Dari kisah nyata di Pelosok Kalimantan Barat.
⛔️⛔️⛔️ OJEK GHAIB ⛔️⛔️⛔️
A Horror Thread
@bacahorror
#bacahorror
Tapi penduduk yang berada mulai memiliki kendaraan bermotor. Biasanya sih motor trail atau sejenisnya, yang memang disiapkan untuk jalur sulit.
"Bang, Ibu sakit. Halimah mau menjenguk Ibu" kata Halimah
"Jangan risau Halimah. Ibumu itu juga akan segera sembuh"
"Tapi bang, Halimah mau ketemu Ibu"
"Jangan mengada-ngada. Kau mau tinggalkan aku sendiri?"
"Kau tahu Halimah? Abang sibuk berkerja. Sudah kau di sini saja"
Maka menangislah Halimah malam itu. Sejak awal menikah, hubungan suaminya dengan keluarganya memanglah tak pernah baik.
Tapi bagi Halimah, itu tetap Ibunya. Ia ingin berjumpa.
"Halimah, kaukah itu? Mau kemana kau di malam buta begini?" Suara itu adalah suara Pak Qomar. Halimah juga kenal dengan motor Yanaha YT yang digunakan pak Qomar.
"Semalam ini?" Kata pak Qomar melihat jamnya menunjukkan pukul 11 malam.
"Mau ketemu Ibu pak" kata Halimah sedih. Pak Qomar mengerti, ia lalu memutar motornya.
"Naiklah Halimah, biar saya antar"
"Saya tak punya ongkos pak"
"Gratis. Naiklah"
"Bapak darimana tadi?" Tanya Halimah.
"Kecamatan"
"Bapak tak apa mengantar saya ke sana lagi?"
"Ini sudah malam. Berbahaya kalau Halimah jalan kaki sejauh itu"
"Kamu pernah dengar cerita Ojek Ghaib Halimah?"
"Bapak jangan bercerita yang aneh-aneh. Ini gelap lo pak!" Halimah tidak nyaman denhan obrolan itu.
"Ah saya tidak pernah mendengar cerita tentang hutan ini" kata Halimah.
"Di sini ada sosok yang sering mengganggu orang lewat"
"Bukan menakut-nakuti. Hanya ingin kau juga waspada Halimah. Saya sering lewat sini malam-malam, saya sudah lihat sendiri" kata Pak Komar.
Bukan, ini bukan trik kayak cowok ngajak cewek jalan terus direm biar dada nempel. Bukan.
"Ban bocor" kata Pak Qomar.
Pak Qomar turun memeriksa bannya. Benar saja, bannya kempes. Untungnya ini bukan hal baru, jadi Pak qomar selalu membawa ban dalam cadangan untuk momen2 sperti ini.
"Tunggu sebentar Halimah. Beri saya waktu setengah jam untuk mengganti" kata Pak Qomar.
"Sialan" kata pak Qomar sambil berbisik. Halimah mendengar kalimat itu. Tak pernah ia mendengat pak Qomar memaki.
"Lihat pak, ada motor lain. Mungkin mereka bisa membantu" kata Halimah. Tapi anehnya tak ada suara motor. Cahaya itu semakin dekat.
"Itu bukan motor" wajah Pak Qomar berubah. Halimah menatap lekat. 3 bola api mendekat.
"Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja" kata Pak Qomar. Ia melaju mendekati 3 bola api tersebut.
"Bannya pak?"
"Tenang sudah saya ganti" kata Pak Qomar. Padahal itu baru sekitar 5 menit sejak mereka berhenti.
"Pak itu tadi apa?"
"Itu hanya kroco2 penjaga sini"
Halimah bingung. Benr2 bingung.
"Ibumu menunggumu Halimah" tambah Pak Qomar.
"Siap-siap Halimah" kata Pak Qomar.
"Siap-siap apa pak?".
Belum Pak Qomar menjawab dari arah depan datang segerombolan bola api melayang di udara. Bola-bola api terbang di antara pepohonan.
Makhluk itu berhenti. Halimah tak dapat bersuara, ia tak tahu harus apa.
"Datang juga kau nak" kata Ibunya melihat kedatangan Halimah.
"Iya bu, Halimah mau ketemu ibu"
"Jemputan Ibu tina tepat waktu"kata Ibunya
"Dari tadi malam Ibu bilang dia kirim jemputan untuk kamu" kata abangnya.
Lalu Halimah teringat pak Qomar.
Pak Qomar sudah tak ada ketika Halimah keluar. Ia tak sempat berterimakasih.
"Abang!" Seru Halimah. Dan Halimah lebih kaget ketika melihat orang yang membawa Imron, Pak Qomar.
"Pak Qomar?" Tanga Halimah.
"Iya, abang langsung membangunkan pak Qomar untuk mengantar abang"
Keringat dingin mengucur.
Itukah jemputan yang dikirim ibunya? halimah gemetar.