Mengenali beberapa tokoh yg mempunyai kesamaan nama, nmn berbeda baik dari sisi aqidah serta manhajnya.
Ini penting, agar kita mengetahui dan tdk salah dalam mengambil rujukan ketika nama mereka disebut utk kemudian dijadikan hujjah.
Di mulai dari :
~At-Tirmidzi~
Pertama ;
✅ Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa as-Sulami at-Tirmidzi. Dan beliau memiliki nama kunyah Abu ‘Isa.
Beliau adalah ahlul hadits dan termasuk salah satu Imam Kutub As-sittah dan termasuk juga dalam Imam Kutub At-Tis'ah.
Kedua :
❌ Jahm bin Shofwan At-Tirmidzi.
Pendiri sekte ahli Kalam yg menisbatkan diri kepada Islam, memiliki ideologi dan aqidah tersendiri, yg menyelisihi aqidah orang2 yg menapaki jalan para As Salaf Ash-Shalih, terutama yg berkait nama2 dan sifat2 Allah.
Berasal dari Khurasan dan muncul pada abad kedua Hijri. Awalnya dia seorang Jabariyah, orang yg pertama mengatakan bahwa al-Quran adalah makhluk dan menolak sifat2 Allah Ta’ala.
✅ Ibnu Rusyd al-Jadd Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd al-Maliky, kakek dari Ibnu Rusyd al-Failasuf. Beliau lahir tahun 450 H dan wafat tahun 520 H di Cordoba, termasuk ulama fiqih madzhab Maliky di Cordoba.
Sama halnya dengan perbedaan antara dua tokoh semisal Ibnu al-Arabi dan Ibnu Arabi. Yg satu ahlul fiqh dari kalangan Malikiyyah, dan satunya lagi ahlul bid'ah dengan pahamannya yg menyimpang.
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Muhammad al-Ma’arify al-Isybily al-Maliky atau yg lebih terkenal dengan sebutan Abu Bakar Ibnu al-Arabi al-Qadhi, lahir di Isybiliyah tahun 468 H dan wafat tahun 543 H.
Dalam menyikapi hadits, kita terbagi dlm beberapa pemahaman :
1.) Yg memperbolehkan mengarang hadits (Maudhu) dgn alasan motivasi utk beribadah meskipun mengandung kisah2 yg bathil dan menyalahi aqidah.
ini model madzhab Karramiyah dan sebagian Juhhalul 'Ubbad.
2.) Yg memperbolehkan beramal dengan hadits Dho'if dalam hal fadhoil amal, dengan syarat2 tertentu. Ini adalah madzhab sebagian Ahlussunnah. Semisal Imam Nawawi, Ibnu Hajar, dll.
3.) Yg mempelajari dan mengamalkan hadits2 yg shohih kemudian menjadikannya sebagai hujjah yg qot'iy serta mengembalikan pemahamannnya kepada As Salaf As sholeh yg merupakan ijma'.
Ini adalah madzhab Ahlussunnah baik salaf maupun kholaf.
Dalam sebuah kesempatan, 'Ali bin Haj (pemimpin spiritual Partai FIS) bertemu dgn Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Yg sebenarnya Syaikh Al-Albani sdh banyak mengetahui sepak terjang mereka. Dikabarkan kepada beliau bahwa simpatisan partai ini jutaan orang.
Diantara pertanyaan yg beliau ajukan kepada 'Ali bin Haj :
" Apakah semua orang yg mengikuti anda mengetahui bahwa Allah beristiwa' diatas 'Arsy ?".
'Ali bin Haj menjawab :
"Kami berharap demikian".
Syaikh Al-Albani langsung membalas jawaban tersebut :
Ayat yg sering dijadikan dalil oleh takfiriyyun dalam mengkafirkan kaum muslimin, khususnya pemerintah adalah Firman Allah ﷻ :
"Barang siapa yang tidak berhukum berdasarkan apa yg Allah turunkan, maka mereka itu adalah orang-orang yg kafir".
📚 Q.S Al-Maidah : 44
Ayat inilah, dan juga ayat2 yg semakna dengannya, yg selalu didengung-dengungkan oleh para khariji sejak generasi awal hingga hari ini.
Al Jashshash berkata :
"Orang2 khawarij menafsiri ayat ini utk mengkafikan orang yg tdk berhukum dgn apa yg Allah ﷻ turunkan walaupun tdk mengingkarinya (yakni walaupun dalam hati orang itu masih meyakini akan kewajiban berhukum dgn hukum Allah ﷻ.)"