, 14 tweets, 2 min read
My Authors
Read all threads
“Kalau kita orang Jawa, tetaplah menjadi Jawa sekalipun memeluk Islam.”

Pernahkah kalian mendengar kalimat semacam itu? Kali ini, Logos membahas nativisme dan hibriditas dalam kajian pascakolonial.

- a thread!
Kalimat di atas merupakan ungkapan yang berisi seruan agar setiap orang tidak melupakan asal-usulnya. Ungkapan semacam itu bisa dikatakan sebagai gejala nativisme.
Nativisme adalah istilah dalam psikologi yang mengindikasikan keinginan subjek untuk kembali pada asal-usulnya (native). Para pemikir serta pejuang pascakolonial menggunakan nativisme sebagai alat perlawanan terhadap kolonialisme.
Dengan nativisme, mereka membalikkan hierarki penjajah-terjajah dalam wacana kolonial.

Akan tetapi, tidak semua pemikir dan pejuang pascakolonial antusias dalam menghadapi nativisme. Hal tersebut dikarenakan oleh kecilnya kemungkinan subjek untuk dapat kembali pada asal-usulnya.
Bahkan, bagi siapapun yang sangsi terhadap nativisme, nativisme adalah fetisisme pada masa lalu.

Mengapa upaya kembali pada asal-usul disebut memiliki tingkat keberhasilan yang kecil? Karena subjek atau masyarakat terjajah telah mengidap hibriditas.

Apa itu hibriditas?
Hibriditas (atau hibrida) adalah istilah yang kerap dipakai dalam biologi untuk mengacu pada entitas yang dihasilkan dari perkawinan antara dua jenis yang berlainan.
Dalam konteks pascakolonial, hibriditas mengacu pada subjek yang dibentuk oleh dua kebudayaan (atau wacana) yang berlainan.
Sebagai contoh, acara fashion show yang memamerkan busana ‘muslimah’ lengkap dengan jilbab. Konsep acara fashion show tentu saja tidak lepas dari pengaruh budaya eropa. Selain itu, desain busana serta gaya para model juga merupakan hasil kombinasi budaya.
Hibriditas pada subjek pascakolonial terjadi karena dalam proses kolonisasi, wacana kolonial bernegosiasi dengan wacana lokal.
Karena negosiasi tersebut berjalan dalam waktu yang cukup lama, maka wacana hibrid semacam fashion show busana muslimah telah mengakar cukup kuat dalam diri subjek terjajah.
Kesangsian terhadap nativisme juga diperkuat dengan pertanyaan, ”Apakah pemahaman kita tentang tradisi nenek moyang benar2 murni?” Faktanya, catatan2 perihal nenek moyang ditulis oleh penjajah. Maka dari itu, pemahaman kita tentang nenek moyang tak dapat lepas dari bias kolonial.
Jadi, hibriditas adalah anti-tesis bagi nativisme. Maka dari itu, sebagai sintesis, para pemikir pascakolonial mengajukan sikap menerima terhadap hibriditas subjek terjajah serta menghindari fetisisme pada masa-lalu.
Lebih jauh, para pemikir tersebut menyatakan bahwa tidak setiap hal yang berasal dari bangsa eropa merupakan hal buruk, bahkan dapat dimanfaatkan untuk melawan balik pada penjajah. Salah satu hal yang berarti dari penjajah adalah ilmu kemiliteran.
Sumber:
1. Black Skin, White Masks (Frantz Fanon)
2. Nativism, Nationalism and Liberation in a Postcolonial Context (Haidar Eid & Khaled Ghazel)

Konten oleh @eaxxdr
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Logos ID

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!