Selama mereka berdua, tidak ada keganjilan yg terjadi, bu Widi dan temannya sesekali mengobrol dan berdiskusi untuk menghilangkan rasa sepi di bangunan itu.
Tidak ada siapapun.. Tapi bukan itu hal yang membuat ini mengerikan. Dengan mata kepalanya sendiri, bu Widi melihat peralatan2 gelas itu bergerak2 sendiri dan kursi dengan roda dibawahnya itu berjalan kesana kemari dengan sendirinya..
Selurus dengan pandangan bu Widi ada sebuah kaca besar yg tembus ke ruangan sebelahnya. Ada sebuah instrumen pengujian disana, --
"Kamu untung cuma diliatin punggung, ada yg pernah malem disana diliatin muka dan sebadan badan"