, 10 tweets, 2 min read
My Authors
Read all threads
Bedes2 dengan otak penuh teori konspirasi, lebih sering merasa bahwa dirinya "terlalu hebat untuk dibohongi" dan "yang penting beda".

Pokoknya pede level telulikur (gambar bedes soale)

nggak tau bedanya infrared dan laser nggak masalah, yang penting nyolot pringas pringis
Otak bedes konspiratif polanya tidak sulit diprediksi.

Jika sesebedes konspiratif kepada satu hal, maka cenderung konspiratif juga ke hal2 lain.

Cobak perhatikan aja :)
Secara evolusioner, otak sapiens umumnya memang terbentuk untuk mengembangkan teori konspirasi, karena hal ini memberi manfaat survival

Mayoritas sapiens lebih menyukai segala bentuk teori konspirasi, karena menimbukan rasa nyaman di otak

Dari sudut neurosains, ini tidak rumit.
Pemicu teori konspirasi di otak adalah kemampuan mencari pola, kemudian secara cepat menghubungkan fakta2 dan mencari pola2 yg disukai. Yg disukai lho ya!

Dalam hal ini otak lebih berperan seperti pengacara ketimbang seperti hakim. Mencari pembenaran bukan kebenaran.
Di kehidupan liar jaman purba, kemampuan sapiens dalam “meramal” pola perubahan cuaca, sifat2 binatang dan tumbuhan lebih penting untuk survivabilitas.

Mengenali sifat2 predator dengan cara mengamati dari jarak dekat membahayakan kehidupan, menghayal jelas jauh lebih aman.
Berhayal bahwa semak yg bergoyang disebabkan ada macan atau predator di baliknya jelas memberikan peluang lebih besar untuk bertahan hidup

dari pada melakukan konfirmasi "jangan2 hanya angin", atau “halah itu paling ada kelinci kawin”

Kalo macan beneran matilah kau
Masalahnya memang otak sapiens ternyata berkembang bukan ke arah kemampuan membedakan mana pola yg "benar" dan yg "salah", karena ini nggak penting.

Sapiens lebih memerlukan kecepatan bereaksi, bukan konfirmasi segala asumsi.

Menghayalkan ancaman bahaya lebih menguntungkan.
Ini semua tertanam dalam otak emosi kebanyakan sapiens atau yg lebih sering disebut naluri, sampai sekarang. Menjadi ingatan (memori) genetik.

Di masa modern, otak emosi ini juga yg memicu bedes menghayal berbagai macam teori konspirasi, saat ada peristiwa yg dianggap penting.
Perkara teori konspirasi itu bener atau salah nggak penting, yg penting membuat nyaman.

Begitulah cara otak sapiens purba atau bedes sapiens modern(pada umumnya) bekerja.

Perbedaannya, nenek moyang purba kita nggak suka pamer kekuclukannya di media :)
Tapi ya nggak usah emosi kalo ada bedes kucluk

Eh emosi boleh ding... tapi dikit aja jangan banyak2
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Ryu Hasan

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!