Thread by @santrimengaji

#NgajiFikih; Hukum Membayar Zakat Fitrah Sebelum Bulan Ramadan Menurut Empat Mazhab

*Utas ini merupakan respon atas perkataan Kiai Ma'ruf Amin mengenai imbauan memajukan zakat untuk kepentingan donasi ke terdampak corona.

“Saat ini sangat tepat sekali yang kaya mengeluarkan zakat. (Yang biasanya dikeluarkan) tiap Ramadan, sebaiknya dimajukan waktunya dan pada sekarang ini sangat tepat karena memang masyarakat sangat membutuhkan,” kata Kiai Ma'ruf saat konferensi pers, seperti dikutip @tempodotco

Apakah imbauan beliau ada rujukannya dari ulama terdahulu? Jawabannya: ya. Dan, mari kita bahas beberapa perbedaan ulama lintas mazhab terkait zakat fitrah.

Perbedaan ulama tentang memajukan harta zakat:
• Mazhab Hanafi memperbolehkan melakukan zakat fitrah sebelum bulan Ramadan.
• Mazhab Syafi'i berpendapat tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah sebelum memasuki awal bulan Ramadan.

• Mazhab Maliki dan Hambali mengatakan tidak boleh mengeluarkan zakat fitrah sebelum tiba waktu wajibnya (seawal-awalnya dua hari sebelum Idulfitri).

Selain itu ada beberapa perbedaan pendapat lagi tentang zakat fitrah yang di antaranya
• Imam Abu Hanifah tidak mewajibkan suami untuk membayarkan zakat fitrah istrinya dan hanya menganjurkan, sementara tiga imam mazhab lainnya berpendapat wajib.

• Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa zakat fitrah hanya diwajibkan kepada orang yang memiliki nisab—dari jenis harta yang wajib dizakatkan—sementara tiga imam mazhab lainnya mewajibkan zakat fitrah bagi setiap muslim yang memiliki kelebihan harta dari kebutuhannya untuk hari raya

• Tiga imam mazhab mewajibkan satu sha' (±3kg) makanan pokok, sementara Imam Abu Hanifah memperbolehkan menunaikan zakat fitrah dengan uang.

Kesimpulan dari beberapa twit ini: pernyataan Kiai Ma'ruf Amin yang telah kami kutip di atas sesuai dengan pendapat Imam Abu Hanifah yang mengatakan zakat fitrah boleh dikeluarkan sebelum memasuki bulan Ramadan.

Namun, dalam mazhab Hanafi kewajiban zakat fitrah hanya berlaku untuk orang yang memiliki harta (dari jenis harta benda yang wajib dizakatkan) yang mencapai nisab zakat.

Dan rupanya hal ini tak luput dari perhatian Kiai Ma'ruf. “Saat ini sangat tepat sekali yang kaya mengeluarkan zakat.” Katanya.

Sebab, orang kaya yang dimaksud dalam istilah fikih zakat adalah orang yang memiliki harta benda yang mencapai nisab zakat.

Walhasil, melihat kondisi krisis di mana tingkat kebutuhan masyarakat akan keperluan primer sangat tinggi, seperti saat ini, mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah dengan mengeluarkan zakat fitrah sebelum Ramadan tentulah sangat relevan asalkan dilakukan oleh orang yang ‘kaya’.

Sedangkan untuk orang yang tidak memiliki harta benda yang mencapai nisab zakat, maka tidak bisa melakukan zakat fitrah sebelum bulan Ramadan dengan merujuk pendapat mazhab Hanafi.

Untuk golongan ini, bisa merujuk pada pendapat mazhab Syafi'i yang memperbolehkan menunaikan zakat fitrah seawal-awalnya pada awal bulan Ramadan dan tidak mensyaratkan ‘kaya’ bagi kewajiban menunaikan zakat fitrah.

PS: utas ini berdasarkan apa yang ditulis Syekh Abdul Wahab asy-Sya'rani dalam Al-Mizan al-Kubra.