,
11 tweets,
2 min read
Read on Twitter
Pemahaman Urang Kanekes (baduy). Cerita ini sy twitkan berdasarkan karena banyaknya orang yg membicarakan ttg kanekes dengan pemahaman yg tidak tepat. Setelah meminta widi (izin), sy akan coba ceritakan sebatas yang dizinkan pd saya, mengenai sosial, pemerintahan dan keyakinan.
Mohon maaf jk sy terkesan "paling" tahu ttg kanekes krn berbicara bahwa banyak org tdk tepat dan benar saat membicarakan kanekes. Bahkan tulisan dari ahli sejarahpun masih tdk tepat. Knp biasa tdk tepat? Perlu dipahami, semua org kanekes baik dlm/luar sgt patuh pd aturan yg ada.
Salah satu aturanya adlh menjaga bicara terutama ttg jatidiri. Jk ada yg pernah ke kanekes atau bertemu dgn org kanekes bisa dipastikan mereka sgt pasif saat diajak bicara. Ketika di kejar pertanyaan yg lain mereka biasaya akan jwb teu wasa (tidak diizinkan) utk berbicara jauh.
Tidak jarang jg ada orang kanekes yg sering meng"iya"kan pertanyaan yg diberikan atau menjawab sekedarnya bahkan menjawab tdk nyambung. Bukan krn mereka tdk tahu jawabannya atau mereka membenarkan pertanyaan kita. Tp krn mereka tdk berkuasa utk menjawab.
Ada sebab knp mereka berlaku seperti itu, sebab yg mereka alami berkelanjutan sejak waktu yg sgt lama. Krn itu mereka memilih utk menjaga jatidiri mereka dgn cara spt itu utk mempertahankan "adat" mereka yg mereka sdh jaga turun menurun sbg yg merawat "mandala lemah bodas".
Sangat perlu diketahui pemimpin adat mereka yg disebut pu'un, sampai saat ini tdk pernah menerima atau mendatangi satupun pemimpin yg pernah memimpin di negara ini atau org besar di negeri ini baik pemeritahan daerah maupun pusat. Pu'un hanya menerima atau mengirim utusannya sj.
Bahkan penduduk kanekes dalam pun tidak semua bisa menemui sang pu'un. Sang pu'un sangat dijaga kerahasiaannya sampai sedemikian rupa. Terbayangkah sebab nya? Sekali lagi semata-mata mereka hanya menjaga keberlangsungan adat mereka ttp ada, bkn krn hal yg lain.
Jd jika banyak berita atau tulisan yg berbeda-beda ttg siapa, bagaimana dan apa mereka sangatlah wajar. Krn mmg mereka tdk mendapatkan informasi yg benar. Banyak tulisan dr orang-orang terkenal dlm bidang sejarah ttg kanekes. Coba perhatikan antara mereka sj bertentangan berbeda.
Pdhl objek penelitiannya ada dan masih eksis bkn suatu yg tdk ada atau sdh tdk ada lagi. Jika penelitian ttg suatu yg sdh tdk ada lg akan wajar ada perbedaan dgn rujukan sebuah data yg tertinggal. Begitulah kanekes, komunitas adat lokal yg dgn cara apapun menjaga keberadaannya.
Sy pernah bertanya, ttg tulisan-tulisan yg ada yg tdk tepat memberitakan ttg mereka lalu dijawab "eungkeun bae, da eta mah nu di omong lain kami tp na baduy apanan" artinya "biarkan saja, krn yg diomongkan itu bkn kami tp baduy kan" ringan tp tegas bahwa baduy bkn mereka!
Demikian pendahuluan ttg urang kanekes. Sy tdk mengatakan semua yg memberitakan ttg kanekes salah, tp tidak tepat. Jd semoga bisa dipahami tulisan sy ini, sy jg tidak mengklaim yg paling benar, tp semua tulisan sy disini dgn se izin yg "berwenang" di kanekes semoga dpt diterima.
