🌹🌹 ORANG KETIGANYA ADALAH SETAN 🌹🌹
A Thread
@bacahorror
#BacaHorror
#ThreadHorror
"Percuma kau sedihkan kepergian orang yang tak sayang dengan kau Murni. Kalau boleh biar aku saja yang menikahimu" kata Tono. Kalimat itu meluncur begitu saja, tanpa rem. Bahkan Tono ikut kaget.
Teman-temannya pulang duluan ke barak tempat mereka menginap.
"Mengapa abang di sini?". Tono kaget, Murni muncul dengan sebuah lentera di tepi sungai.
"Aku mencari Bapak" kata Tono.
"Sudah pulang tadi sore. Belum sampaikah?" Tanya Tono.
"Ah mungkin Bapak lewat jalan yang berbeda" kata murni.
"Kamu sehat Murni?"
"Sehat bang" sahut Murni
"Murni mau bicarain soal Muhyidin bang".
"Sudahlah Murni. Tak mau abang dengar nama itu lagi. Sekarang ada abang yang ada untuk Murni".
Angin malam berhembus dingin.
"Kesini Ju!" Kata Ai Karom.
"Jangan kaget" katanya ketika Tono mendekat.
Ia lalu mengusap mata Tono, Tono tak mengerti apa yang terjadi.
"Murni! Murni!" Serunya.
"Ada apa bang?" Tanya Murni ketika membuka pintu.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Tono.
"Abang kenapa?" Murni balik bertanya.
"Tidak kenapa-napa. Aku khawatir Murni" kata Tono.
"Bang Muhyidin masih ada. Kemarin Murni ketemu Bang Muhyidin" kata Murni.
"Apakah benar Muhyidin kembali?" Pikir Tono. Ah sungguh keadaan akan menjadi kacau.
"Sudah gila kau Tono? Muhyidin sudah lama menghilang. Tak pernah muncul lagi batang hidungnya" kata Bang Qohar. Salah satu pekerja di PT. Ia sibuk memotong kayu dengan gergaji mesin. Keringat mengalir di keningnya.
"Pergilah! Bang Muhyidin bilang Murni jangan ketemu Bang Tono lagi" begitu kata Murni. Sungguh Tono menjadi sedih. Apakah Murni berbohong untuk menolak cintanya?.
"Kalau begitu bapak mau minta bantu"
"Bantu apa?"
"Nikahi Murni. Kasihan dia jadi bahan omongan. Mungkin kalau sudah menikah dia akan lebih baik" kata Abang Herman.
Betapa kaget Ujang Tono siang itu.
"Soal biaya dan lain-lain, jangan kau risaukan. Yang penting kalian menikah" kata Abang Herman.
Tono hanya mengangguk. Kondisinya rumit tapi ini semua demi Murni.
Tono pun mendobrak pintu. Jelas sedang ada yang tidak beres.
"Eh Bang Tono. Sini ikut ngobrol dengan bang Muhyidin" katanya sambil menunjuk ruang kosong di depannya.
"Ayolah, Bang Muhyidin sudah tidak marah" katanya.
"Apa yang kau lakukan Murni?" Sergah Tono. Ia tak kuasa menahan tangis.
Tapi Marni berubah marah. Matanya seperti melotot. "Itu hadiah dari Bang Muhyidin! Bang Tono jahat kepada Murni!" Teriaknya nyaring. Ia melompat ke jendela.
Lanjut yuk.
Terimakasih buat yang udah likes dan retweet serta follow.
"Ada orang yang tak suka dengan kau Herman!" Kata Ai Karom. Ini jelas guna-guna.
"Aku bisa beri air penawar. Semoga membantu" Ai Karom membacakan doa pada sebotol air dan memaksa Murni untuk meminumnya. Ada perlawanan tapi warga membantu memegang Murni.
"Minumlah Murni, minumlah!" Kata Tono.
Murni perlahan tenang.
"Maksud Ai?" Tanyanya heran.#
"Muhyidin sudah meninggal. Tak tahu kenapa dan dimana" kata Ai Karom. Tono kaget bukan kepalang. Kenapa semua menjadi rumit?.
"Jangan-jangan dia mau kasih tahu soal Muhyidin" kata Tono.
"Bisa saja. Tapi kita ndak tau benar apa ndak"
"Tapi kita harus cari tahu. Mungkin kalau nasib Muhyidin jelas, Murni bisa nerima".
"Kalau itu yang harus dilakukan. Saya siap Ai" kata Tono.
"Kalau begitu pergilah malam ini dengan perahu. Bacakan mantra ini, kalau dia berkenan. Dia akan datang" kata Ai Karom sambil memberi secari kertas.
"Ikut aku" katanya. Tono memandang wajah itu dengan ngeri. Tapi senyum sosok itu tampak tulus.
Ia berusaha menggali dengan alat seadanya. Bau anyir menyengat.
"Yang dilihat Murni itu benar Arwah Muhyidin. Tapi dia dibawah kendali. Tujuannya memang membuat Murni gila" kata Ai Karom.
💢💢💢💢💢💢