Siang tadi ditanyakan soal #VaksinUntukKita. Coba saya buat thread ringkas malam ini perkembangannya sudah sejauh apa.
1. Sebagaimana yang sudah sering saya sampaikan. Vaksin bukanlah silver bullet. Tapi vaksin adalah satu elemen penting untuk mencapai kekebalan kelompok yang jika nanti tercapai maka kita akan lihat perbaikan yang signifikan. #VaksinUntukKita
2. Saat ini, kita sedang berlomba-lomba meneliti dan mengembangkan vaksin. Saya melihatnya dari perspektif upaya untuk menjaga kesehatan manusia dari dampak wabah Covid19. #VaksinUntukKita
3. Amrik sebagai contoh. Pasca Pilpres mereka segera berfokus ke wabah. Vaksin termasuk didalamnya. Gak peduli kubu politik. Mayoritas sadar tidak bisa berdiam diri.
Kita di Indonesia pun mengerahkan kekuatan kita untuk pulih. 3M, 3T, nutrisi, dan juga vaksin. #VaksinUntukKita
4. Banyak juga negara-negara lain yang melihat vaksin sebagai satu elemen yg ditunggu-tunggu untuk bantu percepat pemulihan. Jadi upaya vaksinasi adalah sebuah aksi global.
Sekaligus upaya untuk berebut sumber daya yang terbatas bagi kepentingan nasional msg2.
5. Teman2 di Amrik, Australia, Malaysia, dan Jepang termasuk yang paling update soal vaksin. Pemerintah dan masyarakat sama2 coba pertahankan dan tingkatkan kedisiplinan di 3M, 3T, dan nutrisi, sembari menanti vaksin.
Jadi begini timelinenya kisah perjalanan telemedicine di Indonesia.
Gw itu sejak 2007 sering keliling Indonesia. Gak lama setelah selesai kuliah. Menemukan fakta ada banyak informasi kesehatan yang tak sampai dari pusat ke daerah. Berpikir bagaimana caranya? IoT adalah kunci.
Tak semua daerah di Indonesia punya dokter. Tak semua puskesmas terisi dokter. Tak semua rumah sakit punya dokter spesialis. Itu situasinya.
Bagaimana caranya agar Guru2 kami ilmunya bisa sampai ke dusun2? Gw liat tuh tower listrik, transducer sinyal, dan juga satelit2. Hmm...
Maka harus ada Narasumber & ada yang menangkap pesan dari Narasumber untuk kemudian diaplikasikan langsung ke masyarakat.
Karena boleh dibilang 100% dokter itu gak bisa lepas dari peran & kontribusi sosialnya, maka insyaAllah ada 1 problem yang solved. Masih ada 1 problem lagi.
Internet, gadget, warganet. Kini lazim terjadi, saat seseorang merasakan sebuah keluhan (semisal demam) ---> ambil gadget ---> search internet ---> ketik demam ---> muncul ribuan hingga jutaan kisah mengenai demam ---> ada yang panik sendiri, parno sendiri.
Self diagnosis (2)
Setelah muncul ribuan artikel demam itu, mulai dari common cold hingga kanker ---> klik enter ---> gejala dan tanda muncul, symptom and sign tersaji ---> pasien mulai mencocok2kan dgn kondisi dirinya (harap diingat ini terjadi hitungan menit dan bisa berkali2)
Self diagnosis (3)
Setelah keluhan dicocokkan ---> dapat beberapa "diagnosis" yang "dirasakan" sesuai ---> ada 2 versi yang lazim terjadi ---> versi 1 ---> lanjut klik pemeriksaan lab/penunjang ---> ke lab sendiri ---> minta diperiksa sesuai hasil ngugel ---> hasil lab diterima.