Dear all, sambil pantau-pantau protes thd omnibus, kita bantu petani kopi di Papua yuk. Jadi cerita ini awal mulanya dari opini aku di Jakpost, tentang diskriminasi ras di Papua. Salah satu pembaca ngontak aku via LinkedIn #KawanDogiyai
Dia ini Tionghoa juga. Dia bilang, aku pengen bantu. Lalu aku sambungin ke petani kopi di Dogiyai, secara orang ini udah punya usaha kopi di AS. Waktu itu aku ga ekspektasi apa-apa. #KawanDogiyai
Eh ga lama, jadi tuh usaha sosialnya. Aku bantu ngobrol aja sih, tapi bener-bener terharu deh lihat pertemuan mereka. Ini tujuh anak muda yang buka usaha Belift Dogiyai dan para petani Dogiyainya. Ini real pic ya gaes, bukan maen comot. #KawanDogiyai
Jadi tim Belift Dogiyai bekerja tanpa dibayar dan kisah mereka masuk halaman pertama Kompas loh, pada 1 Oktober kemarin. Ini tautan beritanya: kompas.id/baca/ekonomi/2…
Melalui cerita perempuan muda Dogiyai bernama Meeka yang disajikan di Instagram @belift.dogiyai, mereka menjual 500 kg hasil panen dari para petani di kabupaten Dogiyai, sebuah kabupaten di wilayah adat Mee Pago di Papua.
Sampel dari hasil panen ini sudah melalui Q-Grader dan berhasil mencapai skor premium. Tetapi untuk tembus pasar AS, kopi Dogiyai ini perlu beberapa poin lagi, yang bisa dicapai dengan membeli beberapa fasilitas seperti gudang dan pengering.
Petani Dogiyai ini binaan Hanok Herison Pigai dari Yayasan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat (YAPKEMA). Belift menjualnya dalam 2.000 kemasan eksklusif kopi premium melalui Tokopedia.
Seluruh laba dari penjualan ini, kira-kira Rp 75 juta, akan diberikan pada petani kopi Dogiyai untuk membeli fasilitas gudang dan pengering. Harga kopi ini sedikit lebih tinggi ketimbang kopi premium lain karena Belift membeli dengan harga yang adil dan pantas ke petani.
Selain itu ongkos kirim biji kopi dari Dogiyai ke roaster di Surabaya lumayan tinggi. Tapi jangan khawatir, seluruh laba akan kembali pada petani yang akan mengupayakan agar rasa kopi di panen mereka berikutnya lebih enak lagi. #KawanDogiyai
Saya dan suami @yudiahta sudah membuka bungkus kedua karena kami minum kopi saban hari. Kami suka kopinya. Kata teman-teman rasa kopinya memang “soft” dan ada rasa teh, sesuai apa kata Q-Gradernya. #KawanDogiyai
Silakan coba dulu, kalau suka beli lagi, sekalian dua, karena setelah 2.000 bungkus habis, harus menunggu panen berikut.
Mari follow @belift.dogiyai di Instagram dan beli kopi di: tokopedia.com/goodwillcoffee…
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Semalam dan hari ini narasi masuk babak II. Setelah narasi yang protes=penyebar hoax/belum baca, babak II adalah pendemo=perusuh. Keduanya bertujuan menggerus kredibilitas protes dengan menyerang karakter yang bicara. #OmnibusLaw
Dlm demokrasi tugas rakyat, juga pers, adalah hold power accountable. Maka rakyat dan pers ckp lapor fakta vandalisme, krn itu jelas tindak pidana yang dlm preseden sblmnya akan segera ditangani polisi.
Hold power accountable bukannya terus-terusan mengingatkan polisi bahwa bakar2an itu salah, itu jelas salah, ga usah debat. Hold power accountable dgn mengingatkan "power", dlm kasus kali ini polisi, untuk menangkap dan menertibkan sesuai prosedur.
Saat ini ada perang narasi mengenai UU Ciptaker. Pihak pembela (pemerintah) menyebar narasi bahwa yang mengkritik UU sepanjang 905 halaman ini sebagai pihak yang belum baca dan terburu-buru ngomong. #OmnibusLaw
Lalu pembela UU ini menyebarkan informasi yang ditampilkan sebagai kebenaran satu-satunya dan counter atas hoax. Lalu masyarakat jadi bingung: jadi yang benar mana? #OmnibusLaw
Para pembela ini jumlahnya banyak dan sangat aktif di media sosial, dengan konten2 yang dipersiapkan dengan matang untuk membuat bingung banyak orang. Kalau yang kritik diminta hati-hati, saya kira yang bela pun perlu hati-hati membela. #OmnibusLaw