kiri namun tak mendapat wujud dari suara tersebut..

Imam kembali berjalan setengah berlari
Di percepat langkahnya kini dengan peluh
Yang menetes dari keningnya,,
Hihihihihi
Terdengar kembali suara tersebut dan di dapatilah wujud dari suara trsebut,
Ia tengah duduk di ranting pohon mangga tepat di depan imam berdiri,,
Imam membatu,,rasa panik dan takut memeluk dirinya begitu erat..

Lidah dan kakinya keluh
Ia tidak bisa berteriak dan berlari,,bahkan mengucap doa doa pun ia tak bisa

Perlahan sosok itu turun mendekati imam yang tengah diam tak bisa bergerak

Semakin dekat dan dekat hingga muka mereka bertatapan dengan jarak hanya sejengkal..

Kesadaran dan keberanian imam mulai
Memudar,,
Namun entah seperti sebuah dorongan dari mana imam jatij terduduk dan langsung berlari menjahui sosok tersebut,

Sial baginya kuntilank asih malah mengikutinya..

Imam berlari seperti orang kalap,,sekan suara yang tertahan sedari tadi ia berteriak sangat kencang
Sepanjang ia berlari,,
Tak ada tujuan kemana arah larinya ,,yang pasti ia harus meminta tolong kepada orang yang ada,,namun sial untuk kedua kalinya tak ada seorang pun yang mendengar permintaan tolongnya,,
Padahal suaranya sudah sangat keras berteriak meminta tolong
Kini hanya satu tijuanya,,
Beelari ke tempat tongkrongan berharap masi mendapati teman temanya yang biasanya kalau pulang nemng selalu malam atau bahkan dini hari.
Imam melompat kearah teman temanya yang sontak membuat kaget semua yang ada di situ.

Kamu knpa woy kaya orang kesetanan..
Aau aahhh imam menjelaskan tergagap gagap,

Huu katanya ga takut ini malah meringkuk di belakang tubuh wawan,,

Masa bodoh baginya dengan hinaan
Dan ejekan teman temanya..

Setelah di kaaih air minum kopi dan rokok sati batang barulah imam bisa tenang dan menjelaskan semuanya..

Penjelasan imam nmpak di ragukan teman temanya karan sudah lama kampung mereka aman aman saja tanpa ada gangguan dari makhluk tak kasat mata
Mau percaya atau tidak terserah kalian ajh anjing
Imam mengumpat kesal.
Di balas gelak tawa teman temanya mengejek tingkah imam yang beringsut ketakutan.

Sampai matahari muncul barulah imam merasa aman untuk kembali ke rumahnya
Asih menyimpan sebagian hartanya di rumah iyem agar suaminya tak terlalu curiga

Sebel pulang ia berbelanja segala kebutuhan di pasar yang di temani iyem pula.

Asih pulang membawa kebutuhan sehari harinya dengan diantar tukang becak karna barang bawaanya yang memang sangat
Banyak..

Pak jono bertanya dengan ekspresi muka kebingungan
Dari mana istrinya bisa belanja sebanyak ini batinya.

Kamu dari mana sih semalam tidak pulang dan sekarang kamu pulang dengan belanjaan sebanyak ini
Tanya jono kepada istrinya,,

Udh ga ush banyak tanya pak
Masukon ajh dulu barang belanjaan ini,,

Setelah selesai memasukan barang belanjaan barulah asih beralasan bahwa semua ini ia dapat dari saudaranya yang memang baru pulang dari arab menjadi TKW di sanah..
Luar biasa ,cerita ini membuat badan saya menjadi drop bangsat,,

Awalnya saya tidak percaya bahwa kalau menceritakan pengalaman mistis sendiri akan ber'efek pada sang penulis tapi sekarang saya mengalaminya,
Badan saya drop,kepala sakit ,,badan lemas dan kopi saya selalu hambar
Rasanya,,
Jadi saya rehat dulu dari menulis cerita ini,,

Entah kapan di lanjutnya atau mungkin kita berganti ke cerita lainya saja..

Mohon maaf,,

Terima kasih.
Di malam malam selanjutnya asih kembali beraksi..

Kalo ini dia menincar mba ayu
Perempuan yang tengah mengandung anak pertamanya,
Setelah kejadian kemarin di kampung sebelahnya membuat kidin suami ayu menjadi was was dan khawatir akan teror kuntilanak tersebut
Kidin mengundang teman teman ,saudara dan para tetangga untuk melekan( begadang) di rumahnya ,,
Mengantisipasi teror kuntilanak agar tidak terjadi terlebih usia kandungan ayu yang sudah tua,,

Acara melekan di lakukan di teras rumahnya,,berkeliling rumah beberapa jam sekali
Untuk memastikan bahwa semuanya baik baik saja,,
Ada yang sedang ngobrol..
Bermain kartu dan laon sebagainya,,
Waktu menunjukan jam 12:30 malam saatnya ia berkeliling rumah dengan mang dakim,,sunan dan ibrahim,,
Tak lupa mereka membawa senter dan ketapel
Berjaga jaga jikalau
Kuntilanak itu datang mereka bisa mngetapel nya dengan peluru kelereng di wadah keleng biskuit..
Mereka mewaspadai daerah belakang rumah yang berbatasan dengan pekarangan warga karna biasanya kuntilanak akan muncul dari arah tersebut
Sekian lama mereka berkeliling dan memastikan bahwa semuanya aman mereka pun kembali ke teras rumah untuk mengobrol dan meminum teh

Di dalam rumah ayu di jaga ibu dan mertua kidin,,
Namun nampaknya mereka telah tertidur dan hanya meyisahkan ayu seorang diri yang masih terjaga
Ayau memangol suaminya dari balik pintu teras depan,,
Di panggil lah suaminya untuk menemani ayu ke kamar mandi karna tak enak hati jika harus membangunkan ibu atau mertuanya..
Ayu juga terlalu takut jika harus sendirian ke kamar mandi
Kamar mandi nya memang terpisah dari rumah,,berjarak 2 meter dari belakang rumahnya,,
Hanya berdinding anyaman bambu dan daun pisang kering,,

Kidin pun mengantar istrinya sekaligus ingin berjaga agar terhindar dari kejadian yang tidak di inginkan
Maaf banyak typo karna tadi buru" sambil kerja soalnya
Sementata ayu masuk kamar mandi kidin menunggu di luar.

Sepih,,senyap hanya suara binatang malam yang terdengar,,sambil menghisap dalam rokoknya kidin memandangi area skitar,,

Hihihihihi ayu berteriak ketakutan memanggil suaminya di luar,,
Rupanya kuntilanak asih telah
Mengintai nya dari belakang bilik kamar mandi,,sontak idin masuk kedalam dan menarik tangan istrinya,,

Kuntilanak asih terbang dan hinggap di atas bilik kamar mandi dan hinggap di dahan pohon ketapang samping bilik..

Kidin pun memegangi tangan ayu
Untuk menjaganya dari cengkraman kuntilanak tersebut,,

Kidin menimpuk sosok tetsebut namun usahanya sia sia, batu yang ia lempar namapak menembus tubuh kuntilanak tanpa mengenai nya sama sekali..
Ayu sudah sangat ketakutan
Sementara kuntilanak tersebut tertawa semakin kencang
Aneh,,tak ada seorang pun dari teras depan yang datang,,seperti suaranya tercekat pada area belakang rumah saja..

Kidin mulai panik karna semua usahanya sia sia,,berteriak meminta pertolongan pun nampaknya tak terdengar sama sekali oleh orang lain..

Dalam situasi yang kepeped
Kidin melihat sapu lidi di pojok rumahnya,,
Tangan dan kaki ayu sudah gemetar ketakutan pun sama halnya dengan kidin,,
Ntah dapat saran dari mana dengan sigap dan cepat kidin mengambil sapu lidi tersebut dan seketika melemparkanya ke muka kuntilanak asih
Aneh namun berhasil sosok kuntilanak tersebut seperti sangat kesakitan,,
Haaaaakkkk,,,haaakkkk jerit kuntilanak karna kesakitan
Sosok itu pun terbang sambil memegangi mukanya hingga tak sadar ia menabrak pohon randu di depanya dan jatuh tersungkur,,
Menurut saya sih ini lucu,,bayangin ajh mau kabur malah nubruk pohon ampe jatoh,ahahahahhaaha,,

Narasumber saya pun ikut tertawa kecil sewaktu menceritakanya
Dalam keadaan limbung sosok itu segerah bangkit dan kembali terbang menjahu entah kemana

Kidin dan ayu segerah masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu belakang,,

Setelah kejadian itu kidin dan teman temanya jadi seeing berkeliling rumah,,bahkan hanya selisi 20 menit sekali
Mengantisipasi bila mana kuntilanak itu kembali datang membalas dendam,,
Kini kidin tak lagi membawa ketapel sebagai senjatanya namun di ganti sapu lidi,,

Karna kejadian itu juga para warga kini ramai ramai membuat sapu lidi untuk menghalau jika kuntilanak itu meneror angggota
Keluarga nya,,
Berkat cerita kidin pula,,

Bu ningrum yang dalam kondisi hamil tua di memjadi was was dan sedikit lega,,was was jikalau kuntilanak tersebut datang sewaktu ia si ringgal sendiri oleh suaminya,,
Namun merasa lega juga karna tau apa yang harus di lakukan untuk
Menangkal kuntilanak tersebut,,

Namun malang nasib bu ningrum,,
Suatu malam ketika suaminya mendapat jatah tugas ronda
Bu ningrum sangat kjawtir terlebih sebentar lagi ia akan melahirkan,,
Suaminya pun berjanji bahwa tidak sampai larut malam ia akan pulang kerumah
Dan selelu mengontrol daerah dekat rumahnya sewaktu meronda
Untuk memastikan bahwa tidak ada hal hal yang tak di inginkan,,
Mohon maaf dengan amat sangat,,
Typo.nya keterlaluan ya..?

Maklum hp saya layarnya kecil dan saya tamatan sekolah menengah jadi ga terlalu bisa nulis cerita yang bagus,
Terima kasih atas kritik dan saranya,,
Mang ujang yang merupakan suami bi ningrum beserta kang rudi baru saja berkeliling rumah

Setelah memastikan semua aman mang ujang masuk ke dalam rumah untuk menemui istrinya,
Buu,bapak mau keliling lagi dulu,
Kurang lebih satu jam lagi bapak sudah pulang..
Ini kunci pintu depan dan jendela,,
Kalau ada yang ketuk ketuk jangan di bukain kecuali nanti bapak yang minta yaa..

Mang ujang memeberi pesan kepada istrinya,,
'Enggih pak' jawab ningrum pelan
Ujang berjalan keluar rumah ,,
Kang rudi pun sudah menunggu nya
'' Ayok kang berangkat lagi ''
Ajak mang ujang..
'Ia hayu atuh'
Jawab kang rudi.

Di atas sebuah pohon ada sosok yang memperhatikan mereka sedari tadi,

Setelah ujang dan rudi berjalan agak jauh dari rumah
Barulah sosok tersebut turun dan menampakan dirinya,,
Perlahan
ia merubah tubuh dan wajahnya menyerupai ujang suami ningrum,,
''Tok tok tok''
Bu bukain pintu,,ini bapak udah pulang
Suara dari balik pintu depan rumah'

Kok bapak sudah pulang lagi batin ningrum mencoba berfikir
CEKREK'..... Suara pintu di buka

Loh pak kok sudah pulang lagi saja?
Tanya ningrum heran.

Ia buk itu tadi mang ujang ngerasa ga enak badan jadi dia pulang saja,,
Bapak juga jadi yaa ikutan pulang,,
Sosok menyerupai ujang tersebut menjelaskan,,
Ia menoleh melihat ke dalam dan luar rumah untuk memastikan tidak ada sesuatu yang akan mengangu rencana nya,,

Sampai matanya melihat ke arah pojokan rumah ia melihat sapu lidi ,,

Buk sapu nya bapak benerin dulu di luar ya
Ibu masuk sajah dulu ke kamar nanti bapak menyusul
Ujang palsu mengambil sapu lidi tersebut dan membuangnya keluar rumah,,

Sementara di dalam kamar entah kenapa ningeum merasakan kantuk yang teramat sangat,
Hingga akhirnya dia tertidur
rupanya asih memakai ajian sirep untuk membuat ningrum merasakan kantuk yang amat sangat
Ujang masuk dan mengunci pintu kamarnya
Sementara ningrum sudah tertidur dengan pulasnya
Perlahan ujang palsu merubah tubuhnya ke bentuk aslinya
Sosok berbadan besar dengan borok dan nanah di mukanya
Sosok itu mengelus elus perut ningrum,,menjilatnya dan perlahan kuku panjangnya mulai menggaruk garuk perut ningrum,,
Di tusknya peeut tetaebut mengunakan kukunya yang hitam
Sontak membuat ningrum terbelalak membuka matanya
Suaranya tercekat ..
Sementara sosok tersebut
Terus menusuk nusukan kukunya
Darah mengalir deeas membaaih ranjang kaaue kapuk ningrum
Teriakanya kesakitan seakan tertahan di tenggorokan,,
Azal sudah semakin dekat ketika sosok tersebut merobek perutnya dan mengeluarkan bayi yang ada dalam kandungnya..
Membuat ningrum
Akhirnya lemas dan menemui kematianya dengan tragis,,

Dengan keaadaan yang masih berlumuran darah asih membawa bayi ningrum keluar melalui jendela samping kamar,,
Satu jam berlalu ketika ujang bergegas akan pulang dari rutinitas ronda nya malam ini..

Ia sangat terburu buru karna perasanya sangat tidak enak,,
Ia berjalan setengah berlari tergesa gesah,,

Sampai di depan halaman rumah ia melihat sapu lidi tergeletak
Perasaan ujang
Sudah tidak karuan,,
Ia berlari masuk dan langsung menuju kamar ningrum

Dan benar saja

''Huuuuaaakkkkk''
teriakan ujang begitu kerasnya melihat keadaan istrinya yang begitu mengenaskan
Tubuhnya lemas dan jatuh tertunduk

Batinya hancur sehancur hancurnya,,,
Teramat susuah untuk saya gambarkan tapi kalian pasti paham sendiri bagaimana perasaan dan keadaanya pada saat tersebut,,
Ujang pun menaruh dendam dan kebencian yang teramat sangat pada pembunuh istri dan calon anaknya..

Saya sendiri tenti saja punya cerita ketika bertemu
Kuntilanak asih..

Kalian tahu permainan petak umpet dan gerobak sodor,

Yapp pada saat itu permainan inilah yang menjadi kegemaran anak anak setelah lepas sholat isya..

Saya pun demikian setalah sholat isya saya bermain dengan teman teman di halaman depan rumah,,
Kami bermain petak umpet terlebih dahulu,
Saya ,,emil gulan dan teman teman lainya,,
Fulan yang bertugas jaga dan mencari semua anak sampai ketemu,,
Orang yang pertama ketemu itulah yang nanti akan berjaga menggantikan fulan,,

Saya dan emil tidak bersembunyi melainkan
Jalan jalan menyusuri jalan desa,,berjalan sejauh mungkin agar tidak ketemu si fulan

Kami duduk di kursi di bawah pohon mangga,,
Karna melihat mangga yang besar besar kamipun berinisiatif memanjatnya,,
Butuh peejuangab karna memang pohonya lumanya besar dan sangat lurus
Kami naik pohon tersebut,

Saat kami tengah mengambil mangga yang matang tiba tiba
'Kkkraaasssaaakkkkk' suara daun bersentuhan,,
Dan tiba tiba kuntilanak itu sudah ada di depan emil,,
Sontak kita kaget
Emil dan saya panik sehingga membuat pegangan kita oleng dan terjatuh dari
Pohon...
Sakit semua anjir
Untung kuntilanak itu ga ikut turun juga ,,dia terbang ntah kemana,

Semenjak kejadian itu warga menjadi sangat resah dengan teror yang terjadi,,,

Warga menaruh curiga kepada asih,,

Bagaimana tidak ,,,warga sering melihat asih keluar malam
Dan pulang jam 3 dini hari dengan cara mengendap endap,,
Terlebih dengan kondisi asih yang sekarang ,,
Rumahanya mewah dan perlahan banyak membeli tanah warga,,padahal pekerjaan aaih dan suaminya hanya buruh serabutan,,

Pun dengan jono,,setiap kali ia tanyakan
Dari mana semua harta dan kemana saja asih ketika malam,, selalu di jawab dengan nada kasar dan selalu berujung pertengkaran,,

Itulah mengapa jono lebih memilih diam dan mencari tau sendiri,,

Besok malam jono berniat mengikuti istrinya tersebut secara diam diam
Ia ingin memastikan sendiri kemana istrinya pergi
jikalau ia pergi dengan lelaki lain jono tak mengapa,,
Paling tidak ia tau dengan siapa istrinya pergi,,

Waktu menunjukkan jam 9 malam ,asih keluar dari rumahnya,,
Kali ia dia tidak pamit seperti biasanya
Jono mengikuti jauh di belakangnya,,
Asih terus berjalan ke area pematang sawah ,,pekarangan dan belakang rumah warga

Jono pun masih mengikuti dari kejahuan,
Hingga asih sampai di rumah iyem dan masuk lewat pintu belakang rumah,
Jono mengawasi dari balik pohon samping rumah
Tak beberapa lama,,terlihat bayangan putih keluar melesat dengan cepat meninggalkan rumah iyem,,

Jono terduduk lemas,,
Jadi selama ini tudingan bahwa keluarga jono memakai pesugihan memang beralasan,, walaupun jono sudah bersumpah dan dan menyakinkan warga lain namun tetap
Saja warga tak percaya
Terlebih lagi warga sering melihat asih sering pulang sbelum waktu subuh tiba,

Di tempat lain warga mulai resah,,membuat keadaan desa menjadi tidak kondusif,,
Pak lurah pun turun tangan,,
Setiap malam ia ikut ronda bersama warga lainya
Dan benar saja ia sering melihat sosok kuntilanak tersebut,,
Walau sudah di kejar namun sosok tersebut selalu berhasil lolos dan hilang di tengah pekarangan warga,,

Pak lura pun ingin cepat cepat membongkar siapa di balik teror ini,,
Sebulan sebelum pergantian tahun,

Pak lura mengumpulkan warga di balai desa,,

Ia mengajak warga lain untuk menangkap kuntilanak tersebut,,
Pak lura pun menghimbau agarpata warga menjaga keluarga dan tidak keluar sewaktu malam,,
Terlebih ia menaruh perhatian serius
Kepada para wanita yang tengah hamil,
Ketika suami dari wanita tersebut bertugas ronda maka para warga dan tetangga yang lain harus menemni dan menunggui rumahnya,,

Pak lura memiliki rencana untuk memancing kuntilanak tersebut nanti malam
Dan menghimbau kepada warga lain untuk membawa jaring, jala,,sapu lidi,,tambang dan apapun untuk bisa bisa menangkap sosok tersebut,,

Rapat di tutup dengan ucapan bismillah dan bubarnya warga.
Malam harinya bu inah di pakaikan bantal di perutnya.
Sehingga menyerupai orang yang tengah mengandung

Para warga pun menyebar sesuai kordinat dan titik yang sudah di tentukan,,

Jam 10 malam terlihat perkampungan yang sepih,,lampu warga yang redup juga menambah kengerian
Malam ini..
Bu ina yang bertugas menjadi umpan pun nampak ragu dan takut namun selalu di kuatkan oleh warga lainya bajwa semua akan baik baik saja,,

Jam 11:30 bu inah duduk di depan rumah sambil mengelus elua perutnya.

Warga yang lain bersembunyi tidak terlalu jauh
Dari rumah bu inah,,

Tak berapa lama terlihat entok putih tengah berada di atas rumah bu inah,
Warga pun menyakini bahwa sosok kuntilanak tersebut menjelma menjadi entok putih,,

Para warga bersiap
Sementara bu inah masih di depan rumahnya perlahan entok itu turun
Dan berubah kewujud aslinya
Yang benar saja itu adalah sosok kuntilanak,,
Bu inah berlari masuk ke dalam rumah karna ketakutan,,
Warga yang sudah siaga bersiap di pinggiran rumah ina

Ketika sosok tersebut masuk para warga segera mengepung rumah dan menyiapkan jala serta jaring untuk menangkapnya,
Tak luoa setiap orang membawa sapu lidi sebagai senjata

Pak lura dan ki pranom bertindak sebagai ketua warga
Dalam menhatahkan dan meng'instruksi'kan hal dan langkah langkah yang akan di lakukan..

Ina berhasil keluar melalui pintu belakang rumahnya,
Dan sudah di amankan oleh salah satu warga,,

Kuntilanak asih terkurung di dalam rumah,,sementara para warga sudah mengepung
Dari segala arah,

Tiba tiba asap tipis keluar dari kendela sebelah kanan yang terbuat dari batang bambu kecil..
Ki pranom segera berlari sambil berkomat kamit membaca sesuatu yang tak di mengerti semua orang
Sementara tangan ki pranom membawa segenggam garam dan di lemparkanya ke arah asap tersebut
Dan ajaib seketika itu juga asap tadi berubah menjadi sosok kuntilanak yang berbadan besar
Kuntilanak tersebut jatuh tersungkur,
Segerah warga yang lain melemparkan jala dan memukulnya dengan sapu lidi yang sudah di bawa sedari tadi..

kuntilanak tersebut berteriak kesakitan dan memohon ampun..

Namun nampaknya para warga yang sudah terlanjur geram tak memperdulikan
Teriakan ampun tersbeut,,
Warga terus memukul dengan membabi buta,,

Pa lurah berlari ke arah kerumunan untuk menenangkan para warga yang nampak sudah beringas,,

Pak lura sampai berteriak setengah marah karna warga tak menghiraukan dirinya

Warga pun berhenti,,
Pak lurah menyuru warga lainya untuk segerah mengikat sosok tersebut,,

Ampunn,,ampunn ampun rintih sosok kuntilanak tersebut,,
Ki pranom membawa bambu kuning seukuran lengan tangan,,
Ia mengikat bambu kuning dan kuntilanak tersebut di sebuah pohon jambu air..
Setelah aarga sudah cukup tenang barulah pak lura bertanya siapa dan apa tujuanya mengagngu warga disinih..
Kuntilanak tetsebut tak menjawab,,
Ia hanya diam tertunduk dengan wajah yang mengerikan,,

Akhirnya ki pranom uang menjelaskan kepada warga bahwa kuntilanak tersebut
Merupakan manusia yang tengah menjalani ilmu pesugihan dengan memakan bayi sebagi tumbalnya,
Dengan balasan harta yang berlimpah setiap kalia ia memdapatkan mangsanya..

Bakar ajah ...bakarrr,,
Seruh salah satu warga dan nampaknya geram dengan kehadiran kuntilanak asih.
Pak lura kembali menenangkan karna warga kembali emosi dan beringas,,

Pak lurah menerangkan bahwa ia sudah memanggil polisi untuk datang ke sinih,,

Ki pranom nampak tengah berbicara dengan sosok yang terikat di pohon tersebut,,

Kamu mau ngaku sendiri apa saya paksa ngaku
Ancamnya kepada sosok tersebut,

Ia hanya diam tak menggubris,,
Wajah Ki pranom pun memerah menahan amarahnya,,
Di jambaklah rambut kuntilanak dan di tariknya dengan keras hingga ia berteriak ,,
Semua mata menuju arah ki pranom dan sosok tersebut,,
Perlahan ki pranom menarik rambut tersebut hingga terlepas dari kepala ,,

Aneh,,perlahan badanya berubah menjadi kecil dan normal seperti manusia pada umumnya,,

Bi asih,,ucap salah satu warga yang mngenalinua,,
Kini kuntilanak tersebut telah kembali ke wujud manusianya,,
Ternyata ia adalah asih
Walau dengan muka merah dan mata yang melotot ,,
tak sedikit warga yang mengenalinya,,
Asih adalah Warga kampung sebelah yang memang sudah lama di curigai,,

Tak lama polisi datang,,memborgol dan membawanya ke polsek untuk di interogasi dan di periksa,,
Semua warga tak habis fikir dengan kelakuan asih,,
Terlebih ia di kenal dengan pribadi yang ramah dan senang membantu para warga lain nya ,,

Saat harta membinasakan akal
Maka ia sudah tidak menjadi dirinya sendiri,,

Sekian
Mohon maaf atas banyaknya kesalahan penulisan atau bahasa yang kurang di mengerti,,
Semoga tidak terlalu menggangu dlam ekspektasi cerita ini..

Mohon maaf dan terima kasih banyak
Banyak beut njirr gw ngetiknya,,
Udah kaya naskah film,,,
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Katakuri

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!