3-GREEN SPACES HOUSE
🇻🇳 Dong Nai, Vietnam
👷 A Boom Design Office
🏡 94 m²
—ulasan singkat—
Sebetulnya ini adalah konten bulanan yang gue publikasiin empat bulan terakhir di instagr.am/arsiteg.id (difollow pls!)
Supaya nggak sia-sia, gue publikasiin lagi aja. Seumpama rame, gue bakal bikin pembahasan rumah tapak <100 m² secara rutin.
Milenial, mari berkhayal!
Rumah ini lahannya trapesium memanjang. Lebar 4.4, sisi terpanjangnya 23, sisi pendeknya 19 meter.
Di lahan segitu, cukup untuk satu kamar, satu kamar mandi, dapur dan ruang tengah, serta tiga area terbuka.
Cocok buat tempat hidup dua orang dewasa dan satu kocheng.
Virtual tour dimulai dari bagian depan rumah.
Area depan ini isinya tanaman dan perkerasan buat parkir. Parkirannya juga nggak muat mobil, tapi Nmax masih masuk lah ya.
Pagarnya juga biasa aja. Bikin rumah ini nggak mencolok dari sisi jalan.
Masuk rumah, langsung ketemu dua hal yang fungsional: rak sepatu biar nggak berantakan plus sink buat cuci tangan abis dari luar rumah.
Area dapur di bagian depan juga kayaknya pas. Masih kena cahaya matahari, buang udara panasnya juga gampang.
Geser lagi ke bagian dalem rumah, ada area bersama yang terang benderang karena kena cahaya matahari dari taman tengah.
Muat untuk konfigurasi meja makan, penyimpanan, dan area kerja. Selain itu, material lantai-dindingnya juga nggak kebanyakan warna, jadi nggak berasa sempit.
Berjemur memandang langit setelah umbah-umbah.
Di area belakang, ada dua pintu:
Pintu menuju kamar dan toilet.
Kamarnya langsung dapet udara dari dua sisi jendela. Nggak berasa sumpek jadinya.
Kamar mandi di belakang rumah.
Wow, apaan tuh di halaman paling belakang?
Ini sih yang bikin pengen nge-share rumah ini. Ada kolam-kolamannya!
Bisa berendem air panas abis kerja sambil melihat bintang, yaaa... meski bahaya juga sih kalo seterbuka gitu, bisa lah dimodifikasi dikit.
Kalo lagi iseng juga bisa diisi ikan, jadiin kolam terapi kaki, bisa.
View dari pancuran ke arah kamar
C H I L L
Mandi-mandi rasa thread "airbnb instagrammable di Jogja"
Mari sama-sama berjuang biar tabungannya berlipat, bisa kebeli tanah dan bikin rumah kayak ginian.
Daripada 600 juta++ cuma kebeli apartemen milenial tipe studio 20 m² ye kan?
🏃♂️💨
Mau meledug tapi senang. Nemu fakta baru tentang Batavia era 1800-an yang belum pernah gue ketahui sebelumnya.
Yang paling berat emang baca dokumen 1900-an ke bawah.
Mana tulisannya keriting huruf indah, dibacanya susah, diterjemahin Google Translate bunyinya aneh, pas konfirmasi ke anak Sastra Belanda, katanya bahasa jadul emang beda sama yang sekarang.
Haddddddaahhh, yok bisa yok.
Sebetulnya gue ngambil time frame 75 tahun doang sih, alhamdulillah-nya dokumennya udah kekumpul banyak.
Berhubung kajian historiografi ya monmaap aja neh monmaap, mundurnya tetep kudu ke 300 years ago once upon a time ada sebuah bintang yang bersinar terang di hatimu.
Nama West Java diperkenalkan oleh Belanda yang pada tahun 1926 membagi Jawa jadi tiga provinsi:
Provincie West Java, Midden Java, Oost Java. Setelah merdeka, nama ini diterjemahin menjadi Jawa Barat.
Kalo Provinsi Sunda kan suku banget ya, coba Pasundan, kayak negara RIS dulu.
#BANDUNG210
21 Trivia tentang Kota Bandung dan Tips-tips Berfaedah Lainnya.
(Barangkali berguna sewaktu-waktu. Ke Bandungnya kapan? Nggak tau. Tandain aja dulu).
1. Naik kereta aja
Sebelum pandemi, yang namanya ke Bandung itu suka macet banget.
Daripada stres, mending naik kereta. Bisa nyantai, ke toiletnya gampang, turunnya pun langsung di pusat kota.
Ohiya, pesen kereta yang pagi ya biar bisa ngeliat pemandangan seger bumi Priangan.
2. Hijau-kuning-biru di mana2
Begitu nyampe, jangan heran kalo ngeliat tiga warna ini di banyak tempat. Bukan, ini bukan bendera Sunda Empire. Ini bendera Bandung, identitas sejak 1953.
Hijau berarti kemakmuran dan kesejukan. Kuning, kesejahteraan dan keluhungan. Biru kesetian.