Thread by @kisahtanahjawa

WAHANA DUNIA GAIB

A Thread

By Kisah Tanah Jawa

Kenangan masa kecil akan terus membekas hingga saat ini, kejadian yang terjadi pada saat kita masih kecil, tak akan mudah dilupakan begitu saja.

Selalu saja ada potongan-potongan masa kecil yang menyelinap masuk dalam ingatan kita, tentang rasa sedih atau bahagia, yang sering tanpa kita sadari.

Semua itu membentuk kehidupan kita pada saat ini, seperti kenangan masa kecilku, saat mengunjungi salah satu wahana permainan di Semarang.

Memang tidak semua kenangan yang kita punya itu selalu baik, ada juga kenangan-kenangan buruk yang tak bisa dilupakan seumur hidup, seperti yang pernah terjadi kepadaku, aku masih ingat saat peristiwa itu terjadi.

Ada perasaan senang ketika kami mengantri untuk menaiki salah satu wahana permainan, wahana plane tower, wahana berbentuk balon udara yang berputar dengan ketinggian tertentu.

Balon udara itu melaju dengan tenang, berputar-putar dengan pelan, seolah tidak akan pernah terjadi apa-apa, namun saat berada pada ketinggian sekitar 6 meter, balon udara itu tiba-tiba berhenti sesaat.

Sebelum akhirnya mendadak terjatuh, kami terkejut dan menjerit histeris, tubuh kami terbentur keras saat mendarat di permukaan, banyak diantara kami menjerit kesakitan, karena luka serius sampai patah tulang.

Kecelakaan itu tidak pernah bisa kami lupakan, terutama pada diriku sendiri, sejak terjatuh dari ketinggian itu, saat tengah menunggu pertolongan datang, aku merasa ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang terjadi kepada penglihatanku.

Wajah yang tidak aku kenal tiba-tiba bermunculan, wajah yang penuh dengan darah, dengan bentuk yang tidak mengenakkan, mereka mencoba mendekat dari arah toilet umum, berjalan pelan dan tertatih-tatih, seperti zombie yang baru saja mengendus bau manusia.

Kecelakaan itu bisa saja disebabkan oleh gangguan teknis mesin, tapi seolah aku merasa bahwa mereka yang punya wajah menyeramkan itu, ikut merasa senang melihat kami terjatuh, kami ibarat wahana permainan bagi mereka, mereka mencoba datang menghampiri kami.

Seperti kegirangan seorang anak kecil saat datang menghampiri wahana permainan, namun sebelum mereka semakin mendekat, aku sudah dibawa masuk mobil ambulance.

Selama berada di rumah sakit, aku seringkali bermimpi sedang berada di tempat wahana permainan, dalam mimpi itu hanya tampak wahana permainan dengan gemerlap lampu kelap kelip.

Namun tak ada seorang pun yang bermain di dalam wahana permainan, hanya ada aku seorang, anehnya suasana terasa riuh, ramai oleh teriakan bocah-bocah yang kegirangan, namun tak satu pun aku melihat wujudnya.

Hingga akhirnya aku sampai di tempat pemakaman, dan suara keramaian yang sedari tadi ku dengar lambat laun mulai menghilang, digantikan rasa heran ketika tiba-tiba aku menginjak tanah pemakaman.

Suasana berubah menjadi mencekam, saat mereka kembali muncul di hadapan, mereka kembali datang, masih dengan wajah yang menyeramkan, mereka mencoba kembali menghampiriku.

Mimpi itu tidak selesai dalam waktu semalam saja, tetapi selama aku berada di rumah sakit, aku terus bermimpi masuk ke tempat wahana permainan itu, mimpi berulang yang sama persis, sehingga terkadang aku sudah mempersiapkan.

Tentang apa yang mesti aku lakukan, aku mencoba untuk berkomunikasi dengan mereka, aku ingin tahu apa maksud mereka yang selalu datang masuk dalam mimpiku di setiap malam.

Beberapa bulan setelah aku keluar dari rumah sakit, aku menyempatkan diri untuk kembali ke tempat wahana permainan itu, mencoba memberikan ketenangan dari kegelisahan mereka selama ini, sungguh bukan kabar yang menyenangkan, tanpa ada permisi atau izin apapun.

Tempat peristirahatan berubah menjadi tempat keramaian, setelah ditutup kini tempat wahana permainan itu kembali menjadi sepi, kembali seperti pada awalnya, kembali menjadi tempat peristirahatan terakhir.

Kontributor: Deli Putra
Ilustrator: Kakak Day