Thread by @santrimengaji

#NgajiTafsir

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Aku mengutus kamu, melainkan karena rahmat (belas kasih) bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiyaa':107)

bagaimana bisa Nabi disebut sebagai rahmat bagi semesta alam, sementara beliau memerangi orang kafir?

kata "رحمة" pada ayat di atas berkemungkinan berposisi sebagai alasan (illat/maf’ul lah) di balik diutusnya Nabi Muhammad saw. diutusnya saja sudah menjadi Rahmat bagi semesta alam. tak terkecuali orang kafir.

tidak ada riwayatnya kaum yg enggan beriman pada Nabi Muhammad saw. ditenggelamkan banjir sebagaimana umat Nabi Nuh. tidak ada pula ceritanya kaum kafir Quraisy mendapatkan azab dengan dikutuk menjadi kera seperti penduduk Ailah. karena Nabi Muhammad, Allah mengasihi mereka.

atau, kata "رحمة" di atas berposisi sebagai kata yg menjelaskan keadaan (hal) Nabi sebagai utusan-Nya. dengan demikian, ayat tadi kurang lebih akan bermakna begini:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

artinya, pribadi Nabi adalah esensi dari Rahmat itu sendiri.

Nabi memerangi orang kafir hanya karena perintah Allah. ingatlah saat beliau mengalami banyak luka di perang Uhud dan Jibril turun meminta izin untuk menjatuhkan azab bagi orang-orang kafir.

bukannya berdoa meminta azab, Nabi justru berdoa kepada Allah:

اللهم اهد قومي فإنهم لا يعلمون
“Ya Allah, berilah petunjuk pada kaumku, sesungguhnya mereka tidak tahu.”

Nabi tidak meminta azab, sebab beliau yakin bahwa kaumnya tidak mau beriman hanya karena mereka tidak tahu.

hampir lupa, referensinya kitab Al-Futūhāt al-Ilāhiyyah alias Tafsir Jamal