“Hidup ini, hidup yang pernah dan sedang kamu jalani, akan kau jalani sekali lagi, sekali lagi, dan terus selamanya. Tak akan ada yang baru; semua sengsara & bahagia...
Bagaimana kamu akan menanggapi hal ini? Apakah akan jatuh berlutut dan mengutuk setan itu, atau...
Seberapa cukup kau untuk dirimu sendiri, dan untuk hidupmu?"
Amor fati sebenarnya bukan konsep yang baru, konsep amor fati bisa ditemukan dalam tulisan-tulisan filsuf stoikisme Yunani kuno.
Jika hidup kita memang akan terus berulang selamanya, maka kita harusnya mencintai hidup kita sepenuhnya!
Konten oleh @thedamdot
Sumber:
1. The Gay Science, 1882. Friedrich Nietzsche
2. plato.stanford.edu/entries/nietzs…
3. thoughtco.com/nietzsches-ide…