1. beribadah karena takut akan siksa Allah Swt.
An-Nawawi menamakan tingkatan ini dgn "ibadah para budak". kenapa? karena yg seperti ini—sebagaimana budak—mematuhi perintah hanya karena takut disiksa oleh Tu(h)annya.
tingkatan ini oleh An-Nawawi disebut sebagai "ibadah para pedagang". seperti halnya pedagang yg selalu mencari keuntungan, orang² yg berada pd tingkatan ini juga hanya memikirkan keuntungan dalam ibadahnya.
An-Nawawi mengatakan ini adalah "ibadah orang² pilihan.”
Rasulullah saw. menjawab: “bukankah sudah seharusnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?!”