, 32 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
“Aku mungkin adalah sebuah otak dalam tabung dan hidup didalam simulasi”.

Bayangkan, pada suatu hari, seorang ilmuwan jahat menculik Anda saat masih kecil, dan sekarang Anda merupakan salah satu spesimen percobaan miliknya!

Wittgenstein dan Otak dalam tabung

- a thread!
Alkisah suatu hari, ada seorang ilmuwan jahat yang mencoba untuk membuktikan sebuah teori yang ia buat. Menurutnya, seseorang dapat dibuat untuk hidup di dalam sebuah simulasi tanpa mampu menyadarinya.
Bagi beliau, hal ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Karena sesungguhnya pengalaman kita ditransfer dari dunia luar ke otak kita melalui berbagai kumpulan saraf, mungkin saja seseorang mampu menggantikan dunia luar dengan simulasi komputer.
Caranya mudah. Pertama, kita angkat dulu otak seorang anak kecil (sebut saja Jono) dari tubuhnya, lalu kita masukan ke dalam sebuah tabung. Tabung tersebut dipenuhi oleh larutan gizi sehingga Jono (otaknya) akan tetap sehat dan nyaman tanpa mengetahui apa-apa.
Selanjutnya, saraf-saraf sensasi dan motoris dari otak Jono tersebut disambungkan ke sebuah komputer. Kemudian, komputer ini akan memberikan sinyal listrik kepada saraf-saraf ini untuk diproses otak Jono.
Karena sinyal listrik ini menyerupai sinyal listrik yang diberikan tubuh ketika tubuh kita berinteraksi dengan dunia luar, otak Jono akan menginterpretasikan sinyal listrik tersebut seperti layaknya hal sungguhan.
Mungkin simulasi yang ada tidak sempurna, tapi karena Jono sudah diculik sejak dia masih muda, dia tidak tahu dunia lain seperti apa, sehingga bagi Jono, dunia simulasi itu adalah layaknya dunia sungguhan, seperti bagi kita, dunia kita adalah dunia sungguhan.
Jono akan berpikir bahwa dia memiliki tubuh, sedang makan kue, dan sedang bermain bola selayaknya kita, hanya saja, Jono adalah otak yang berada dalam sebuah tabung, sedangkan kita adalah orang normal.
Atau yakinkah kita bukan otak dalam sebuah tabung? Bisa saja, seperti Jono, kita diculik oleh sekelompok ilmuwan dari kelompok riset rahasia Amerika Serikat untuk mempelajari kinerja otak dan cara mengontrol perilaku manusia dari sejak kita kecil.
Permasalahan ini merupakan permasalahan yang dapat dinamakan sebagai “ultra-skeptisism”, dan permasalahan ini telah membayangi banyak orang selama berabad-abad dalam bentuk yang berbeda-beda. Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini?
Mungkin kita bisa menjawabnya dengan mencoba untuk mengaplikasikan jawaban Wittgenstein terhadap skeptisisme mimpi. Skeptisisme mimpi adalah sebuah keraguan yang menyatakan bahwa bisa saja pengalaman kita saat ini adalah mimpi.
Pernahkah Anda mengalami mimpi yang sangat realistis? Anda merasa bahwa Anda sudah bangun, lalu Anda ke kamar mandi dan menggosok gigi Anda, atau mungkin mulai mandi sebelum Anda menyadari bahwa rupanya Anda masih di ranjang Anda.
Skeptisisme mimpi menarik skenario ini ke kehidupan sehari-hari. Bisa saja, saat ini laptop yang sedang kita gunakan, meja yang sedang kita gunakan semua adalah bagian dari mimpi kita. Akan tetapi, bagi Wittgenstein, skeptisisme ini tidak masuk akal.
Seseorang tidak bisa menilai dirinya sedang bermimpi, sebab ketika kita sedang bermimpi, kita tidak memiliki kesadaran yang dibutuhkan untuk membentuk penilaian. Kita sedang tertidur, maka penilaian yang ada hanyalah penilaian semu.
Untuk mengetahui sesuatu, kita harus mengetahui hal yang diluar kita yang kemudian menjadi standar apakah pengetahuan kita benar atau salah. Hal ini mustahil untuk dilakukan untuk mimpi. Kita tidak mungkin “salah bermimpi”.
Kita juga tidak mungkin salah akan sensasi kita sendiri. Pernyataan “aku kira tadi aku merasa sakit di tanganku, tapi ternyata aku salah” merupakan sesuatu yang aneh, sebab kalimat ini adalah kalimat pernyataan tentang diri sendiri.
Akan tetapi, ketika kita menyatakan “aku mengetahui…”, kita menceritakan apa yang kita alami, dan pengetahuan kita dapat salah atau benar tergantung standar objektif diluar kita. Itulah sebabnya hal tersebut dinamakan “pengalaman”--kita “mengalami sesuatu”.
“Aku tahu kereta berangkat jam 7 pagi” merupakan kalimat yang dapat salah atau benar tergantung standar diluar kita. “Aku membayangkan kita pergi ke bulan” tidak dapat benar atau salah, sebab kalimat ini merupakan kalimat pernyataan diri sendiri.
Dari sini dapat dilihat, skeptisisme mimpi dapat diruntuhkan dengan menunjukan bahwa untuk skenario tersebut dapat dimengerti, skenario tersebut bergantung pada penggunaan kata-kata yang berlawanan dengan skenario itu sendiri.
Dapatkah teknik yang sama diterapkan kedalam skenario “Jono dalam tabung”? Mungkin. Untuk menyatakan “aku mengalami sesuatu (aku sedang melihat bola)”, kita harus sungguh-sungguh mengalaminya.
Kata “aku” hanya dapat ada jika kita sungguh-sungguh mengalami sesuatu, bukan hanya “kelihatan sedang mengalami sesuatu”. Karena Jono tidak pernah sungguh-sungguh mengalami sesuatu, Jono tidak bisa menyatakan “aku sedang mengalami…”
Dalam kata lain, tidak ada kata “aku” dalam Jono. Selain itu, Jono tidak bisa memiliki pikiran yang sama seperti kita sebab Jono tidak memiliki perangkat konseptual yang sama seperti kita maupun pengertian kata yang sama seperti kita.
Bagi kita, warna merah merupakan sesuatu yang sungguh ada, sedangkan bagi Jono, warna merah hanyalah sebuah ilusi elektrik. Semua kata yang Jono gunakan memiliki arti yang berbeda dengan kata-kata yang kita gunakan dalam berbahasa.
Oleh karena itu, bagi Jono, “aku adalah otak didalam tabung” merupakan sesuatu yang diluar kemampuannya untuk berpikir. Pertama, tidak ada “aku” seperti yang kita gunakan, dan “otak dalam tabung” berada di luar kemampuan konseptualnya untuk dibayangkan.
“Dia merupakan otak di dalam tabung” mungkin masuk akal, sama seperti “dia sedang bermimpi”. Akan tetapi, “aku merupakan otak di dalam tabung” tidak masuk akal, sama seperti “aku sedang tertidur dan bermimpi”.
Dari sini dapat dilihat, skenario “aku adalah otak dalam tabung” melanggar arti kata-kata yang digunakan skenario itu sendiri, atau bahkan, “dia adalah otak dalam tabung” juga tidak masuk akal.
Sebab, “otak” adalah sesuatu yang mampu melakukan sesuatu (mengorganisir data saraf, mengatur tubuh, menjadi pusat saraf tubuh), dan Jono bukanlah “otak” seperti itu.
Selain skenario ini melanggar arti kata-kata yang digunakan untuk membentuk skenario ini sendiri, skenario ini juga melanggar penggunaan kata-kata yang kita gunakan dalam bahasa kita secara luas.
Makna dari beberapa kata bergantung pada interaksi kita dengan dunia luar, seperti “atas”, “bawah”, “merah”, “tangan” dan bukan lewat deskripsi konseptual atau penjelasan dengan kata-kata lain.
“Otak dalam tabung” menghilangkan interaksi ini dan menghancurkan dasar berbahasa kita sehari-hari. Oleh karena itu, skenario ini menjadi tidak masuk akal, sebab skenario ini melanggar apa yang membuat hidup kita saat ini dapat terjadi.
Meskipun jawaban ini tidak secara langsung membantah skenario tersebut, jawaban ini menunjukan kenapa skenario ini salah dari sumbernya, yakni kesalahan berpikir dan kesalahan dalam penggunaan bahasa.
Apakah kalian setuju dengan hal ini? Apakah Anda berpikir alasan ini kurang baik untuk menyelesaikan skeptisisme ini, atau sudah cukup baik?

Sumber:

1. On Certainty (Ludwig Wittgenstein)
2. Wittgenstein and On Certainty (Andy Hamilton)

Konten oleh Joshua Gabriel
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Logos ID

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!