, 22 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
Linimasa sedang ramai dengan sikap ignoran terhadap Covid-19 dalam obrolan Anji bersama Hadi Pranoto, yg mengaku sebagai profesor. Sebagai awam, bagaimana langkah kita berhati2 dalam memfilter informasi semacam itu?

Jadi Awam yang Bijak Lewat Buku Matinya Kepakaran

- a thread!
Sebelumnya, buku Matinya Kepakaran merupakan hasil tulisan Tom Nichols. Buku ini berangkat dari keresahannya melihat bagaimana orang-orang dari “tak mendapat informasi” menjadi “salah informasi”.
Fenomena tersebut bisa berbahaya karena akan ada orang-orang yang bukan saja percaya hal-hal bodoh, tetapi juga menolak belajar lebih jauh dan tidak mau melepaskan apa yang mereka yakini. Membaca buku ini bisa menajamkan rasa skeptis kita terhadap informasi.
Tom Nichols menyampaikan banyak hal yang bisa menjadi bekal kita menghadapi orang-orang semacam Anji, Hadi Pranoto, maupun Jerinya. Saya akan membaginya dalam tiga poin.
1. Kita Adalah Awam

Bisa saja orang semacam Anji pernah kita temui di kehidupan nyata. Mungkin temanmu, pamanmu, tantemu, atau kakakmu. Mereka punya kesamaan bahwa mereka orang biasa yang merasa dirinya adalah timbunan pengetahuan.
Kenyataannya, kita tidak dapat berfungsi tanpa mengetahui batas kemampuan sendiri dan percaya keahlian orang lain. Dengan arti lain, tidak ada seorang pun yang bisa ahli dalam segala hal.
Kebebasan individu dalam demokrasi menciptakan ruang publik yang berisik. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi pengetahuan yang mapan. Wacana publik kita mengalami perubahan, semua orang menjadi setara. Pandangan pakar menjadi sama baiknya dengan yang lain, termasuk awam.
Kondisi tersebut bisa memberikan rasa percaya diri di dalam diri seorang Anji. Namun, sekaligus bahaya bagi awam yang lain. Oleh karena itu, kita harus menjadi awam yang mau untuk mencari dan tidak meninggalkan rasa skeptis dalam memproses informasi.
Selain itu, ada cara untuk membedakan awam dengan pakar. Kita bisa melihat 4 aspek yang terdiri dari pendidikan, bakat, pengalaman, dan pengakuan rekan sejawat. Langkah netizen yang mencari jejak publikasi Hadi Pranoto, bisa menjadi contoh proses pembuktian kepakaran seseorang
2. Bahaya Bias Konfirmasi

Orang yang tidak mau mengakui kapasitas diri bisa dijelaskan dengan Efek Dunning-Kruger yang mengatakan bahwa semakin bodoh seseorang, maka semakin yakin kalau dirinya tidak bodoh, sehingga sulit menyadari kesalahannya.
Fenomena seperti itu muncul karena seseorang tidak memiliki metakognisi. Metakognisi merupakan kemampuan untuk menyadari kesalahan, dengan mengambil jarak, melihat apa yang sedang dilakukan, lalu menyadari bahwa itu merupakan kesalahan.
Ruang publik yang ramai bisa mempertemukan orang-orang tanpa kemampuan metakognisi yang baik di satu tempat. Ketika sudah seperti itu bisa saja muncul sebuah perdebatan yang hanya bertujuan membuktikan bahwa lawan salah.
Perbedaan pendapat menjadi ajang lempar kontradiksi, factoid acak, dan sumber-sumber tidak meyakinkan. Kita juga memiliki kecenderungan mencari bukti yang sejalan dengan keyakinan kita. Dalam hal ini, tak terkecuali bagi pakar. Akhirnya tercipta debat kusir yang melelahkan.
Perdebatan semacam itu terjadi karena adanya bias konfirmasi pada pelaku perdebatan. Sebenarnya, untuk masalah sehari-hari bias konfirmasi bisa diatasi dengan akal sehat. Namun untuk hal-hal yang lebih rumit, membutuhkan sebab dan akibat, sifat bukti, dan statistik.
Ribet, kan? Makanya ada teori konspirasi yang merupakan hasil dari bias konfirmasi yang ekstrem. Ketika seseorang merasa kesulitan memahami dunia yang rumit dan tidak ada kesabaran untuk memahaminya, ya bukan nggak mungkin akan lebih mudah memberikan omong kosong yang rumit.
3. Hati-hati Bermain Mesin Pencari

Ketidaktahuan kita bisa dikurangi dengan bantuan mesin pencari. Dengan menuliskan beberapa kata, lalu jawaban atas pertanyaanmu tersedia. Internet menjadi ruang terbuka bagi segala macam informasi, baik yang matang maupun masih setengah matang.
Pencarian informasi akan menampilkan hasil sesuai dengan algoritmanya. Ukuran dan volume internet yg besar, memungkinkan adanya informasi buruk yang mengelilingi informasi yang baik. Artinya, 2 jenis informasi tersebut tidak bisa dipisahkan hanya dengan mengandalkan internet.
Kita tidak bisa menganggap sudah melakukan penelitian hanya dengan menuliskan kata kunci di mesin pencari. Alih-alih mengedukasi, banjir informasi yang beragam justru bisa menempatkan kita dari di posisi tidak tahu menjadi keliru.
Semakin banyak mengklik portal informasi, semakin kita merasa sudah mengerti. Padahal kita ada dalam situasi salah mengartikan pengetahuan yg didapat dari luar sebagai pengetahuan internal. Proses bertambahnya pengetahuan seperti ini memberikan tantangan bagi seorang ahli.
Dalam memproses yang ada di internet melibatkan peran aktif kita sebagai pembaca. Tidak seperti ensiklopedi yang merupakan hasil kerja kolektif, pengguna bisa mengawasi setiap entri dan membersihkan kesalahan dan bias. Bermain mesin pencari tidak serta merta membuat kita ahli.
Sebagai bagian dari negara demokrasi, kita tidak bisa meredam hak freedom of speech seseorang. Namun, kita masih punya kendali untuk memilah suara mana yang akan kita dengar. Kita juga perlu mawas diri, menyadari kemampuan diri sendiri supaya tidak menjadi Anji yang lain lagi.
“Kadang-kadang,” tulis Tom Nichols, “manusia perlu berhenti dan merenung, memberi waktu untuk menyerap dan mencerna informasi.”

Sumber: Matinya Kepakaran (Tom Nichols, 2018)
Konten oleh: @afitaasm
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Logos ID

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!