Thread by @kisahtanahjawa

MENGHIAS RUMAH HANTU

A Thread

By Kisah Tanah Jawa

Bukan seperti mengisi ruangan pada umumnya, tentu saja, karena ini adalah rumah hantu. Tentunya hiasan atau dekorasinya akan dibuat semenakutkan mungkin, hingga kalian akan berpikir ulang untuk menikmati wahana ini.

Itulah yang terlintas di pikiranku saat itu. Aku adalah salah satu staff manager di tempat hiburan yang menciptakan rumah hantu pertama di Semarang kala itu.

Bila hanya melengkapinya dengan semacam properti yang bikin ngeri, itu sudah umum pikirku, ataupun dengan ragam tema yang menurutku akan jadi biasa saja.

Aku ingin ada aura yang berbeda ketika para pelanggan memasuki rumah hantu ini, bisa dengan atmosfer horornya yang melekat atau dengan penampakan-penampakan yang tak kasat mata, tentu saja bukan dari properti yang terpasang.

Tapi bagaimana caraku mengundang makhluk-makhluk tak kasat mata ini untuk singgah dan menjadi aktor dari rumah hantu ini?

Lalu setelahnya, aku berdiskusi dengan beberapa direksi, mereka menerima ide brilianku. Beberapa hari kemudian, kami mengadakan ritual pemanggilan arwah.

Menurutku ini adalah bagian dari menghias rumah hantu versiku, jelas dengan properti, hiasan serta pernak-pernik khas makhluk gaib negri ini.

Oh aku juga memberikan wewangian yang terkesan menyeramkan seperti bau amis darah, bau kentang/ketela busuk juga wangi kembang tujuh rupa. Lalu yang terakhir, tentu saja, ide brilian tentang arwah-arwah sungguhan.

Aku menjumpai beberapa orang pintar di daerahku. Kebanyakan dari mereka tidak menyanggupi karena terlalu riskan bermain-main dengan dunia gaib yang belum tentu bisa diajak kompromi.

Malah beberapa dukun itu menyarankanku untuk tidak melakukannya. Tapi ini adalah gimmick yang bisa membuat rumah hantuku laku keras, kalian tidak akan pernah merasakan pengalaman dihantui dengan perasaan yang sebenarnya bukan?

Seperti kalian jalan-jalan sendirian di kuburan? Perasaan tersebutlah yang akan aku bawa ke rumah hantu ini.

Kemudian setelah mencari-cari, akhirnya kami bertemu Mbah Sapto yang konon tersohor di daerahnya, pedalaman gunung Muria. Beliau memintaku beberapa sesajian untuk dijadikan alat ritualnya. Ia meminta babi hutan.

Pada saat itu juga tim dari divisiku, aku suruh untuk segra mendapatkannya. Karena malam ini menurut Mbah Sapto adalah malam yang pas untuk melakukan ritual, selasa kliwon.

Ketika malam menjelang, saat proses ritual dilakukan, energi-energi yang tertarik ke rumah hantu ini begitu kentara. Sesaat tubuh ini menggigil tanpa hawa dingin yang menyentuh kulit.

Bulu roma pun berdiri, perasaan ganjilpun mulai menyelingkupi. Tak lama, salah seorang timku kerasukan, saat itu terjadi dan hal itu semakin parah. Aku baru menyadari membuat keputusan yang kurasa menyesatkan.

Meskipun demikian, wahana ini harus tetap dibuka bagi para pelanggan yang menggilai kengerian.

Dari perbuatan cerobohku itu, tak hayal wahana ini dijuluki rumah hantu yang paling menyeramkan pada masanya, diiringi kisah-kisah mengerikan yang menyertainya. Hingga kini aku masih dihantui rasa bersalah.

Mungkin arwah-arwah yang bermanifestasi dalam wujud gambar/lukisan dan patung-patung itu, masih menyimpan residual energi hingga kini. Mungkin mereka masih mempertanyakan kenapa mereka dipindahkan ke tempat ini.

Hingga tempat ini kini terbengkalai, mungkin energi negatif di tempat ini malah semakin bertambah. Kalian bisa mampir untuk memastikannya!

Kontributor: Banisrael
Ilustrator: Kakak Day