My Authors
Read all threads
Kembali ke fitrah, kembali mencuit: mengapa kami ada, dan buat apa ini semua?

(sebuah utas)
Selamat pagi, naracuit yang budiman.

Kami hadir kembali. Seminggu hening, kami bercermin dan merenung sejenak, menata diri dan pikiran, sembari meninjau kembali rekam jejak yang sudah kami retas sejauh ini.
Kami lihat banyak yang bertanya-tanya, mengapa kami menghilang? Banyak yang gusar, mungkin tak sabar menanti tiap pukul 4 atau 5 petang untuk mendapatkan sajian data harian olahan kami. Banyak pula yang kuatir, menyangka kami dibungkam, atau menyerah, bahkan terjangkit wabah.
Alhamdulillah, kami baik-baik saja. Pun kami terus kerja mengumpulkan data dan menata informasi, walau belum kami tampilkan di saluran media sosial ini atau yang lain. Kami juga terus berdiskusi dengan banyak pihak yang menaruh perhatian pada perkembangan terkini pandemi.
Melihat respons seminggu ini— ribuan pesan dukungan yang kami terima—ada bahagia bercampur haru bahwa hasil kerja kami rupanya memang dinanti dan dibutuhkan. Terima kasih atas validasinya, teman-teman.
Maka sebelum tancap gas kembali, tampaknya kami memang berutang sedikit penjelasan kepada teman-teman mengenai keheningan kami.

Jadi begini…
Pertama, kami bersepakat untuk hening sebagai bentuk solidaritas kepada relawan kami yang “dipertanyakan profesionalitasnya" karena menyampaikan kritik dan masukan kepada pemerintah, sehingga relawan tersebut kini memilih jalur sunyi.
Kami juga hening sebagai wujud solidaritas kepada semua pihak yang sudah bekerja keras di tengah marabahaya, mengatasi lelah fisik dan batin, bersimbah peluh dan menahan dahaga, terkucil bahkan kadang terhujat, demi memukul balik dan meredam amuk pandemi ini.
Selain itu, kami merasa perlu diam sejenak untuk mencerna perkembangan mengkhawatirkan yang mengemuka, terutama terkait narasi "damai” dan “relaksasi” yang diwacanakan demi menggulirkan kembali ekonomi, sementara kurva pandemi saat ini bukannya menukik, justru semakin melejit.
Kegusaran kami terangkum tuntas di utas “Simalakama” yang kami terbitkan minggu lalu.
Sebagaimana para penggagas tagar #IndonesiaTerserah, kami pun sempat merasa gusar dan patah arang bahwa setelah sekian lama dan sekian banyak upaya dan pengorbanan banyak orang ternyata sia-sia dan sejauh ini terbukti gagal membuahkan hasil yang diinginkan.
Dua, tiga bulan swakarantina dan berdiam diri semestinya sudah cukup untuk meredam wabah. Seharusnya hari ini kita sudah bisa sedikit menghela nafas karena kurvanya sudah lebih terkendali. Perlahan, seraya tetap waspada, semestinya kita bisa mulai hidup (agak) normal kembali.
Maka kami ambil jeda seminggu ini untuk bertanya pada diri: lalu bagaimana? Apa yang dapat kami, kita lakukan?
Sejak awal, kami hadir untuk mengisi vakum informasi yang kami harapkan muncul dari pihak yang berwenang. Tiga bulan berselang, misi awal kami tetap sama karena vakum informasi itu masih ada. Pola pikir dan sengkarut birokrasi pun tampaknya belum banyak berubah.
Selagi tetap begini, kami akan tetap hadir, mengawal dan mengisi.
Di tengah kabut informasi, dengan urun daya para relawan dan orang-orang berpengetahuan, bersama-sama kita mencoba membaca tanda-tanda untuk dapat lebih memahami perkembangan wabah ini agar semua tahu arah dan langkah yang perlu diambil untuk meredam amuknya.
Jadi tidak, kami menolak berdamai dengan korona. Kami juga gusar dengan normalisasi narasi “herd immunity” maupun Normal Baru yang belakangan mengemuka.
Di utas berikutnya, kami akan elaborasi secara khusus mengapa.
Tapi untuk siang ini sekian dulu. Adminnya mau masak sebentar 😌
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with KawalCOVID19

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!