Kebijakan Trump ini sebenarnya blessing in disguise bagi RI :
- bayangkan China kena tarif 104%!!
- Vietnam kena 46% (dan sulit turun krn Trump benci surplus Vietnam yg gede - 10X drpd surplus RI dg USA!)
- tarif RI bisa turun jd hanya 15%.
Great migration pasti terjadi.
Kenapa tarif ke RI bisa turun?
Ini kartu buat negosiasi:
- Pasar RI adalah pasar legit bagi Amerika.
- Kita butuh banyak gandum (bahan baku Indomie) dari Amerika. Selama ini importnya dari Australia dan Kanada. Knp gak order ke AS saja biar mrka happy?
- Kita juga butuh banyak kapas buat industri tekstil yg banyak dieskpor ke Amerika. Selama ini impor dari Brazil dan Australia. Kasi aja order paling bnyk ke Amerika. Mrka akan happy.
- Warga RI juga suka beli iPhone kan. Kasi relaksasi TKDN buat produk elektronik USA.
74 TAHUN lalu mendiang ayahnya sdh menulis : hanya dg kebijakan industrialisasi yg fokus eksport yg akan bisa bawa RI maju.
Pak Prabowo tak perlu hire ahli ekonomi. Dia cukup baca kembali karya2 ayahnya di thn 1950an yg amat visioner. Dan lalu praktekkan dg konsisten.
Pada tahun 1950-an, Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka Indonesia, telah menekankan pentingnya pengembangan industri yang berfokus pada ekspor untuk mendukung perekonomian Indonesia.
74 tahun lalu lho. Beliau sdh bilang spt itu.
Sebagai Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan pada era awal kemerdekaan, ia mendorong industrialisasi sebagai bagian dari strategi utama untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
Sayangnya usulan kebijakan tsb kurang diterima Presiden Soekarno saat itu. Dianggap terlalu liberal.