armey Profile picture
23 Nov, 18 tweets, 3 min read
Saat tahun 1988 negaranya bertempur dengan pasukan Soviet, orang tua si kecil Mariam (4 tahun) memutuskan meninggalkan Kabul, Afghanistan. Tapi kemana? Mereka bergabung dengan para pengungsi lainnya bergerak menuju India.
Setelah beberapa saat mereka kemudian pergi mencari suaka di Cekoslovakia. Tapi negeri ini juga tengah bergejolak dan kita tahu belakangan terpecah dua menjadi Republik Ceko dan Slowakia. Mariam kecil beralih ke Jerman.
Akhirnya kabar baik itu datang juga. Orang tuanya berhasil mendapat status refugee oleh Australia di tahun 1991. Setelah luntang lantung selama 3 tahun di sejumlah negara dengan status yang tidak jelas, mereka akhirnya mendarat di Australia. Australia menjadi rumah mereka.
Begitulah, Mariam Veiszadeh yang kini seorang pengacara ternama di Australia, mengenang masa kecilnya. Sekarang ia bicara bahasa Inggris dengan fasih, padahal saat tiba dulu di Australia berusia 7 tahun, ia tak memahami satu kata pun.
Pengalaman masa kecilnya itu telah membuat Mariam tumbuh menjadi perempuan Muslim yang begitu tangguh.

Mariam menemui sejumlah orang Australia yang anti dengan Islam akibat kesalahpahaman mereka,
disamping ada juga yang begitu takutnya Islam akan mengubah negeri Australia yang damai dan aman menjadi bergejolak dengan membawa ajaran agama yang sayangnya kini identik dengan kekerasan dan terorisme.

Mariam berdiri menjelaskan kesalahpahaman mereka.
Ia bahkan melawan kebencian dan perlakuan diskriminatif terhadap Muslim dengan mendirikan organisasi Islamophobia Register Australia.Setiap muslim diminta mendaftarkan kisah atau perlakuan diskriminatif yang mereka alami dan Mariam akan memperjuangkannya lewat hukum yang berlaku;
bukan lewat sentimen anti-barat atau dengan kekerasan.

Hari itu (22 Juli 2016) Gus Nadirsyah Hosen (GNH) menjadi Chair pada sesi kedua Konferensi Tahunan Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan The Castan Centre of Human Rights, Monash University.
Saat GNH mempersilakan Mariam berbicara di podium, tepuk tangan dari sekitar 300 professor dan pengacara seluruh Australia menyambutnya. Mariam kemudian bicara mengenai perjuangannya membela hak asasi Muslim di Australia.
Di tengah pidatonya yang memesona, ia terdiam menahan isak tangis, ketika hendak bercerita bagaimana ia mengalami ancaman mati akibat sikapnya ini. Bahkan pihak yang anti Islam pun sampai ada yang tega mengancam untuk membunuh dan memperkosa ia dan keluarganya. Tangisnya pecah.
Hadirin terdiam dan larut dalam emosi yang dirasakan Mariam.

GNH berdiri ke podium mendekati Mariam, dan menawarkan tisu serta air putih. Ia seka air matanya dengan tisu yang GNH berikan. Lantas ia teruskan pidatonya.
Begitu selesai berpidato, tepuk tangan sekali lagi membahana sebagai bentuk support dari audiens yang luar biasa dari para guru besar, lawyer dan aktvis HAM kepada Mariam. Umat Islam harus diperlakukan sama terhormatnya dengan warga Australia lainnya!
Mariam sendiri di sebagian kalangan komunitas Muslim mendapat cibiran negatif. Perempuan yang bicara lantang di podium dianggap tabu. Suara mereka dianggap aurat oleh sebagian muslim?! Mariam juga tidak mengenakan hijab syar’i. Ia melilit jilbabnya dengan stylish.
Bahkan ia perlihatkan antingnya disela-sela jilbabnya. Ada pula yang menuduh Mariam tidak layak merepresentasikan Islam dan hanya mengejar popularitas karena ia bukan pakar al-Qur’an dan Hadits.
Umat Islam memang harus terus belajar untuk menilai orang dari perbuatan dan kontribusi pada umat, bukan semata soal teknis berpakaian atau soal banyak-banyakan dalil. Dunia ini tidak hanya selebar jilbab.
GNH mendukung perjuangan Mariam Veiszadeh (dan juga Prof Anne Aly yang insya Allah akan kami posting berikutnya). Kedua perempuan hebat ini juga berjuang untuk kita kaum lelaki dan umat Islam lainnya demi martabat kemanusiaan dan menjaga dunia yang kita tempati ini
lebih damai dan aman. Hanya mereka yang tidak menginginkan perdamaian dunia saja yang akan menyerang Mariam (dan juga Anne Aly).

Siapa yang menduga bahwa Mariam, perempuan yang sekarang berusia 36 tahun, yang berasal dari Kabul yang bergejolak,
kini berkiprah nyata di Australia dan tanpa lelah terus menggelorakan suara keadilan dan perdamaian. Dengarlah kawan! Dengarlah wahai dunia!

#KhazanahGNH
Komunitas Santri Gus Nadirsyah Hosen

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with armey

armey Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @meyysi

21 Nov
Gus Maksum dan Pagar Nusa

Di lingkungan Pesantren NU, terdapat banyak aliran silat; baik aliran silat yang ada di Jawa Timur, Jawa barat, Jawa tengah, Banten, Silat Betawi, Silat Minang, Silat Mandar, Silat Mataram, dan lain lain.
Karena beragamnya aliran silat tersebut maka dibentuklah Pagar Nusa sebagai wadah perkumpulan perguruan pencak silat dibawah naungan Nahdlatul Ulama.
Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri dan mempertahankan ciri khasnya masing-masing. Artinya, walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara. Maka tak heran jika sekarang ini kita mengenal ada: Pagar Nusa Gasmi,
Read 15 tweets
21 Nov
DR. AS'AD ALI
Ada dua kelompok berbahaya di indonesia yang harus dihadang dan dihadapi yaitu :
1) Kelompok neo liberal, dan
2) kelompok radikal
keduanya sangat berbahaya bagi bangsa dan negara Indonesia.
Neo leberal adalah kelompok yang mengedepankan mempraktekkan sistim politik barat, politik untuk kekuasaan. Kelompok radikal adalah sekumpulan orang yang dengan pikiran dan tindakannya akan merubah pancasila sebagai dasar negara, dan merubah bentuk NKRI yang sudah final.
Kehadiran saudara kader di petanahan ini tidak lain untuk menjadikan satu langkah dan gerak kader nahdlatul ulama menghadapi dua kelompok tadi, siaaap ...? siaaaap... jawab ribuan kader Nahdlatul Ulama.
"kehadiran kader disini sudah.banyak, tapi saya ingin seratus kali ini"
Read 4 tweets
21 Nov
Pasukan jin dan malaikat didatangkan untuk mengamankan rapat akbar NU di senayan 1992

Pasukan yang siap didatangkan oleh beberapa paranormal yang berpromosi mampu mengamankan acara Rapat Akbar NU kepada Ketua Panitia almarhum Abu Hasan. Image
Tawaran itu mendorong Abu Hasan untuk menanyakan kepada Wakil Sekjen PBNU H. Ahmad Bagdja. Namun, Ahmad Bagdja tidak menolak ide tersebut, walaupun ia menyanggupi untuk mencari jalan yang lebih bagus. Image
Para Kiai konon memiliki santri yang terdiri dari para jin, bahkan di antaranya menjadi khadam (pelayan) kiai. Banyak kiai yang tidak mau berurusan dengan jin. Namun demikian, mereka mengenalnya dengan baik walau mereka belum pernah menyaksikannya.
Read 17 tweets
20 Nov
Kekasih Tak Bisa Menolak Tapi Takdir Terus Berlaku

Ini cerita dituturkan oleh GNH (Gus Nadirsyah Hosen), pengalaman bersama Abah beliau. Ini ceritanya:

Selepas tarawih itu, Abahku mengajak aku menemani beliau ke rumah sakit. Ini peristiwa sekitar tahun 1995-1996. Image
Abah diberitahu ada kenalan yang sakit parah dan berpesan serta memohon Abah menjenguk.

Malam itu kami bertiga menuju rumah sakit di pusat Jakarta. Turut pula menemani kami, staf Abah, Dr Anshori Mahbub LAL.
Sesaat berada di dalam kamar perawatan, Abah mendekat ke ranjang pasien, dan kemudian berdoa.

Kak Anshari dan aku berdiri di dekat pintu. Lama sekali Abah terlihat menundukkan kepala di dekat ranjang itu. Tidak seperti biasanya.
Read 9 tweets
17 Nov
Habib Luthfi

Oleh rijal mumazziq z

Waktu itu, menjelang akhir tahun 2000, saya masih mondok di Ponorogo. Salah satu bacaan saya Majalah Sabili. Tahu sendiri kan, majalah ini menduduki urutan puncak majalah "Islami" paling populer di zaman itu.
Saya biasanya baca majalah ini di kios buku kondang di Ponorogo, juga dipinjami salah satu guru saya.

Ketika bapak saya berkunjung pada suatu waktu, beliau tanya, darimana tumpukan majalah Sabili. Saya jawab, dipinjami salah satu ustadz. Beliau hanya diam.
Jarak dua bulan, bapak saya datang lagi dari Jember. Naik bis sebagaimana kesukaaannya. Kali ini membawa tumpukan Majalah AULA, yang dikelola PWNU Jawa Timur. Kebetulan sejak tahun 1980-an, bapak saya langganan majalah ini, selain TEMPO.
Read 42 tweets
16 Nov
MENGAPA GUS DUR TIDAK MEMBERANTAS MEREKA?
GUS DUR: YANG MEMBERANTAS KURAWA ADALAH PANDAWA

Oleh: Shuniyya Ruhama
Murid Mbah Wali Gus Dur

Ketika tindakan intoleran semakin merajalela dan seakan negara bungkam, ada sebuah misteri yang mengusik hati.
Bukankah mereka ini mulai eksis pasca reformasi dan Mbah Wali Gus Dur pernah menjadi Presiden di masa itu?

Bahkan setelah tidak menjadi Presiden sekalipun, jika beliau berkenan, maka bukan sebuah perkara sulit untuk memberantas kelompok ini.
Pada sebuah kesempatan, penulis menanyakan hal ini kepada beliau. Jawaban beliau tidak dalam narasi simpel seperti biasanya, namun dalam cerita wayang.
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!