, 18 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
Sangat jelas bahwa etika merupakan konstruksi penting bagi peradaban yang lahir dari kebutuhan dasar manusia untuk memahami dunia. Tetapi, pentingnya itu penting yang seperti apa?

Seri #LogosEtika Ep. 2: Pentingnya Hidup Beretika dan Alasan untuk Menjadi Baik.

- a thread!
Apabila pengetahuan itu mendefinisikan pertanyaan "apa" dalam alam semesta dan filsafat merupakan upaya untuk membuka pertanyaan "mengapa", etika ialah tentang bagaimana "mengapa" itu dilakukan.
Etika juga memberi kita standar, kebajikan, dan seperangkat aturan yang kita gunakan untuk mengarahkan bagaimana seharusnya kita berperilaku (baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu skema yang besar dalam hidup ini).
Sepanjang jaman, banyak filsuf yang berusaha menunjukkan alasan-alasan untuk menjawab pertanyaan, "mengapa manusia dapat dan harus bertindak dengan bajik?"

Jawabannya secara garis besar dapat kita bagi menjadi 5 bagian besar.
1. Syarat untuk Hidup

Merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk bertahan hidup dan berkembang, dan etika ialah bagian dari struktur rumit manusia yang membantu kita menentukan cara terbaik untuk bertindak sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang produktif.
Bertindak dengan bajik membantu memastikan bahwa tindakan kita bukannya tanpa tujuan. Dengan mempersempit luasnya alam semesta menjadi pengalaman kehidupan yang mempunyai makna, tujuan dan kebahagiaan hidup manusia lebih mudah dicapai.
2. Syarat untuk Masyarakat

Untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki reputasi baik, seseorang harus mengikuti kode dan hukum yang mengatur budaya dalam masyarakat. Setiap orang memiliki peran untuk dimainkan, dan jika tatanan sosial rusak, kebahagiaan orang lain terancam.
Etika di sini berperan unntuk membangun hubungan, baik secara individu maupun dalam skala yang besar. Kebaikan itu penting, dan itu membantu menempa ikatan mendasar yang menyatukan masyarakat.
3. Tujuan Agama

Beberapa orang mencoba untuk bertindak dengan cara yang mereka sebut sebagai cara terhormat secara moral, dan mereka mendapatkannya dari petunjuk agama. Hal ini memainkan jenis etika yang disebut teori perintah ilahi (divine command theory).
Orang yang menganut jenis etika ini bertindak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh agama, dan aturan itu berasal dari teks suci atau arahan entitas ilahi. Sementara beberapa agama mengatakan bahwa penting untuk bertindak secara tepat hanya karena itu adalah hal yang (1/2)
(2/2) benar untuk dilakukan, mereka juga memberikan konsekuensi: jadilah orang yang baik, maka kamu akan mencapai surga; kalau jadi orang yang buruk, maka siksaan yang kekal menunggumu.

Dengan kata lain, kita membutuhkan dorongan untuk bertindak secara moral.
4. Kepentingan Pribadi

Beberapa ahli etika (ethicist) percaya bahwa manusia pada akhirnya bertindak atas dasar pelayanan diri sendiri, kita melakukan sesuatu dengan memikirkan kepentingan diri sendiri.
Sudut pandang ini menginformasikan perilaku moral manusia. Seperti ayat "segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka", menjadi baik bisa juga diartikan menjadi pengejaran yang mementingkan diri sendiri.
Oleh karena itu, apabila seseorang berperilaku secara moral, hormat, dan ramah kepada orang lain — untuk alasan apa pun, dan bahkan jika alasan itu dimotivasi oleh kepentingan pribadi — hal-hal baik akan terjadi pada orang tersebut dalam beragam bentuk pula.
5. Karena Manusia itu Baik

Poin terakhir ini merupakan tema utama dalam filsafat moral. Pertanyaan intinya adalah: Apakah manusia etis karena memang harus demikian, atau apakah manusia mengejar kehidupan moral karena tindakan tertentu secara alami baik, atau secara alami buruk?
Sebagai sebuah tindakan, hal ini terjadi dalam gagasan bahwa manusia, pada umumnya, secara alami adalah baik, dan mereka mencoba untuk bertindak sesuai dengan itu.

Maka, kenapa kita perlu belajar untuk hidup dengan baik? Untuk kembali ke natur awal manusia yang baik itu.
Nah, dari sini, kita akan berlanjut ke pemaknaan etika dari filsuf-filsuf yang ada.

Thread selanjutnya: Ketika Socrates Memikirkan Etika

Sumber:
1. iep.utm.edu/ethics/
2. Ethics 101 (Brian Boone)
Konten oleh @NathPribady
Dapatkan informasi webinar, kelas, podcast, artikel terbaru (dan tentunya gratis) dari Logos di channel Telegram t.me/logos_id

Kami juga membuka donasi yang digunakan untuk pengembangan edukasi gratis Logos di Kitabisa kitabisa.com/logosid. Terima kasih!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Logos ID

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!