Thread by @logos_id

Mengapa manusia ada? Bagaimana kita dapat hidup bahagia dan bermakna? Kita selalu bertanya tentang hidup, salah satunya moral dan etika. Bagaimana kita menjawab permasalahan ini dengan baik?

Seri #LogosEtika Ep. 1: Filsafat Moral dan Etika

- a thread!

Manusia mempunyai sifat alami untuk mempertanyakan keberadaan manusia itu sendiri. Hal ini pula yang membedakan kita dengan mahluk hidup lainnya.

Apakah semut pernah termenung meratapi nasibnya dan mempertanyakan kerja kerasnya? Atau ada pohon yang galau karena ia tak subur?

Kita itu mahluk hidup yang unik, yang dapat bernalar. Kita sering merenungkan keberadaan kita di dunia, kefanaan diri, dan lainnya.

Perenungan dan pertanyaan kita sepanjang hidup ini merupakan sebuah filsafat paling dasar dan "murni" yang ada.

Jawaban atas pertanyaan kita pun beragam sepanjang jaman. Sejak ribuan tahun lalu, pertanyaan mendasar seperti ini mempengaruhi perkembangan budaya dan agama di dunia.

Filsafat, tak dapat dipungkiri, dengan segala pertanyaannya, berandil besar pada perkembangan budaya tadi.

Pada abad ke-7 sebelum masehi, jauh sebelum Socrates lahir, telah ada beberapa filsuf seperti Heraklitus dan Anaxagoras yang mempertimbangkan susunan dan sifat alam semesta.

"There's a portion of everything in everything" (ada sebagian dari seluruhnya dalam seluruh hal)

Kutipan tersebut dikatakan oleh Anaxagoras, yang kemudian menjadi ide yang bergema selama ratusan tahun dalam perkembangan filsafat. Bertanya, menjawab, mempertanyakannya kembali.

Gagasan tentang sifat alam semesta tersebut secara logis mengarah pada gagasan bahwa semua orang itu terhubung. Kita semua menempati planet yang sama, dan di dalamnya, setiap masyarakat dan negara memiliki perangkat standar perilaku mereka sendiri.

Mengapa standar tersebut diterapkan?

Jawabannya ialah untuk memelihara kedamaian dan menjaga hal-hal tetap berjalan, sehingga beberapa/banyak/semua orang dapat menjalani kehidupan yang berharga dan memuaskan.

Di sinilah cabang filosofis dari filsafat moral berperan.

Filsafat moral adalah filsafat yang bidang studinya tentang moral. Ya, itu penjelasannya. Hahaha.

Filsafat moral berdiri terpisah dari cabang filsafat umum seperti metafisika, epistemologi, etika, filsafat politik, dan estetika.

Kayaknya filsafat moral sering bersinggungan sama etika ya? Tapi sebenarnya mereka berbeda.

Moralitas ialah tentang baik dan buruk yang mengacu pada aturan-aturan di mana tindakan dinilai berdasar bagaimana manusia menumpuk nilai-nilai bersama.

Beberapa hal itu benar, sedangkan beberapa hal lainnya salah. Sementara itu, etika tidak demikian. Etika mengacu pada aturan yang membentuk kode moral tersebut, dan yang juga sebenarnya berasal pada kode moral itu.

Etika ialah tentang penerapan filsafat. Etika berusaha menentukan bagaimana dan mengapa seseorang harus berperilaku dengan cara yang paling bajik.

Pada dasarnya, etika adalah tentang melakukan hal yang benar dengan cara yang bermanfaat bagi individu & masyarakat secara adil.

Dengan kata lain, etika adalah tentang benar dan salah. Apa itu benar dan apa itu salah? Bagaimana kita bertindak pada sisi yang benar dan bukan pada sisi yang salah?

Pertanyaan yang mengawali kajian etika dalam dunia filsafat ini juga akan mengawali seri #LogosEtika!

Thread selanjutnya: Pentingnya Hidup Beretika dan Alasan untuk Menjadi Baik.

Sumber:

1. iep.utm.edu/ethics/
2. Ethics 101 (Brian Boone)

Konten oleh @NathPribady

Dapatkan informasi webinar, kelas, podcast, artikel terbaru (dan tentunya gratis) dari Logos di channel Telegram t.me/logos_id

Kami juga membuka donasi yang digunakan untuk pengembangan edukasi gratis Logos di Kitabisa kitabisa.com/logosid. Terima kasih!