Di sebuah pasar besar di satu negeri, orang-orang berkerumun membicarakan Raja mereka.
"Raja, sedang sakit perut parah sudah berbulan-bulan tak kunjung sembuh. Padahal sudah banyak tabib yang mencoba mengobatinya"
"Aku bisa, insya Allah"
📸 wikiwand
Semua mata mengarah ke orang yg mengatakan dirinya sanggup mengobati Raja. Ternyata dia adalah seorang dari kaum Solihin yang tak dikenal orang. Kerjanya mengembara dari kota ke kota.
"Kalau kau sanggup, obatilah Raja."
Lalu dia diantar untuk menghadap Raja.
"Apa benar kau sanggup mengobatiku, hai orang asing?," kata Raja.
"Sanggup insya Allah. Tetapi aku memiliki syarat"
"Apa syaratnya, aku akan menyetujuinya, sebab aku sudah tak tahan dgn sakitku ini".
"Syaratnya jika aku dapat menyembuhkanmu, maka kerajaanmu menjadi milikku".
"Apakah kau gila? Bagaimana mungkin aku menyerahkan kerajaanku kepadamu?"
"Terserah Baginda, jika tak menginginkan kesembuhan perut yang terus membesar itu, maka penuhi syarat saya. Jika tidak maka saya akan meninggalkan anda"
Karena Raja tak tahan lagi, maka iapun menyanggupi.
Sang waliyaAllah itu pun mengusap perut Raja sambil berdoa kepada Allah. Tiba-tiba Raja buang angin, yg sangat keras dan lama sekali. Dan atas izin Allah, penyakitnya pun sembuh seketika.
"Wahai orang asing, aku tak pernah ingkar janji. Kerajaanku sekarang ini jadi milikmu"
"Baginda, kerajaanku ini, aku hadiahkan kembali kepadamu. Aku hy ingin memberi pelajaran bahwa kerajaanmu beserta isinya hanyalah senilai "kentut"mu tadi. Maka tak ada yang perlu kau sombongkan"
Lalu sang wali pun pergi meninggalkan Raja; menghilang di tengah kerumunan manusia.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Dikutip dari ucapan Habib Alwi bin Abdullah bin Syahab
Janganlah kalian menjadi sombong karena kalian adalah penduduk suatu kota yang hebat (Tarim, atau Madinah, atau Makkah). Ingatlah Adam as, dulu penduduk surga lalu diturunkan ke bumi karena maksiat.
Janganlah kalian menjadi sombong karena ilmu. Ingatlah Bal'am bin 'Aura (murid didikan Nabi Musa sehingga menjadi ulama, namun murtad karena tawaran dunia), ilmunya tak memberikan manfaat bagi dirinya.
Jangan kalian menjadi sombong karena nasab yang mulia. Ingatlah anak Nabi Nuh termasuk orang yang celaka, padahal ia anak seorang nabi.
Janganlah kalian menjadi sombong karena pernah bertemu dan melihat orang-orang saleh. Ingatlah Abu Jahal dan Abu Lahab bertemu dan melihat...
Sufyan bin 'Uyainah bercerita: "Khalifah Hisyam bin Abdul Malik pernah masuk ke dlm Ka'bah. Di dalamnya, beliau bertemu Salim bin Abdullah bin Umar (cucu Sayyidina Umar bin Khattab ra) - seorg yg alim"
Khalifah berkata,
يا سالم، سلني حاجة
'Wahai Salim, mintalah sesuatu kepadaku'
Salim menjawab,
إني لأستحيي من الله أن أسأل في بيت الله غير الله
'Aku malu kepada Allah jika aku meminta kepada selain-Nya, padahal aku sedang berada di rumah-Nya'
Ketika Salim keluar, sang khalifah mengikutinya, kemudian berkata:
ألآن قد خرجت فسلني حاجة
'Sekarang engkau telah keluar, maka mintalah sesuatu kepadaku!'
Salim menjawab:
حوائج الدنيا أم من حوائج الآخرة؟
'Kebutuhan dunia atau kebutuhan akhirat?'
Sang khalifah menjawab:
بل من حوائج الدنيا
'Kebutuhan dunia'
Salim menimpali:
ما سألت من يملكها، فكيف أسأل من لا يملكها
Ishaq bin Abbad suatu ketika tidur dan bermimpi, seseorang berkata kpdnya: "Tolonglah orang yg sdg berduka itu!". Beliau bangun lalu bertanya ke orang2 sekitar, "Adakah tetangga kita yg butuh bantuan?"
Mrk bilang, "Kami tdk tahu"
Beliau kembali tidur lalu bermimpi bertemu orang yang sama utk kedua dan ketiga kalinya, orang tsb berkata,
"Apakah kamu masih tidur sedangkan kamu belum menolong orang yang berduka itu?".
Beliau bangun dan membawa uang 300 dirham kemudian mengendarai bighalnya menuju masjid.
Ketika beliau sampai, beliau melihat di mesjid hy ada seorg laki-laki yang sdg shalat. Ketika laki2 itu merasa ada orang yg melihatnya, dia pergi lalu Ishaq pun mendekatinya, lalu berkata:
"Wahai hamba Allah, di waktu & tempat seperti ini? Apa yg membuatmu keluar dari rumahmu?"
Kekuatan Rasulullah saw tidak seperti manusia biasa.
Dahulu ada pegulat digdaya tak terkalahkan di Mekah namanya Rukanah. Org2 dari berbagai kabilah yg menantangnya semua kalah.
Suatu hari Nabi mengajaknya bertanding dgn syarat jika beliau menang,
Rukanah masuk Islam beriman kpd Allah swt.
Rukanah menjawab, "Iya saya akan beriman"
Rasulullah berkata, "Bersiaplah utk bergulat!"
"Aku telah siap", jawab Rukanah.
Nabi mendekatinya, memegang lalu membantingnya. Rukanah takjub sekali. Lalu mereka bergulat kembali
sampai 3x, Rukanah dibanting oleh Nabi.
Rukanah berdiri keheranan, "Sungguh keadaanmu ini benar2 menakjubkan".
Di kesempatan lain, ada orang kuat lainnya namanya Abul Aswad AlJumahi. Diantara kekuatannya dia pernah berdiri di atas kulit sapi, lalu menarik bagian2nya yg sepuluh
Seorang bapak usia 55 tahunan duduk sendiri di sebuah lounge menunggu pesawat yang akan menerbangkannya ke Jogja. Kami bersebelahan hanya berjarak satu kursi kosong. Sekian menit kemudian, ia menyapa saya.
“Mas, hendak ke Jogja juga?”
“Iya, Pak. Bapak juga?”
“Iya.”
“Bapak sendiri?”
“Iya.” Senyumnya memasam. Menghela napas panjang. “Mas, kerja apa?”
“Saya serabutan, Pak,” sahut saya sekenanya.
“Serabutan tapi mapan, ya?” Ia tersenyum. “Kalau saya mapan tapi jiwanya serabutan.”
Saya tertegun. “Kok begitu, Pak?”
Ia pun mengisahkan, istrinya telah meninggal setahun lalu. Dia memiliki dua orang anak yang sudah besar-besar. Yang sulung sudah mapan bekerja di Amsterdam. Di sebuah perusahaan farmasi terkemuka dunia. Salah satu manajer. Yang bungsu, masih kuliah di Singapura.