Mereka ini semua ulama Salafus Sholeh atau dikenali dgn nama ulama SALAF…Apa itu salaf?
Salaf ialah nama “zaman” yaitu merujuk kpd golongan ulama yg hidup antara kurun zaman kerosulan Nabi Muhammad hingga 300 HIJRAH.
Tiga kurun pertama itu bisa diartikan 3 Abad pertama (0-300 H)
1). Golongan generasi pertama dari 300 tahun hijrah tu disebut “Sahabat Nabi” karena mereka pernah bertemu Nabi SAW
2). Golongan generasi kedua pula disebut “Tabi’in” yaitu golongan yg pernah bertemu Sahabat nabi meski tdk pernah bertemu Nabi.
3). Golongan generasi ketiga disebut sbg “Tabi’ tabi’in” yaitu golongan yg tak pernah bertemu nabi dan sahabat tapi bertemu dgn tabi’in.
Jadi Imam Abu Hanifah (pencetus mazhab Hanafi) merupakan murid Sahabat Nabi maka beliau seorang TABI’IN.
Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hanbali (Ahmad bin Hanbal), Imam Asy’ari pula berguru dgn tabi’in maka mereka adalah golongan TABI’IT TABI’IN
Jadi kesemua Imam2 yg mulia ini merupakan golongan *SALAF YG SEBENARNYA*
dan pengikut mazhab mereka lah yg paling layak digelar sbg “Salafi” atau "Salafiyah" krn “salafi” maksudnya “pengikut golongan SALAF”
Jadi beruntunglah kita NU yg masih berpegang kpd mazhab Syafi’i yg merupakan mazhab SALAF yg SEBENARNYA dan tdk lari dari paham NABI DAN SAHABAT.
SEMENTARA ULAMA RUJUKAN WAHABI YANG MENGAKU SEBAGAI SALAFI ADALAH SBB : 1) Ibnu Taimiyyah lahir: 661 Hijrah (lahir 361 tahun setelah berakhirnya zaman SALAF)
2) Nashiruddin Al-Albani lahir: 1333 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah atau 1999 Masehi,lahir 1033 tahun setelah berakhirnya zaman SALAF) 3) Muhammad Abdul Wahhab (pendiri gerakan Wahabi): 1115 Hijrah (lahir 815 tahun setelah berakhirnya zaman SALAF)
4) Bin baz lahir: 1330 Hijrah (wafat tahun 1420 hijrah atau 1999 Masehi, sama dfn Albani, lahir 1030 tahun setelah berakhirnya zaman SALAF)
5) Al-Utsaimin lahir: 1928 Masehi (wafat tahun 2001), beliau lahir entah berapa ribu tahun setelah zaman SALAF
Mereka ini semua hidup di AKHIR ZAMAN kecuali Ibnu Taimiyyah yg hidup di pertengahan zaman antara zaman salaf dan zaman dajjal (akhir zaman).
Saat Islam diserang oleh tentara Mongol
Tak ada sorang pun Imam rujukan mereka yg mereka ikuti hidup di zaman SALAF
Mereka ini (ulama rujukan wahabi) semua SANGAT JAUH DARI ZAMAN SALAF...!👇 tapi SANGAT ANEH apbl pengikut sekte Wahabi
membanggakan diri sbg “Salafi” (pengikut Golongan Salaf) dan menyebut sebagai SALAFI WAHABI.
Sdgkan rujukan mrk adalh dari kalangan yg dtg dari gol. ulama akhir zaman
Mereka menuding ajaran Sifat 20 Imam Asy’ari yg lahir thn 240 H; bid’ah yg sesat.
Padahal ajaran Tauhid Uluhiyyah, dan Asma wa Shifat yg mereka ajarkan juga bid’ah dan diajarkan pada masa Khalaf, oleh orang yg lahir tahun 1115 H. Ini jelas membodohi aqidah ummat Islam.
Wallahu a'lam
Ahlulbait dan Itrah dengan kesucian dan hak kepatuhan yang telah ditetapkan oleh Nabi dalam banyak hadis jalur Ahlusunnah sebagai orang-orang suci yang wajib dihormati dan dipatuhi terduga direduksi dan dikaburkan oleh para kroni dinasti Abbasiyah.
Desakralisasi dan pengaburan tidak dilakukan dengan penafian posisi Ahlulbait (karena ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Nabi tentang keutaman Ahlulbait terlalu banyak) namun dengan dialihkan ke dzuriyah keturunan Nabi SAW.
Tidak hanya itu, para penguasa dinasti Abbasiah berupaya memberikan gelar sayyid kepada seluruh Bani Hasyim sebagai justifikasi dan legitimasi teologis atas kekuasaannya.
Insiden bersenjata di tol Cikampek KM 50 bbrp hari lalu yg kemdian terbunuhnya 6 org disikapi scara beragam antara pro dan kontra oleh individu-individu dlm komunitas Syiah meski dgn slisih prosentase. Fakta ini terlihat jelas di medsos
Keragaman sikap ini patut diapresiasi karena mencerminkan kesadaran konstitusional setiap individu Syiah sebagai warga negara dalam menyikapi setiap fenomena sosial dan politik di Tanah Air dengan menanggung segala konsekuensinya secara moral dan konstitusional.
Karenanya, masyarakat umum dan Pemerintah serta pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut juga setiap individu Syiah mestinya memahami bahwa komunitas ini menjunjung tinggi kemandirian individual dalam menyikapi setiap fenomena sosial dan politik di Tanah Air.
Sebagian penganutnya menganggap Islam beradon dengan budaya lokal dan karakteristik Arab dan, karenanya beranggapan bahwa setiap Muslim harus mengarabkan diri dalam budaya dan perilaku.
Sebagian lain beranggapan bahwa Islam sebagai terpisah dari budaya yang merupakan produk kreasi manusia.
Pernah masuk toilet umum dan menemukan jejak orang biadab sebelumnya? Karena tak ingin dituduh meninggalkan jejak oleh pengantri berikutnya terpaksa melenyapkannya?
Situasi sperti inilah yg dhadapi sebagian habib terkait ulah seorang habib yg membuat banyak org tak hanya tak menghormati dan tak memperlakuan habib sejajar dgn selain hahib namun menghujat semua habib. Saya lupa brp banyak artikel seputar habib yg tlah saya tulis dan sebarkan.
Efek Pilkada DKI
Kontroversi dan polarisasi politik di tengah masyarakat sejak pilkada DKI yang berlanjut ke pemilu atau pilpres antara kelompok pemuja seorang habib yang identik dengan pernyataan keras yang selalu mengatasnamakan umat Islam,
Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat budaya Nusantara yang kaya raya ini," (Bung Karno dikutip Megawati Soekarno Putri pada 10 Januari 2017 dalam perayaan ulang tahun PDI Perjuangan).
Saya tidak pernah mengagumi Megawati kecuali karena mengagumi dan merasa berhutang budi kepada ayahnya.
Kedudukan Pengikut Ahlulbait di Sisi Rasulullah
Post Views: 44
Andi Posted On 9 December, 2020
Syaikh Shaduq mengutip satu riwayat dalam kitabnya al-Majelis. Riwayat itu berasal dari Qaththan, dari Abdurrahman bin Muhammad Hasani, dari Ahmad bin Isa bin Abu Musa Ajali,...
... dari Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Ziyad Ajami, dari Ali bin Minqari, dari Syarik, dari Salim Afthas, dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas.
Dalam riwayat itu, dikatakan bahwa Rasulullah saw telah berkata kepada Imam Ali as,
“Wahai Ali, para pengikutmu adalah orang-orang yang menang pada Hari Kiamat. Siapa yang menghina seorang dari mereka berarti telah menghina engkau, dan siapa yang menghina engkau berarti telah menghinaku, dan siapa yang menghinaku maka Allah memasukkannya ke dalam neraka Jahanam,