My Authors
Read all threads
Kemampuan merasakan rasa nyeri adalah berkah alam, kita tidak akan scr refleks narik tangan saat menyentuh knalpot panas, atau scr sadar menghindari pecahan beling saat tanpa alas kaki

Tindakan ini dimotivasi pengalaman nyeri langsung atau dari memori, meminimalkan cidera tubuh.
Kita berevolusi utk merasakan nyeri karena sensasi nyeri ini menjadi siatem alarm yg penting bagi keselamatan diri.

Mengabaikan nyeri bukanlah ide yg bagus, sangat tidak sehat dan membahayakan

Hanya di film2 fiksi ada bedes yang dilatih mengabaikan rasa nyeri, Rambo misalnya :)
Pengawal dalam sistem adalah neuron indrawi kelas khusus yg disebut nosiseptor,

yg terletak di dekat tulang belakang, dg serat2 yg memanjang hingga mencapai seluruh permukaan kulit, paru2, isi perut dan bagian tubuh yg lain
Neuron ini mampu merasakan beragam rangsangan berbahaya: sayatan pisau, panas lelehan lilin, luka bakar cairan asam dll

Saat mendeteksi salah satu ancaman ini, nosiseptor mengirim sinyal listrik ke sumsum tulang belakang yg kemudian mengirimkan sinyal itu via neuron lain ke otak
Neuron tingkat tinggi di korteks somatosensorik dan area lain (yg merupakan tujuan akhir pada jalur naik nyeri ini) menerjemahkan input tersebut menjadi “rasa nyeri”, mengidentifikasi lokasi dan intensitas nyeri

Saat mencatat rasa nyeri itu, otak mencoba menetralkannya
Nah setelah rangkaian “jalur naik” ini, setelah sinyal nyeri diterima oleh otak di korteks somatosensorik,

maka “jalur turun” diaktifkan

Ini mendorong seluruh sistem saraf pusat untuk mengatur dan merspon rangsangan yg menyakitkan
Sedikitnya ada 4 alternatif “jalur turun” dari korteks somato sensorik:
1. Jalur turun ke talamus yg kemudian ke NAcc
2. Mengirim sinyal korteks insular anterior
3. Melalui anterior cinguli cortex kemudian ke NAcc
4. Melalui Prefrontal Cortex kemudian ke NaCC
Di NAcc (Nucleus Accumben) dan Ventral Striatium sinyal direspon dengan meyalurkan mengaktifkan neurotransmitter2 turin untuk mulai meredakan nyeri

Neurotransmitter mencegat dan mengerem sinyal “jalur naik” di cornu darsalis dan grey matter periakuaduvtal sumsum tulang belakang
Saat ini hampir 50 juta bedes di amrik dan ratusan juta bahkan milyaran di seluruh dunia menderita nyeri kronis

Penyebab nyeri ini beragam

Tapi sumber penderitaan mereka sama: nyeri fisik yg mengacauakan kehidupan, sesekali atau sepanjang waktu, menurunkan kualitas hidup mereka
Tidak jarang pasien kanker yang mengalami nyeri hebat tanpa henti selama dan setelah kemoterapi, yg kemudian memilih untuk tidak melanjutkan program perawatannya

Dan menyambut maut

Sebuah penawar nyeri pamungkas
Tahun 1990-an, dokter2 mulai meresepkan obat2 opioid untuk meringankan nyeri menetap

Tercatat ratusan ribu bedes di amrik menjadi ketagihan pada obat2an opioid ini, yg kadang2 memberikan rasa nikmat selain meredakan nyeri
Bahkan setelah resiko sakitnya sudah jelas2 turun, dokter masih banyak bersandar pada opioid,

Sebagian karena sedikitnya alternatif

Belum ada pereda nyeri baru yg sukses, yg dikembangkan
Penyalahgunaan opioid pereda nyeri (yg idealnya cocok digunakan penatalaksanaan jangka pendek nyeri akut) merajalela di seluruh Amerika Semburat, eh Serikat

Diperkirakan 1,7 juta bedes amrik melakukan penyalahgunaan obat berawal dari pemberian resep opioid dari dokter
Setiap harinya di AS, sekitar 130 bedes meninggal akibat overdosis opioid

Statistik yg suram ini mencakup kematian akibat pereda nyeri yg dibeli dg resep dokter tapi dikonsumsi melebihi dosis manfaat, selain narkotik seperti morfin atau heroin.

https://t.co/Qg5l5LjUYy
Tujuan untuk memahami nyeri secara biologi dan menemukan cara yg lebih efektif untuk mengelola nyeri kronis, sekarang kembali mendesak

Saintis mengalami kemajuan besar dlm memerinci cara sinyal nyeri disampaikan dari saraf inderawi ke otak dan cara otak merasakan sensasi nyeri
Saintis juga berhasil menguak peran gen tertentu dalam mengatur nyeri, yg membantu menjelaskan mengapa persepsi dan toleransi nyeri begitu beragam

Ini mengubah drastis cara dokter klinis dan saintis memandang nyeri, khususnya nyeri kronis (nyeri yg berlangsung lbh dari 3 bulan).
Secara tradisional, ilmu kedokteran memandang nyeri sebagai konsekuensi cedera atau penyakit

Ternyata, pada banyak pasien, nyeri berasal dari cedera atau penyakit berlanjut lama setelah penyebab yg mendadarinya sudah diatasi

Dalam hal ini, nyeri menjadi “penyakit” tersendiri.
Diharapkan bahwa pemahaman yg terus maju tentang nyeri, akan menghasilkan terapi baru, termasuk alternatif opioid yg non adiktif
Ya sudah... gitu aja seh...
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Ryu Hasan

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!