1. "Kenapa Negara Tak Berdaya Membasmi Bibit RADIKAL"
Ketidakberdayaan Ini Bukan Sekedar Kesan, Namun Kenyataan Tersebut Sudah Menjadi Tontonan Memalukan Bagi Rakyat Seolah Duri Ini Sengaja Dibiarkan Menyebar Dengan Subur.
2. Bukan Rahasia Bahwa Paska Pembubaran HTI Secara Resmi Diumumkan, Paham Sesat Ini Justru Semakin Deras Mengalir & Menempel Sebagai Parasit Dalam Tubuh Ormas2 Islam Garis Keras. Darah Kekerasannya Semakin Kental.
3. Bahkan Secara Vulgar & Terang2an, Mudiknya HRS Dari Umroh Panjang Dengan Status Deportasi, Masif Dimanfaatkan Pengusung Ideologi Sesat Ini Untuk Mengintervensi Aparat Dgn Narasi & Provokasi Demi Lolos dari Kasus Hukumnya
4. Disisi Lain Sebuah Ironi Tanpa Malu Justru Dipertunjukkan Sebagian Pejabat & Para Aparat. Berdalih Silahturahmi, Mereka Rela Menelanjangi Diri & Dgn Terbuka Menyembah Seorang "Badut Agama" Sambil Menjilat Ludahnya Sendiri
5. Faktanya, Kegiatan Kelompok Ekstrimis Agama Ini Terus Mendapat Tempat Yg Istimewa. Mereka Bebas Melakukan Apapun Tanpa Batas, Termasuk Berperan Dalam Menciptakan Cluster Covid-19.
6. Benar2 "Sambutan Special" Dlm Bentangan Karpet Merah, Baik Dalam Perlakuan Maupun Respon. Lihatlah Bagaimana Rakyat Dibatasi Pergerakannya & Sanksi Denda Melanggar Prokes. Sementara Gerombolan Siberat Bebas Merdeka.?
7. Himbauan Pemerintah & Aparat Menjadi Senjata Makan Tuan & Sekedar Lips Basa Basi. Semua Akhirnya Berujung Pada Sekedar "Pencitraan" Yg Jauh Dari Keseriusan Mencegah Daripada Mengobati Keadaan.!
8. Ketidaktegasan pemerintah jelas dimanfaatkan untuk memasifkan pergerakan mereka. Kita boleh jadi mendengar alasan bahwa pemerintah sudah melarang, tetapi hanyalah sebuah dalih & alasan semata.
9. Jangan lupa, Islam transnasional itu yg berbahaya bukan jubahnya, melainkan ideologinya. Anehnya selalu ada pembelaan utk semua perilaku provokasi mereka, sekalipun berpotensi lahirkan tindakan kriminal oleh pengikutnya.
10. Bandingkan, Di Malaysia Pembubaran "Kelompok Penyimpang Ini Terus Dikuti Dgn Tindakan Real, “Penangkapan", Sdgkan Di Indonesia "Ganyang Radikal" Hanyalah Slogan. Pendek kata, Malaysia tegas dalam menyikapi bahaya mereka
1. Sepertinya Saat Ini Publik Sedang Menyaksikan Hamparan Bumerang Yg Beterbangan Mencari Tuan2nya. Tidak Ada Satupun Iblis Bisa Menjelma Menjadi Malaikat. Makanya Keluarlah Kalian & Hadapi Senjata Kalian, Nah Lho....!??
2. Jangan Sampai Gajah Menemui Ajalnya Hanya Karena Meremehkan Gigitan Semut. Kepercayaan Rakyat Bukan Sekedar Uji Coba, Namun Sebuah Anamah Bangsa Ini, Maka Bangunlah & Berhenti Bermimpi Dalam Kecemasan Rakyat !
3. Bukan Jamannya Menjadikan Kenyamanan Diri Pribadi Layaknya Cerita Misteri. Sebab Dalam Pewayangan Sekalipun, Wayang Tidak Akan Bergerak Tanpa Kelihaian Dalangnya. Berhentilah Berpura2 Tidak Tahu, Tunjukkan Real Action-nya.!
1. Penyambutan Rizieq terkesan berlebihan, yg akan ada klaster baru. Perjuangan akan lebih berat dari sebelumnya. Kepulangan Rizieq membuat kita semua harus berjuang lg dari nol utk melawan pandemi Covid-19.
3. Tenaga medis berjuang, mempertaruhkan nyawa dan waktunya bersama keluarga. Perjuangan tersebut akan berakhir sia-sia, JIKA masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan kasus covid-19 makin tinggi setiap harinya.
1. Saat Ini Rakyat Sepertinya Dipaksa Memilih Diantara Dua Pilihan Dilematis. Rakyat Seolah Dihadapkan Pada Kedamaian & Keindahan Lipsing Serta Kebingungan Memilih, Percaya Kebenaran Atau Gombalan Kesesatan.
2. Disatu Sisi Mimpi Panjang Menikmati Makna Bhinneka Tunggal Ika Yang Nyata Masih Sebatas Harapan Palsu & Jauh Dari Kenyataannya Sendiri, Rakyat Justru Harus Dihadapkan Pada Tontonan Intervensi Kebrutalan Moral Yg Ekstrim.
3. Ya, Semudah Itu Hukum & ketegasannya Mencari & Mengabaikan Sasaran. Memilih & Memilah Targetnya Tanpa Kepastian Sebagaimana Fungsinya Yg Katanya "Tanpa Tebang Pilih". Kenapa Rakyat Selalu Menjadi Tamengnya ?
1. Jika Negara Ini Masih Menjadikan Hukum Sebagai Panglima, Maka Usaha Licik Apapun Dari Seorang Untuk "Menghindari" Kewajiban Mempertanggungjawabkan Perbuatannya Melanggar Hukum Tidak Akan Bisa Membuatnya Bebas.
2. Apalagi Untuk Seseorang Yg Jelas2 Berpotensi Sebagai Duri Bangsa Yang Meremehkan Hukum Serta Aturan2 Pemerintah & Menganggap Dirinya Kebal Hukum. Manusia Tipe Ini Sudah Saatnya Di Hadapkan Pada Tembok Hukum.!
3. Orang Ini Hanyalah Sosok Mulut Besar yg Menjadikan Dirinya "Penting". Lihat Saja Gaya Otoriternya, Menjadikan Kesabaran Negara Sebagai Kelemahan & Seenak Menyandera Bangsa & Negara Ini.