Di balik brutalitas aparat kepolisian dalam menangani massa aksi, berapa harga outfit yang selalu mereka gunakan utk memukul dan menembak gas air mata kepada massa aksi itu?
MAHAL. Semuanya tentu bersumber dari dana (pajak) rakyat.
Pembahasan dan pengesahan Omnibus Law yg super kilat - senyap, terdapat sejumlah aktor yang bermain, tersebar di Satgas dan Panja DPR UU Cilaka. Orang-orang ini terafiliasi ke sejumlah bisnis tambang & energi.
Puan Maharani. Ketua DPR RI periode 2019/2024, sekaligus Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan ini, tak lepas dari kepentingan bisnis tambang dan migas.
Jejak Puan terlacak dg mudah melalui bisnis suaminya, Happy Hapsoro.
Jalan terjal perjuangan nelayan Kodingareng: Berhadapan dg pemerintah yang masa bodoh, perusahaan yang rakus, dan aparat keamanan yang brutal dan represif.
Full video
"Di situ alasannya mau silaturahmi, ternyata masuk ke rumah warga yang dia cari. Sampai bongkar lemari, katanya cari baju warga yang dipakai aksi,"
Seorang sumber yang mengetahui proses perizinan tambang PT Banteng Laut dan PT Nugraha mengatakan jika 2 perusahaan itu mendapat karpet merah dr Gubernur Sulsel, @nurdinabdullahh
Gubernur Nurdin sempat menekan bawahannya utk mempermudah perizinan PT Banteng Laut dan PT Nugraha.
Baca laporan lengkapnya di majalah Tempo (@temponewsroom): Mantan Anggota Tim Sukses Gubernur Sulawesi Selatan Diduga Berada di Belakang Proyek Penambangan Pasir majalah.tempo.co/read/hukum/161…
[1] Nelayan pulau Kodingareng hidup susah setelah penambangan pasir dimulai, [2] Pertengkaran suami istri kerap terjadi karena kesulitan keuangan, [3] Penduduk pulau turut menjadi korban dikriminalisasi.
PT Arutmin telah mengklaim sepihak lahan milik masyarakat di Site Setui seluas 30 ha. Aktivitas perusahaan ini sebabkan kekeringan dan perubahan warna sungai Salajuan menjadi hitam. Warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, pendapatan pun menurun. jatam.org/2019/07/23/33-…
Selain berhadapan dg aparat keamanan yang represif, ribuan nelayan penolak tambang di Kodingareng, jg berhadapan dg kepentingan para pemilik/pemegang saham perusahaan tambang.
Para pengusaha itu, pernah menjadi Timses pasangan Nurdin Abdullah - Andi S. Sulaiman pd Pilgub 2018.
Dari total 12 pemegang konsesi tambang yang beroperasi di perairan Takalar, dua di antaranya adalah PT Banteng Laut Indonesia dan PT Nugraha Indonesia Timur.
Pemilik/pemegang saham di dua perusahaan ini tercatat punya relasi yang dekat dengan gubernur Sulsel.
PT Banteng Laut Indonesia -- pemilik konsesi, tempat Boskalis Internasional Indonesia menambang pasir -- pemilik/pemegang sahamnya: Akbar Nugraha (Direktur Utama), Sunny Tanuwijaya (Komisaris), Abil Iksan (Direktur), & Yoga Gumelar Wietdhianto.