Yang Bersama di belakang Sayyidah Hubabah Fathimah Az-Zahra Melintasi Shirat
Saat di dunia Sayyidah Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah saw menjaga pandangannya
Maka Allah swt memuliakan beliau disaat mana beliau ingin melintasi jembatan Sirath terdengar seruan berkata:
"Tunduklah pandangan kalian karena Fathimah binti Rasulullah SAW akan akan melintasi Sirath."
Pertanyaannya :
Apakah beliau melintasinya sendiri..?
Para Ulama'berpendapat :
Tidak, beliau tidak akan melintasi sendiri, di belakang beliau akan ada rombongan yang besar sebuah kafilah, yaitu para kaum wanita yang dulu mengikuti jejak Sayyidah Fathimah Az-Zahra Al-Bathul
Siapakah kaum wanita itu?
Mereka yg berpakaian seperti Sayyidah Fathimah Az-Zahra, yg ta'at kepada suami, yg menjaga aurat dengan sempurna
Somoga saudarku semua termasuk daripada rombongan wanita-wanita yang melintasi jembatan sirath bersama sayyidaah Fathimah
Qobul ya Raab🤲🏿
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Cara Sayyidah Fatimah Az-Zahra Memohon Maaf kepada Suaminya
Keta'atan Sayyidah Fatimah Az-Zahra kepada suaminya Sayyidina Ali, menyebabkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat derajatnya.
Sayyidah Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka
Tidak pernah meminta-minta hingga tidak menyusah-nyusahkan suaminya. Meski begitu, kemiskinan tidak menghalangi Sayyidah Fatimah Az-Zahra untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan.
Pernah suatu hari, Sayyidah Fatimah Az-Zahra telah membuat Sayyidina Ali terusik hati dengan kata-katanya. Menyadari kesalahannya, Sayyidah Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali.
Dikatakan :
Bahwa orang yang selalu konsisten Sholat qobliyah Subuh membaca dua alam, maka dia tidak akan bertemu dgn kejahatan, keburukan,
atau marabahaya sama sekali pada hari itu (hari² yang dilaluinya).
Karenanya dikatakan
Siapa yg Sholat Qobliyah Subuh dgn ayat alam dan alam, maka seharian itu dia tidak akan terkena keburukannya alam
(penyakit, kecelakaan dan hal2 yg kita tdk sukai)
Sayyidah Fathimah Az-Zahra as ketika sedang sakit diambang kematian,
maka Asma bintu Umais datang berkunjung untuk menjenguknya.
Pic; tempat kelahiran Sayyidah Fatimah Az-Zahra
Maka Fathimah berkata untuk Asma ra :
“Wahai Asma, aku begitu malu ketika harus keluar di esok hari di hadapan para lelaki (ketika aku telah meningal) dan tubuhku dibawa diatas peti mati”.
Peti mati ketika itu, hanyalah sebuah kayu datar yang terbuka.
Dan Tubuh mayyit yg sudah tertutup oleh kain kafan akan diletakkan diatasnya dan ditutup lagi dgn sebuah kain sebagai tambahan
Fathimah sangat malu & sedih ketika tubuhnya akan terbentuk oleh kain kafan, Beliau tdk ingin ada seorang lelaki dapat
melihat bentuk & lekuk tubuhnya.
Semakin Jauh engkau Melangkah Untuk Usaha Dakwah Agama Allah Semakin Dekat Tempatmu Dengan Rasulullah saw di SyurgaNya
Kisah Abu Dzar Al Ghifari Raziallahu’anhu
Suatu Hari Rasulullah SAW Katakan Kepada Abu Dzar: “Wahai Abu Dzar Pergilah Berdakwah”
Kemudian Rasulullah Katakan Lagi:
“Wahai Abu Dzar jika Engkau kembali nanti Engkau tidak akan berjumpa lagi denganku,
Tetapi Engkau akan menjumpai kuburku”
Abu Dzar katakan kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, Izinkanlah aku tetap tinggal disini agar aku dapat berkhidmat padamu di akhir-akhir usiamu”
Suatu hari khalifah 'Umar bin Khatab ra menyewa unta untuk membesuk sahabatnya.
Tanpa disadarinya sorban Sayyidina Umar ra tersangkut pohon dan terlepas.
Ketika diberitahu sorbannya jatuh, Umar bergegas turun dari untanya dan lari mengambil sorbannya,
lalu cepat-cepat menaiki kembali untanya
Sang pemilik unta berkata;
"Kenapa kau tidak putar saja untanya untuk kembali kebelakang sedikit untuk mengambil sorbanmu wahai khalifah?"
Sayyidina Umar ra berkata dengan tersenyum;
"Sebab unta ini akadnya aku sewa untuk pergi dari rumahku menuju rumah sahabatku. Tidak ada perjanjian balik sebentar untuk keperluan lain."
Al-Imam Abdurrahman bin Abdus Salam Ash-Shafuriy Asy-Syafi'i (wafat tahun 894 Hijriyah/1489 Masehi) Rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais
Apabila wanita haid selesai haidnya, maka hendaknya ia mandi maka Allah akan memberikan ampunan bagi dosa-dosa yang ia pernah lakukan baik dosa kecil maupun besar dan Allah perintahkan malaikat untuk tidak mencatat dosa-dosanya sampai haid yang akan datang,
diberikan pahala 60 org yg syahid, dibangunkan kota di dalam surga, setiap rambut yg ada di kepalanya bercahaya, bila ia meninggal dalam keadaan haid berikutnya dicatat seperti org yg mati syahid. Masa-masa haid yg dialami seorang perempuan menjadi penggugur dosa-dosanya yg lalu