Semakin Jauh engkau Melangkah Untuk Usaha Dakwah Agama Allah Semakin Dekat Tempatmu Dengan Rasulullah saw di SyurgaNya
Kisah Abu Dzar Al Ghifari Raziallahu’anhu
Suatu Hari Rasulullah SAW Katakan Kepada Abu Dzar: “Wahai Abu Dzar Pergilah Berdakwah”
Kemudian Rasulullah Katakan Lagi:
“Wahai Abu Dzar jika Engkau kembali nanti Engkau tidak akan berjumpa lagi denganku,
Tetapi Engkau akan menjumpai kuburku”
Abu Dzar katakan kepada Rasulullah:
“Wahai Rasulullah, Izinkanlah aku tetap tinggal disini agar aku dapat berkhidmat padamu di akhir-akhir usiamu”
Rasulullah kembali berkata kepada Abu Dzar:
“Wahai Abu Dzar pergilah berdakwah,
Semakin jauh Engkau melangkahkan kakimu untuk Dakwahkan Agama Allah, akan semakin Allah Ta`ala dekatkan duduk kita di Syurga nanti”
Abu Dzar pun prg, setelah melangkah beliaupun menoleh kebelakang utk melihat Rasulullah
tapi Beliau SAW palingkan wajahnya
Kemudian Abu Dzar pun melangkah lg, beliau berhenti sejenak dan menoleh kembali nak melihat Rasulullah tapi Rasulullah palingkan wajahnya untuk Kedua Kali
Abu Dzar pun melangkah lagi, kemudian beliau berhenti untuk ketiga kali menoleh kebelakang Karena ingin melihat Rasulullah utk terakhir kali, tapi tetap Rasulullah memalingkan wajahnya
Masya Allah
Kemudian Abu Dzar berbalik dan terus
melangkah tanpa menoleh lagi kebelakang.
Dan pada saat Itu Rasulullah SAW berkata kepada sahabatnya;
“Jika pada saat itu pandangan mata Abu Dzar bertemu dengan pandangan mataku, maka pecahlah dada Abu Dzar karena menanggung kerinduan yang mendalam kepadaku”
Masya Allah Sami’na Wa Atho’na
Seperti itulah kecintaan para Sahabat kepada Kanjeng Nabi SAW mereka enggan berpisah jauh karena tak sanggup menahan rindu, tapi tetap ta’at pada perintah Rasulullah SAW
Sallu ala Nabi
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Suatu hari khalifah 'Umar bin Khatab ra menyewa unta untuk membesuk sahabatnya.
Tanpa disadarinya sorban Sayyidina Umar ra tersangkut pohon dan terlepas.
Ketika diberitahu sorbannya jatuh, Umar bergegas turun dari untanya dan lari mengambil sorbannya,
lalu cepat-cepat menaiki kembali untanya
Sang pemilik unta berkata;
"Kenapa kau tidak putar saja untanya untuk kembali kebelakang sedikit untuk mengambil sorbanmu wahai khalifah?"
Sayyidina Umar ra berkata dengan tersenyum;
"Sebab unta ini akadnya aku sewa untuk pergi dari rumahku menuju rumah sahabatku. Tidak ada perjanjian balik sebentar untuk keperluan lain."
Al-Imam Abdurrahman bin Abdus Salam Ash-Shafuriy Asy-Syafi'i (wafat tahun 894 Hijriyah/1489 Masehi) Rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya Nuzhatul Majalis Wa Muntakhabun Nafais
Apabila wanita haid selesai haidnya, maka hendaknya ia mandi maka Allah akan memberikan ampunan bagi dosa-dosa yang ia pernah lakukan baik dosa kecil maupun besar dan Allah perintahkan malaikat untuk tidak mencatat dosa-dosanya sampai haid yang akan datang,
diberikan pahala 60 org yg syahid, dibangunkan kota di dalam surga, setiap rambut yg ada di kepalanya bercahaya, bila ia meninggal dalam keadaan haid berikutnya dicatat seperti org yg mati syahid. Masa-masa haid yg dialami seorang perempuan menjadi penggugur dosa-dosanya yg lalu
Suatu saat, Raja Nebukadnezar datang ke Baitul Maqdis dari negeri Syam. Dia membunuh orang-orang Bani Israil dan merebut secara paksa kota Baitul Maqdis serta menawan banyak orang dari mereka
Di antaranya yg ditawan adalah Nabi Danial as
Sebelumnya, Raja ini didatangi oleh para ahli nujum (peramal) dan orang-orang cendekia saat itu.
Mereka mengatakan kepadanya, “pada malam ini, akan dilahirkan seorang bayi yang
nantinya akan menghinakan dan menghancurkan kerajaanmu.”
Maka Raja itu bersumpah,
“Demi Tuhan, tak ada seorang bayi pun yang lahir pada malam itu kecuali akan aku bunuh.”
(Maka mereka membunuh semua bayi yang lahir) kecuali Danial as
mereka membawa dan membuangnya ke hutan yang terdapat singa di dalamnya.
LIMA CARA MENGUKUR DIRI AGAR BERSIKAP TAWADHU/RENDAH HATI
Sikap sombong sangat dilarang agama karena sombong merupakan salah satu sifat setan
Karena itu, perlu latihan mengukur kemampuan diri sendiri agar tidak terjebak dalam kesombongan
Lima cara untuk mengukur diri agar bersikap tawadhu seperti yang tertuang dalam kitab Bidayatul Hidayah, karangan Imam al-Ghazali
Berikut lima resep agar bisa tawadhu
1. Apabila engkau melihat orang yang masih muda, maka katakan dalam hatimu, 'Orang ini belum banyak durhaka kepada Allah sedangkan aku sudah banyak durhaka pada Allah. Tidak diragukan lagi orang ini lebih baik dariku.
KAPAN KITA MENGENAL SESEORANG.?
Ada seorang laki-laki berkata kepada Sayyidina Umar bin Khatab: “Sesungguhnya si fulan itu orangnya baik”
Lalu Umar ra bertanya: “Apakah kamu pernah bersafar bersamanya ?”
Lelaki: “Belum pernah”
Umar: “Apakah kamu pernah bermu’amalah dengannya ?”
Lelaki: “Belum pernah”.
Umar: “Apakah kamu pernah memberinya amanah ?”
Lelaki: “Belum pernah”.
Umar: “kalau begitu kamu tidak punya ilmu tentangnya. Barangkali kamu hanya melihat dia saat shalat di masjid”
Mengapa Umar mempertanyakan tiga perkara ini ?
Karena dengan safar, kita dapat mengetahui karakter dan watak seseorang yang sesungguhnya
Ada beberapa kutamaan Jabal Uhud. Pertama, Jabal Uhud merupakan gunung yang ada di surga. Jika ingin melihat bukit yang ada di surga, maka berziarahlah ke Bukit Uhud sebagaimana Nabi SAW pernah bersabda:
“Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga." Demikian hadis riwayat Al-Bukhari.
Kedua, Rasulullah SAW mencintai Jabal Uhud
"Gunung Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya," demikian hadits riwayat Al Bukhori
Jabal Uhud pernah bergetar ketika Nabi Muhammad SAW berjalan di atasnya bersama Sayyidina Abu Bakar, Umar dan Utsman RA.