Awalnya dia yg menuduh jika Raja Saudi dan Erdogan saudara kembar dalam kekafiran. Menuduh kami sebagai Mur'jiah, penyembah Fir'aun, keledai dungu dan laqob2 buruk lainnya hanya karena kami menyerukan unmat untuk tidak memberontak terhadap penguasa.
Menta'ati mereka dalam hal yg ma'ruf dan mengingkari mereka dalam perkara munkar. Menasehati mereka dgn hikmah, bersabar atas kezholiman dan istiqomah diatas Iman.
Giliran disentil dikit pemahaman khurujnya dia teriak, dan tidak terima sambil menantang mubahalah via medsos.
Silahkan kirim alamat anda. Kita tegakan hujjah pada perkara yg masing2 kita yakini kebenarannya sebagaimana Ibnu Abbas Rodhiallahu anhu mendatangi gembong kalian.
Kenapa anda takut dan bersembunyi jika anda meyakini kebenaran dari apa yg kau bawa ?.
Apakah kebenaran akan muncul dari manusia2 yg takut cahaya rembulan dan sinar matahari hingga nyaman dikegelapan sambil memprovokasi ummat untuk berontak atas nama jihad ?
Mengapa kau giring ghiroh ummat yg lemah dari sisi kukuatan dan miskin amal ini untuk berontak ?
Tidak kah kau timbang sisi maslahat dan mafsadahnya ?
Afwan akh, setelah ini nnti saya fikir kembali apa manfaat melayani anda. Terkecuali jika anda sudi mengirimkan alamat dan kita diakusikan secara face to face.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Untuk memahami perkara ini, kita harus memahami arti bid’ah secara benar.
Berikut ini definisi bid’ah menurut para Ulama. Definisi bid’ah yang dimaksud disini adalah arti bid’ah menurut istilahi syar'i, bukan arti bid’ah menurut lughowi.
Berikut ini penjelasan bid’ah
menurut para Ulama ;
Jangan terkagum-kagum dgn ketabahan dan keteguhan para khariji. Kalau khariji jaman ini teriak doang cinta syahid tapi takut mati, maka khariji dulu saat di eksekusi para shohabat masih baca Qur'an dalam keadaan mengalir darah dari matanya.
Sebagaimana di ceritakan oleh Al Imam Ibnul Jauzi rahimahullah :
"Ketika khalifah Ali bin Abi Tholib telah wafat, maka diseretlah seorang khariji yg bertindak sebagai pelaku pembunuhan bernama Ibnu Muljim untuk di eksekusi.
-Maka Abdullah bin Ja'far memotong kedua tangannya dan kakinya, tapi dia tidak berteriak dan berbicara sedikitpun. Kemudian matanya dipaku dengan paku panas, dia juga tetap tidak berteriak, bahkan dia membaca surah Al 'Alaq sampai habis dalam keadaan mengalir darah dari matanya.
Karena para ma’mum tidak melihat orang lain yang lebih baik dan utama dari imam tadi mereka tidak mau diimami oleh orang lain. Setiba di Madinah mereka menemui Rasulullah ﷺ dan menceriterakan hal itu kepada beliau.
‘Hai, fulan, apa sesungguhnya yang membuatmu tidak mau menuruti permintaan teman-temanmu dan terus menerus
membaca surat Al-Ikhlas pada
setiap rakaat’ ?
Imam tersebut menjawab :
‘Ya Rasulullah, aku sangat mencintai Surah itu’.
Beliau ﷺ . berkata :
'Kecinta’anmu kepada Surah itu akan memasukkan dirimu ke dalam surga’ “..
* Rasulullah mengatakan Orang
yang jadi imam tersebut akan
dimasukkan ke Surga karena
perbuatannya itu.
Berhati-hatilah dari akun2 berpaham khariji semisal @ibnhnff dan rekan2nya yg gemar mentakfir dengan memanfaatkan situasi dan kondisi di negeri ini.
Jangan termakan dengan provokasi atas nama jihad dari kalangan ruwaibidha yg tidak diatas ilmu.
Ulama hanif telah menjelaskan penyimpangan2 aqidah takfir mereka dalam mengkafirkan kaum muslimin.
Sungguh merekalah al ashagir yg diberitakan As Salaf dari ummat ini.
Menyeru kaum muslimin untuk mengangkat senjata melawan penguasa atas nama jihad.
Yg bahkan seruan itu mereka tetiakan dari bilik2 kamar mereka karena ketakutan mereka, tanpa mempertimbangkan maqashidh asy-syar'iyyah sebagaimana yg dijelaskan oleh para 'ulama sunnah.
Sunnah Taqririyah adalah ; Diamnya Rasulullah ﷺ , tidak mengingkari atau melarang suatu perkara yg dilakukan oleh shohabat. Apakah perkataan atau perbuatan, baik dilakukan dihadapan Rasulullah ﷺ atau tdk, namun beritanya sampai kepada beliau.
Perbuatan yang dilakukan para
Sahabat Rasulullah ﷺ dan didiamkan tidak dilarang atau diingkari oleh Rasulullah, maka perbuatan para Sahabat Rasulullah tersebut menjadi
SUNNAH.