My Authors
Read all threads
CATATAN SURAM JABATAN

Sebuah Utas
(A Thread)

@IDN_Horor @bacahoror @bagihorror @ceritaht

#bacaanhoror #threadhoror #bacahoror
Part 1 Sekretariat Baru

Cerita ini tentang Suramnya menjabat sebagai ketua Osis di sekolah yang banyak dihuni oleh para tak kasat mata.

*Ini thread aku yang pertama, jadi kalau berantakan, mohon dimaafkan.

Bismillah dan ta'uzu sebelum membaca😉
SMK Negeri B adalah salah satu sekolah yang terletak di kabupaten di pulau Sulawesi. Sekolah ini belum cukup tua, baru sekitar 15 tahun lamanya.
Di sekolah ini, acapkali terjadi kesurupan massal atau kadang terlihat penampakan dan terdengar suara aneh di beberapa tempat.
Konon kabarnya, mereka yang mengganggu adalah penghuni tetap tanah tersebut. Awalnya, tanah sekolah adalah sebuah kompleks pemakaman kemudian dijadikan sebuah pasar rakyat, yang akhirnya dialihkan menjadi sebuah sekolah akibat pasar itu mengalami kebakaran.
Bulan lalu, Risal resmi dilantik sebagai Ketua OSIS SMK B. saat itu, ia duduk di bangku kelas XI jurusan Akuntansi.

Di bulan pertama, semuanya berjalan lancar jaya. Namun, semuanya berubah setelah perintah untuk pindah sekretariat dari kepala sekolah.
"Nak Risal, minggu depan kamu pindahkan sekretariat OSIS di gedung lab otomotif, saya tadi dihubungi oleh Pak kepala sekolah, katanya ruang Osis sekarang terlalu sempit, lagi pula sudah dibangun gedung baru untuk lab tersebut," kata Bu Santi, pembina Kesiswaan SMK B.
"Oh iya, nanti gedung lab otomotif akan dialih fungsikan menjadi gedung kesiswaan, jadi semua organisasi intra dan ekstra akan bertempat di sana, nanti kamu atur, ya!" perintah Bu Santi
"Siap, Bu," tegas Risal. Padahal, di dalam hatinya ia merasa tidak nyaman, pasalnya ia tahu persis bahwa di Lab otomotif menyimpan berbagai kisah menyeramkan.
Walaupun ia belum pernah melihat secara langsung, tapi Risal banyak mendengar dari cerita-cerita yang tersebar di sekolah.
Menurut pengakuan teman Risal, seorang anak otomotif kelas XI, acapkali ia dan teman-temannya mendengar suara ketukan palu dari dalam ruangan, padahal ruangan itu terkunci atau dalam keadaan kosong. Selain itu suara perkakas yang saling berbentur sering terdengar pula.
Bagi yang memiliki kepekaan lebih, kadang mereka melihat sosok berseragam dengan wajah lesu mematung di dekat tumpukan mesin.
Lalu, menurut teknisi sekolah, ia sering meninggalkan ruangan dengan rapi. Namun, ketika kembali, kunci dan perkakas tergeletak di mana-mana. Seperti ada yang sengaja menghamburkannya.
Pengakuan keangkeran gedung itu juga diakui oleh kepala lab, Pak Umar, bahwa lab ini dihuni oleh yang tak kasat mata. Pak Umar memiliki kepekaan dengan mereka, walaupun beliau tidak pernah mengumbar kejadian-kejadian tersebut.
Hari kepindahan pun tiba. anak-anak otomotif mengangkut segala perkakas, mesin, dan kit pembelajaran ke lab yang baru. Sedangkan para pengurus Osis memindahkan segala kebutuhan kesekretariatan ke Lab lama yang akan menjadi gedung kesiswaan.
Sebelumnya, Risal hanya beberapa kali masuk ke Lab Otomotif, itu pun sudah lama sekali, mungkin ketika ia masih menjadi siswa baru saat masa pengenalan lingkungan sekolah.

"Hawa di sini dingin, Ya?" tanya Risal.
"Iya, kan, di belakang ada pohon bambu, jadi lebih teduh rasanya," jawab Idham, wakil ketua Osis. Idham duduk di kelas XI Multimedia yang kelasnya berdekatan dengan Lab Otomotif, jadi ia lebih mengenal lab ini maksudnya gedung kesiswaan yang baru.
"Tapi kok perasaanku enggak enak, sesak rasanya berada di ruangan ini."

"Mungkin kamu cuma kecapean habis angkat barang, Sal."
Tiba-tiba Pak Umar masuk menghampiri mereka berdua.

"Nak Risal, lihat belangkoku yang di atas meja tadi?"
"Tadi sudah diangkat sama anak kelas X ke Lab baru, Pak," sela Idham dengan nada sopan.

"Oh begitu, makasih, ya. Eh, Kamu terlihat pucat, Nak Risal. Kamu sakit?" Pak Umar adalah guru IPA terapan di kelas Risal, jadi beliau akrab dengan ketua Osis itu.
"Tidak, Pak. Saya cuma kecapean, habis beres-beres."
"Rasanya mereka senang dengan adanya kamu di sini. Kalau kalian merasa terganggu dengan mereka, tanya bapak, Ya." Pak Umar memicingkan mata lalu pergi ke luar ruangan, Pak Umar tahu persis sifat penghuni yang ada di gedung ini.
Risal dan Idham dibuat bingung dengan pernyataan Pak Umar barusan, mereka saling pandang.
"Mereka?" kedua pasangan ketua dan wakil ketua Osis sama-sama melempar pandangan tanya.
Anak-anak ekstrakurikuler lainnya datang membantu beres-beres. Ada yang sambil menggosip atas gedung kesiswaan. Ada pula yang saling bertukar cerita aneh bin serem. Risal merasa yakin bahwa ia akan menjadikan ruangan ini nyaman baginya dan pengurus lainnya.
Akhirnya ruangan lab otomotif telah di sulap sedemikian rupa menjadi sekretariat Osis, Pramuka, PMR, dan Rohani Islam.
Gedung Kesiswaan itu terdiri dari sekretariat Osis dan ekstrakurikuler lainnya, serta ruang kepala lab yang diganti menjadi ruang pembina kesiswaan, tempat Bu Santi menyelesaikan pekerjaan sebagai guru.
Jadwal piket jaga dan membersihkan sekretariat di atur sedemikian rupa.
Risal selalu pulang paling akhir untuk memantau para pengurus, walaupun hawa yang mengganggu perasaan masih menghampirinya, setidaknya ia belum pernah melihat atau mendengar secara langsung desas-desus mistis.
Kegiatan kesekretariatan berjalan normal seperti biasa. Namun, beberapa hari kemudian, seorang pengurus Osis berjumpa dengan penghuni lain gedung itu.
Siswa itu berteriak sambil berlari keluar ruangan.

"Hantu ...!"

"Ya Allah, Astagfirullah hal adzim," ucap siswa bernama Adnan itu terus menerus.
Area di sekitar ruang Osis sepi karena jam pelajaran telah dimulai. Saat itu Adnan sedang piket serta menyelesaikan laporan, dan kemudian sesuatu terjadi.
Risal yang kebetulan menuju ruang Osis mendengar Adnan berteriak lari kearahnya.

"Ada apa, Nan?"

"Di dalam ada Han---" Napasnya tersengal-sengal.
"Han apa?"

"Hantu ... di ruang Osis." Adnan meneruskan.

"Kamu lihat? Jangan bercanda, Nan."
"Demi Tuhan, keyboardku mengetik sendiri. Terus, saat aku berdiri karena ketakutan, ada sosok berpakaian sekolah wajahnya pucat pasi dengan lidah menjulur berdiri di dekat tiang bendera."
"Mana ada hantu di siang hari begini?"

"Astagfurullah, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, barusan terjadi."
Risal merasa takut dengan cerita singkat Adnan, tapi dirinya belum puas apabila tidak melihat secara langsung.

"Ayo, coba kita lihat." Risal menarik tangan Adnan ikut ke dalam.
Denyut jantung dua pemuda bertalu begitu kencangnya. Nampak Adnan yang terlihat menutup matanya, ia sudah jera.
Suasana di gedung itu memang gelap, lembab dan dingin. Ini dikarenakan oleh pohon bambu rindang yang tepat berada di belakang gedung. Gedung Kesiswaan terletak di pinggir sekolah, sehingga berbatasan langsung dengan lahan milik warga.
Mereka melangkah mendekati sekat ruangan yang membatasi area kerja Osis.

Adnan sudah tak ingin melirik ke arah tiang bendera, walaupun gambaran sosok itu tetap terbayang di kepalanya.
Risal menghela napas ketika tidak melihat apa-apa di dekat tiang bendera.

"Mungkin kamu tadi hanya berhalusinasi, Nan."
"Ya Tuhan, untuk apa aku menghayalkan sosok hantu, masih banyak laporan yang membayangi untuk dikerja, bukannya laporan rapat kerjamu harus di kumpul secepatnya." ketus Adnan.
Mereka melangkah ke arah komputer, tiba-tiba bulu kuduk Risal merinding seketika membaca tulisan yang berada di layar komputer.

"Nan? Tulisan di komputer itu, kamu yang ketik, kan?"
"Tadi aku menyusun laporan, kemudian keyboardnya tertekan sendiri. Sumpah bukan aku, Sal. Kamu bisa melihat wajahku, aku ketakutan. Mana mungkin aku mengarang cerita ini."
Kepala Risal kian berputar, berdenyut begitu cepat, tubuhnya terasa gerah dan napasnya sesak membaca tulisan pada layar komputer "Kami ingin kalian tahu, bahwa kami ada!"
Kemudian, ketua osis itu merapal doa dalam hati, kemudian berkata, "Kami percaya kalian pasti ada, tapi jangan ganggu kami."
Bel istirahat berbunyi, seketika tulisan di komputer lenyap tanpa jejak.
Retweet untuk membagikan kisah ini kepada mutualan kalian😋.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with #Catatan Alien_Ex

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!