Bosen dr kmrn2 ngomongin raja, ceuk raja teh ari silaing ngan ngomongkeun ngaing ari muja salah nyanghareup!
Malam ini mah cerita salah satu kesenian tua sunda ajah yang jauh lebih tua dr kesenian golek dan lainnya yaitu uyeg.
Malam ini mah cerita salah satu kesenian tua sunda ajah yang jauh lebih tua dr kesenian golek dan lainnya yaitu uyeg.
Uyeg pertunjukan sebagai hiburan dan nasehat.
Pertunjukan teater uyeg memghadirkan tokoh sakral Sanghyang Raja Uyeg yg merupakan tokoh utama yg hanya muncul tiga kali sepanjang pementasan Sanghyang Raja Uyeg menjadi pengatur jalannya cerita dan penguasa jagat pertunjukan
Pertunjukan teater uyeg memghadirkan tokoh sakral Sanghyang Raja Uyeg yg merupakan tokoh utama yg hanya muncul tiga kali sepanjang pementasan Sanghyang Raja Uyeg menjadi pengatur jalannya cerita dan penguasa jagat pertunjukan
Pertunnjukan ini dimulai dgn pembakaran madat/kemenyan dgn mantra panajem (mantra pengikat penononton), unsur2 dlm Uyeg terdiri dr Sanghyang Raja Uyeg, kain peundeung hitam putih, damar nilu, ronggeng kembang, ronggeng panyeta, mantra panajem, dan cerita tiga jagat
Pada masa lalu pertunjukan uyeg dilakukan malam hari semalam suntuk sbg salah satu pertunjukan wajib setelah upacara seren taun digelar ada dua naskah utama pada pertunjukan ini yaitu sadar ditatar siluman dan pangadilan topeng namun pd perkembangannya terdapat cerita lain
Dari unsur-unsur yg terdapat di uyeg ini terdapat dua unsur peralatan yg penting dalam setiap pertunjukan teater Uyeg yakni kain Peundeung dan damar nilu (lampu oncor). Keduanya merupakan simbol yang memiliki makna penting yg mewakili kesundaan pada masa itu
Kain peundeng yg berwarna hideung bodas (hitam putih) dengan gambar pakujajar dan kujang mewakili panji nagara sunda yg dijadikan latar pd pertunjukan uyeg, hitam juga melambangkan buana larang ( jagat bawah) dan putih melambangkan buana padang ( jagat atas)
Dalam hitam putih jg mengandung makna sifat alami yg bertentangan namun berpasangan seperti ang dan malam, hujan dan kemarau, jantan dan betina, susah dan senang, salah dan benar dan sebagainya, banyak makna lain yg mewakili warna hitam dan putih dalam kesundaan
Sedangkan damar nilu atau lampu oncor yg ditempatkan ditengah panggung bagian kanan yang secara fisik berbentuk lampu berminyak bercabang tiga ini selain berfungsi sebagai penerang jagat uyeg jg memiliki simbol penerang rakyat sunda dgn kepeminpinan tri tangtu
Kepemimpinan tri tangtu terdiri dr raja, resi dan rama. Model kepemimpinan sunda ini sampai saat ini msh dijalankan di kanekes, sama seperti fungsi dahulu kepemimpinan disana terbagi di tiga wil (cibeo, cikertawana dan cikeusik) dgn tugas yg berbeda dlm menjalankan pemerintahanya
Dalam pertunjukan uyeg tata rias yg dipakai mewakili karakter masing2 seperti sanghyang raja uyeg memakai songger (celana sebatas lutut), jamang dan tameuh (baju dan baju rompi), benting (sabuk), damping (kain dodot), gentan (gelang kaki), makuta dan Coli-coli (sumping telinga)
Sedangkan tokoh siluman memakai riasan wajah dan topeng, songger, jamang dan tameuh, benting, damping, gentan, jubah, dan sarung tangan putih sedangkan tokoh lainnya menggunakan pakaian umum masyarakat pada masa itu dengan tambahan asesoris dari tumbuh-tumbuhan
Pertunjukan teater uyeg memiliki musik pengiring yang disebut rancakan. Alat musik ini terdiri dari rendo, angklung buhun, tarompet, goong buyung, ketuk dan kendang. Rancakan tersebut pemiliki fungsi sebagai pengiring hadirnya senggak dan alok
Dalam pertunjukan terdapat para panjak (pegiring pertunjukan), panjak dalam teater uyeg berperan untuk mendampingi para pemain untuk langsung berdialog saling respon, melalui perkataan perkataan atau obrolan spontan disebut paladang (pelayan)
Musik yg dimainkan dlm uyeg menceritakan perjalanan Sanghyang Sri Rumbiyang Jati turun ke dunia menemui Sang Ayah Guru Bumi dan melakukan pernikahan terdapat delapan lagu yg terdiri dari pamuhunan, pohaci, turun daun, cangleutan, leuyleuy, ngaremo, guntur laut dan balik nganjang
Dalam gerak tari teater uyeg memiliki nama nama yg merupakan rangkaian pola gerak yaitu sebagai lalar galeor, ngampun, beger, kolecer sisipatan, reureundangan, ula-ileu cakar kerak, panineungan, lutung luncat, julang mayung, jarik dangdan, batok ngisang, ngupyak
Andeg, panineungan, minda, ngimpi remo, geyot rengkong, tetepohan, arunan, balik lalar, lelenggehan, beger kolecer, ririnuan, julang ngampak, sulah Nyanda, tetepohan dan anjung meru
Demikian bagian singkat dari pertunjukan uyeg.
Demikian bagian singkat dari pertunjukan uyeg.
