Itu pertama kali dlm sejarah Presiden menerima demonstran.
Beliau jawab, ' Mas, mrk warga negara'
Presiden langsung sdh perintahkan perwakilan demonstran untuk masuk ke istana bertemu Presiden.
FYI, selama ini dlm puluhan thn gak pernah ada cerita Pres menerima demonstran di istana.
Lalu bagaimana? Tentu perangkat presiden kalang kabut.
Iya juga ya. Saya juga berat kalo harus nanggung 'dosa' itu.
Semua gak ada yg berani!
Terus terang, argumentasi itu dr yg ilmiah kedinasan sampai yg waton suloyo. Pokoke ojo aku. Titik! 😭😭
Guess who?
Saya.
Dari ruang kerja beliau itu mmg terdengar sayup2 suara speaker demonstran yang teriak2 dr jalan depan istana.
'Bapak Presiden, mohon ijin melaporkan, para demonstran itu belum jelas asal usulnya. Kami belum sempat mengidentifikasi. Ada baiknya Bapak Presiden menunda untuk menerima mereka'.
Begitu laporan saya.
'Halah, kesuwen mas. Mereka juga warga negara kita. Panggil masuk kesini!'.
'Siap Bapak Presiden!!' 😣😣
Maka kami meminta 5 orang perwakilan dr ratusan demonstran untuk masuk ke istana bertemu langsung dg Presiden RI!
5 anak muda itu semua 'awut2an' dan berkeringat karena teriak2 berjam2 di terik matahari Jakarta.
Ingat, ini pertama kali dlm sejarah Presiden RI menerima perwakilan demonstran. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kita semua perangkat presiden stress berat!
Para demonstran itu langsung ngoceh panjang lebar tentang 'ketidakadilan kebijakan pemerintah'.
Mrk ini mahasiswa dr provinsi yg kaya akan minyak dan gas. Intinya mrk minta pembagian hasil yg jauh lebih besar atas hasil bumi. Kalimat2nya sangat keras.
Ketika sang demonstran menyatakan bahwa jika pemerintah tidak mengindahkan tuntutan mereka, mereka, akan mendeklarasikan diri untuk merdeka lepas dr NKRI.
Braaaakk!!!
Tangan beliau menggebrak meja sambil beliau langsung berdiri.
Barang2 di meja langsung berantakan. Cangkir teh juga terguling tumpah. Pensil bolpen dll juga berantakan.
Dan di tengah2 Bapak Presiden berikan wejangannya, tiba2 asap pekat merebak. Bau asap kebakaran menyeruak!
Kebakaran, kebakaran!!! Cek semua sudut!!! Buka jendela!! Buka semua jendela!!
Jadi petugas video yg sdg rekam saking ketakutan lihat Presiden marah gebrak meja, ia panik buru2 pergi. Lampunya ditaruh tengkurep di kursi.
Lampu video jaman itu 1000 watt, panasnya full. Ya udah busa kebakar.
"Ada apa mas?'
''Ijin, mhn maaf Bapak Presiden, tadi lampu video bakar kursi'
'Lho kenapa?'
'Dia kaget dan takut ketika Bapak Preaiden murka. Mohon maaf Bpak Presiden', begitu jawab saya dg gugup.
''Siap. Mhn ijin, dia sangat ketakutan. Dengkelen Bapak Presiden!'.
'Hehehehe...'.
Begitu respon Presiden.
Setelah itu komunikasi antara Presiden dan demonstran berlangusng sangat cair.
Gak lagi tegang.
Bakar kursi ketika Presiden murka, belum tentu ide yang buruk.
SEKIAN