1. Saat Ini Rakyat Sepertinya Dipaksa Memilih Diantara Dua Pilihan Dilematis. Rakyat Seolah Dihadapkan Pada Kedamaian & Keindahan Lipsing Serta Kebingungan Memilih, Percaya Kebenaran Atau Gombalan Kesesatan.
2. Disatu Sisi Mimpi Panjang Menikmati Makna Bhinneka Tunggal Ika Yang Nyata Masih Sebatas Harapan Palsu & Jauh Dari Kenyataannya Sendiri, Rakyat Justru Harus Dihadapkan Pada Tontonan Intervensi Kebrutalan Moral Yg Ekstrim.
3. Ya, Semudah Itu Hukum & ketegasannya Mencari & Mengabaikan Sasaran. Memilih & Memilah Targetnya Tanpa Kepastian Sebagaimana Fungsinya Yg Katanya "Tanpa Tebang Pilih". Kenapa Rakyat Selalu Menjadi Tamengnya ?
4. Sementara Didalam Hiruk Pikuknya Para Pembangkang Berpesta Pora, Rakyat Sehatpun Sibuk Mencari Jawaban Status Diantara Makna Pendukung & Fans. Mengkhianati Nurani Atau Menyembah Buta Sang Junjungan sebagai Fans Fanatik.
5. Kepentingan Politik Bukan Hanya Dinamis Namun Kini Sesak Dengan Aroma Misteri. Makna yg Katanya "Tak Punya Beban" Telah Mengarah Pada Stigma Kepalsuan "Kepercayaan, Harapan & Cinta" Bagi Para Pengagumnya.
6. Sampai Disini, Setidaknya Rakyat Harus Jujur & Mengakui Bahwa Seburuk2nya Sebuah Rezim, Terselip Setitik "Pembuktian Ketegasan Hukum" Yg Tidak Dapat Dilakukan Oleh Rezim Penguasa Saat Ini.!
7. Lihatlah, Betapa Mereka Menistakan Agamanya Sendiri. Memamerkan Keangkuhan & Kesesatannya Sebagai "Revolusi Akhlak" Tanpa Malu Di Depan Pengikutnya Sendiri Bagaikan Pergelaran NOBAR Seperti Uji Nyali & Iman.
8. Inilah Wajah Ulama Tempo Kini, Ulama Dengan Koleksi Kalimat2 Tabu Yg Diharamkan Agama & Nabinya. Dia Justru Disanjung Karena Keberanian Dalam Kebodohannya Menentang & Menginjak Makna Untaian Ayat2 Suci yg Dianutnya.
9. Maka, Memilih Realistis Adalah Mutlak. Kritisi & Perangilah Kemunafikan Tak Peduli Itu Pihak Manapun. Jadilah Pendukung Bukan Menjadi Fans Yg Justru Menjadikan Diri Kita, Rakyat Bagai Kerbau Di Cocok Hidungnya.
1. Sepertinya Saat Ini Publik Sedang Menyaksikan Hamparan Bumerang Yg Beterbangan Mencari Tuan2nya. Tidak Ada Satupun Iblis Bisa Menjelma Menjadi Malaikat. Makanya Keluarlah Kalian & Hadapi Senjata Kalian, Nah Lho....!??
2. Jangan Sampai Gajah Menemui Ajalnya Hanya Karena Meremehkan Gigitan Semut. Kepercayaan Rakyat Bukan Sekedar Uji Coba, Namun Sebuah Anamah Bangsa Ini, Maka Bangunlah & Berhenti Bermimpi Dalam Kecemasan Rakyat !
3. Bukan Jamannya Menjadikan Kenyamanan Diri Pribadi Layaknya Cerita Misteri. Sebab Dalam Pewayangan Sekalipun, Wayang Tidak Akan Bergerak Tanpa Kelihaian Dalangnya. Berhentilah Berpura2 Tidak Tahu, Tunjukkan Real Action-nya.!
1. Penyambutan Rizieq terkesan berlebihan, yg akan ada klaster baru. Perjuangan akan lebih berat dari sebelumnya. Kepulangan Rizieq membuat kita semua harus berjuang lg dari nol utk melawan pandemi Covid-19.
3. Tenaga medis berjuang, mempertaruhkan nyawa dan waktunya bersama keluarga. Perjuangan tersebut akan berakhir sia-sia, JIKA masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan kasus covid-19 makin tinggi setiap harinya.
1. "Kenapa Negara Tak Berdaya Membasmi Bibit RADIKAL"
Ketidakberdayaan Ini Bukan Sekedar Kesan, Namun Kenyataan Tersebut Sudah Menjadi Tontonan Memalukan Bagi Rakyat Seolah Duri Ini Sengaja Dibiarkan Menyebar Dengan Subur.
2. Bukan Rahasia Bahwa Paska Pembubaran HTI Secara Resmi Diumumkan, Paham Sesat Ini Justru Semakin Deras Mengalir & Menempel Sebagai Parasit Dalam Tubuh Ormas2 Islam Garis Keras. Darah Kekerasannya Semakin Kental.
3. Bahkan Secara Vulgar & Terang2an, Mudiknya HRS Dari Umroh Panjang Dengan Status Deportasi, Masif Dimanfaatkan Pengusung Ideologi Sesat Ini Untuk Mengintervensi Aparat Dgn Narasi & Provokasi Demi Lolos dari Kasus Hukumnya
1. Jika Negara Ini Masih Menjadikan Hukum Sebagai Panglima, Maka Usaha Licik Apapun Dari Seorang Untuk "Menghindari" Kewajiban Mempertanggungjawabkan Perbuatannya Melanggar Hukum Tidak Akan Bisa Membuatnya Bebas.
2. Apalagi Untuk Seseorang Yg Jelas2 Berpotensi Sebagai Duri Bangsa Yang Meremehkan Hukum Serta Aturan2 Pemerintah & Menganggap Dirinya Kebal Hukum. Manusia Tipe Ini Sudah Saatnya Di Hadapkan Pada Tembok Hukum.!
3. Orang Ini Hanyalah Sosok Mulut Besar yg Menjadikan Dirinya "Penting". Lihat Saja Gaya Otoriternya, Menjadikan Kesabaran Negara Sebagai Kelemahan & Seenak Menyandera Bangsa & Negara Ini.