Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:
Katak bertanya:
"Tuan Siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"
Siput menjawab:
"Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari, tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."
Katak menjawab:
"Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing², hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami para katak".
Dan seketika, ada seekor Elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.
Siput baru sadar, ternyata cangkang yg di milikinya "bukan merupakan suatu beban"... tetapi adalah "kelebihannya".
Renungan: 1. Nikmatilah kehidupanmu, 2. Tidak perlu dibandingkan dgn orang lain. 3. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan.
Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil.
Karena: 1. Bukan ke-BAHAGIA-an yg menjadikan kita ber-SYUKUR tetapi, 2. Ber-SYUKUR-lah yg menjadikan kita ber-BAHAGIA
Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha atau Dahanapura, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang.
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042.
Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya
*PAPUA*
Papua adalah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini.
Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Jaya yang mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat.
*ETIMOLOGI*
Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa asing dengan masyarakat Papua,
termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai nama Papua.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea).
Ahok mulai bongkar borok Pertamina, semenjak Ahok diangkat jadi Komut Pertamina, Ahok bertekad jaga Pertamina dari korupsi. Semenjak Ahok jadi Komut Pertamina, Ahok kembali menunjukan ketegasannya dengan memberikan peringatan keras
Dan Ahok mengatakan koruptor di Pertamina tidak bisa bergerak bebas.
Ahok memberikan peringatan keras kepada jajarannya untuk tidak melakukan korupsi, lalu Ahok pasang pengintai KPK di Sesdekom (Sekretaris Dewan Komisaris). Ahok mengatakan pihaknya telah bekerja sama dgn KPK,
MOU dengan KPK, adapun kerjasama itu terwujud dengan menempatkan orang KPK di Sesdekom dan KPK setiap saat bisa meminta data.
Ahok juga mengatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dgn PPATK untuk melacak koruptor ditubuh pertamina.
Prabu Geusan Ulun (1580-1608 M) dinobatkan untuk menggantikan kekuasaan ayahnya, Pangeran Santri. Beliau menetapkan Kutamaya sebagai ibukota kerajaan Sumedang Larang, yang letaknya di bagian Barat kota.
Wilayah kekuasaannya meliputi Kuningan, Bandung, Garut, Tasik, Sukabumi (Priangan) kecuali Galuh (Ciamis). Kerajaan Sumedang pada masa Prabu Geusan Ulun mengalami kemajuan yang pesat di bidang sosial, budaya, agama, militer dan politik pemerintahan. Setelah wafat pada tahun 1608,
putera angkatnya, Pangeran Rangga Gempol Kusumadinata atau Rangga Gempol I, yang dikenal dengan nama Raden Aria Suradiwangsa menggantikan kepemimpinannya.
#sejarah sunda garis Besar
Bagian (3)
▪Pemerintahan berdaulat
Prabu Agung Resi Cakrabuana (950 M)
Prabu Agung Resi Cakrabuana atau lebih dikenal Prabu Tajimalela dianggap sebagai pokok berdirinya Kerajaan Sumedang.
Pada awal berdiri bernama Kerajaan Tembong Agung dengan ibukota di Leuwihideung (sekarang Kecamatan Darmaraja). Beliau punya tiga putra yaitu Prabu Lembu Agung, Prabu Gajah Agung, dan Sunan Geusan Ulun.
Berdasarkan Layang Darmaraja, Prabu Tajimalela memberi perintah kepada kedua putranya (Prabu Lembu Agung dan Prabu Gajah Agung), yang satu menjadi raja dan yang lain menjadi wakilnya (patih). Tapi keduanya tidak bersedia menjadi raja.