Salah satu tugas pokok Nabi Muhammad Saw adalah pemberi peringatan. Nabi bukan pemaksa agar mereka mengikuti ajaran Islam. Simaklah rangkaian ayat yang menjelaskan ini.
Di antaranya ayat yang pertama kali turun setelah ayat Iqra.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) (Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! Al-Muddatstsir: 1-2)
Ayat ini merupakan ayat ‘pelantikan’ beliau sebagai Rasul, setelah sebelumnya diangkat sebagai Nabi. Kemudian ayat lain:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
(Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Al Furqan : 56)
Lalu, ayat berikutnya:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. Saba’ : 28)
Bahkan ditegaskan pula Nabi Muhammad tidak akan dimintai pertanggungjawaban akan mereka yang menolak peringatan darinya. Tugas beliau Saw hanya berdakwah.
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۖ وَلَا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ (Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,
dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka. Al Baqarah : 119)
Itu sebabnya Nabi Muhammad Saw dikatakan bukan orang yang berkuasa atas mereka. Nabi tidak bisa memaksakan kehendaknya atas keyakinan mereka.
Sekali lagi, al-Quran menegaskan bahwa tugas Nabi memberi peringatan (mudzakkir).
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ. لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُسَيْطِرٍ (Maka berilah peringatan. karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. Al-Ghasyiyah. 21-22)
Dalam ayat lain disebutkan: فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ (Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. Ar-Ra’d: 40)
Semakin jelas dalam ayat ini bahwa tugas Nabi dinyatakan selesai setelah risalah disampaikan, dan selanjutnya Allah yang akan memghisab (memberi perhitungan) apakah mereka mau menerima dan menjalankan apa yang disampaikan Nabi atau tidak.
Nabi Muhammad bukan penghitung amalan mereka, bukan pula penentu diterima atau tidaknya amalan mereka, apalagi bertindak sebagai penyiksa bagi mereka yang menolak ajaran Islam.
Karena itulah makna ayat ini:
لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُسَيْطِرٍ (Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. Al-Ghasyiyah: 22)
Juga seperti disebutian dalam ayat berikut: َما أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍ (Dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Qaf: 45)
Sambung-menyambung tema penting ini dibahas oleh al-Quran:
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ (Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk,
akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya…” Al-Baqarah:272)
فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ (“...Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah)…” Ali Imran:20)
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا ۚ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ (Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah.
Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. Al-Maidah:92)
Kita tutup pembahasan ini dengan ayat di bawah ini.
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ (Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.
Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” Yunus:99)
Jikalau Nabi Muhammad Saw saja hanya bertugas memberi peringatan, bukan pemaksa dan bukan pula penyiksa, lalu, siapa kita mau memaksa orang untuk beriman?
Dan mengapa pula sekarang orang yang sudah menyatakan dirinya beriman pun malah kita anggap kafir. Na’udzubillahi min dzalik!
Belakangan di negeri ini tiba-tiba muncul banyak guru atau ustaz/ustazah baru dan muda. Mereka hadir di banyak tempat dan ruang sosial.
Mereka tampil dengan aksesori dan performa bak seorang alim sejati dan berpidato bak orator ulung. Retorikanya amat menarik. Publik tak peduli dari siapa dan dari mana mereka belajar agama. Publik juga tak paham sudah berapa lama mereka belajar agama.
Buku atau kitab apa saja yang mereka baca. Semua latar belakang pendidikan mereka tersebut tak dianggap penting. Tak peduli pula motive mereka. Publik juga tak jadi soal bila ayat Al-Qur'an yang ditulisnya salah dan kacau balau.
Saat tahun 1988 negaranya bertempur dengan pasukan Soviet, orang tua si kecil Mariam (4 tahun) memutuskan meninggalkan Kabul, Afghanistan. Tapi kemana? Mereka bergabung dengan para pengungsi lainnya bergerak menuju India.
Setelah beberapa saat mereka kemudian pergi mencari suaka di Cekoslovakia. Tapi negeri ini juga tengah bergejolak dan kita tahu belakangan terpecah dua menjadi Republik Ceko dan Slowakia. Mariam kecil beralih ke Jerman.
Akhirnya kabar baik itu datang juga. Orang tuanya berhasil mendapat status refugee oleh Australia di tahun 1991. Setelah luntang lantung selama 3 tahun di sejumlah negara dengan status yang tidak jelas, mereka akhirnya mendarat di Australia. Australia menjadi rumah mereka.
Di lingkungan Pesantren NU, terdapat banyak aliran silat; baik aliran silat yang ada di Jawa Timur, Jawa barat, Jawa tengah, Banten, Silat Betawi, Silat Minang, Silat Mandar, Silat Mataram, dan lain lain.
Karena beragamnya aliran silat tersebut maka dibentuklah Pagar Nusa sebagai wadah perkumpulan perguruan pencak silat dibawah naungan Nahdlatul Ulama.
Wadah ini tetap membuka keragaman dan memberi keluasaan pada tiap-tiap perguruan untuk mengembangkan diri dan mempertahankan ciri khasnya masing-masing. Artinya, walaupun ada perbedaan namun tetap satu saudara. Maka tak heran jika sekarang ini kita mengenal ada: Pagar Nusa Gasmi,
DR. AS'AD ALI
Ada dua kelompok berbahaya di indonesia yang harus dihadang dan dihadapi yaitu : 1) Kelompok neo liberal, dan 2) kelompok radikal
keduanya sangat berbahaya bagi bangsa dan negara Indonesia.
Neo leberal adalah kelompok yang mengedepankan mempraktekkan sistim politik barat, politik untuk kekuasaan. Kelompok radikal adalah sekumpulan orang yang dengan pikiran dan tindakannya akan merubah pancasila sebagai dasar negara, dan merubah bentuk NKRI yang sudah final.
Kehadiran saudara kader di petanahan ini tidak lain untuk menjadikan satu langkah dan gerak kader nahdlatul ulama menghadapi dua kelompok tadi, siaaap ...? siaaaap... jawab ribuan kader Nahdlatul Ulama.
"kehadiran kader disini sudah.banyak, tapi saya ingin seratus kali ini"
Pasukan jin dan malaikat didatangkan untuk mengamankan rapat akbar NU di senayan 1992
Pasukan yang siap didatangkan oleh beberapa paranormal yang berpromosi mampu mengamankan acara Rapat Akbar NU kepada Ketua Panitia almarhum Abu Hasan.
Tawaran itu mendorong Abu Hasan untuk menanyakan kepada Wakil Sekjen PBNU H. Ahmad Bagdja. Namun, Ahmad Bagdja tidak menolak ide tersebut, walaupun ia menyanggupi untuk mencari jalan yang lebih bagus.
Para Kiai konon memiliki santri yang terdiri dari para jin, bahkan di antaranya menjadi khadam (pelayan) kiai. Banyak kiai yang tidak mau berurusan dengan jin. Namun demikian, mereka mengenalnya dengan baik walau mereka belum pernah menyaksikannya.